Disastrous Birthday (School at Night 2) [COMPLETED]

Part 2

Jam 11 malam, aku bangun gara-gara haus. AKu sambil pincang saking ngantuknya jalan ke bawah dan menuju ke dapur. Sampai di dapur, aku membuka kulkasku dan mengambil susu. Tapi, pas aku mau ngambil gelas, tiba-tiba aku mendengar teriakan dari ruang tamu.

"KYAAAAA!" aku langsung menaruh gelas dan langsung lari ke kamar tamu. HAH! TANTEKU, TANTE NERI, KEBAKAR?! Itu hal yang paling mengejutkan yang pernah aku lihat. Beruntung, ternyata susu yang tadi aku ambi masih kubawa. Jadi secara spontan, aku langsung memandikan tanteku dengan susu hingga dia berwarna putih.

Huh, banyak banget isi kotak susu ini. Aku lalu bergegas ke tanteku yang masih bernafas (untungnya) dan mendudukannya, "Ta..tante kenapa?! Kok tiba-tiba kebakar?!" "Jangan tanya tante, lah! Sana, tante udah baik-baik aja. Tengok orangtuamu, sepertinya tadi aku mendengar mereka berteriak tadi!" kata tanteku sambil mengacungkan jempol.

Aku lalu pergi ke kamar orangtuaku dan membuka pintunya. Di dalamnya, aku melihat mama dan papaku sedang berhadapan dengan setan yang mengerikan. Betapa buruknya keberuntunganku, setan itu langsung menyadari keberadaanku dan memutar kepalanya pelan-pelan.

"JANGAN GANGGU ANAKKU, SETAN PEMBUNUH BERANTAI!!!" teriak mamaku. Aku lalu ingat ada sebuah bab di novel mama yang menceritakan bahwa Cinta, si dalang di balik semua kejadian buruk yang menimpa mama, memiliki seorang teman yang dia temui saat di dalam kubur. Kebetulan, teman itu adalah seorang pembunuh berantai.

Aku lalu ingat bagaimana cara mama menghadapi setan itu bersama teman-temannya itu 25 tahun yang lalu. Aku lalu mengambil Al-Qur'an yang berada di sampingku dan langsung membacanya. Tentu, setan itu langsung merintih kesakitan.

Akhirnya, setan itupun menghilang. Aku lalu menghampiri mama papaku yang berada di dekat kasur. "Mama...apa itu tadi..." "Iya, itu adalah setan yang membuat mama dan teman-teman mama menderita bertahun-tahun yang lalu," ucap mamaku, "Tapi bukannya dia udah beristirahat dengan tenang?" tanyaku kembali.

"Gak, sayang. Yang mama istirahatkan hanyalah Cinta. Gak mama kira, sekutunya itu masih tetap bergentayangan selama ini, mencari waktu untuk keluar dan membalas dendam," kata mama sambil terlihat sangatlah khawatir.

Bagaimana akhir aku dan keluargaku, yang diincar kembali oleh setan yang mengamuk selama 2 dekade?