Part 5

821 61 2
                                    

Aku melihat mama dengan muka yang sangat serius berjalan disampingku. Aku gak tau harus ngapain, jadi aku bakal usahain buat ngeringanin suasana, biar mama gak terlihat terlalu tegang.

Aku dan mama pertama mengecek ruangan yang paling dekat dengan kita, yaitu ruang dapur. Sekalian, aku juga mau mencari kue. Sementara mama melihat-lihat, aku mengambil jeruk yang ada di kulkas dan membukanya, dilanjutkan dengan memakannya. Aku juga nawarin mama, tapi mama nolak. Ya udah! Lebih banyak buat aku, hehe....

Hasil pencariannya nihil. Jadi, kita melanjutkan ke kamar mandi. Kalian taukan hubungan antara kamar mandi sama setan? Selaluuu aja, kalo di cerita setan-setanan gitu ya, kalo kita ngeliatin kaca di kamar mandi, ato di dalem kamar mandinya aja, kayaknya ada setannya terus! Kesel deh!

Jadi, kita ngeliatin kamar mandi. Taraa!! Hasilnya nihil. Kita lalu ngelanjutin ke kamar kosong. Biasanya sih kalo ada tamu, dia bakalan nginep disitu. Kita ngeliat ke bawah kasur, atas lemari, dalem lemari, hasilnya juga nihil.

Kitapun ngelanjutin ke lantai 2. Di lantai 2, kita pertama ngeliatin kamarku. Lagi-lagi, nihil. Lalu kamar mandinya, kamar gymnya, lab komputernya, semuanya nihil! Akhirnya, ruangan terakhir. Kita menuju ke kamar orangtuaku. Mama membuka pintunya dengan perlahan. Kita masuk. Kita lalu mencari kamar itu. Dan lagi. Dan lagi!

3 kali kita mencari, dan gak ada tanda setannya. Kita yakin udah nyari semua kamar! Kecuali kamar.... "KYAAAAAAAAAAAAAA!!!" kita mendengar suara teriakan dari kamar tamu. mama langsung bergegas lari ke arah teriakannya, dan aku mengikuti.

"JOHN!! JOHN!!!" aku mendengar teriakan mama, yang sudah sampai duluan dibanding aku. Aku lalu masuk ke kamar tamu dan menemukan... papa!! PAPA!! PAPA BERDARAH BANYAK!! BANYAK BANGET!!! Aku lalu menghampiri mama dengan panik, melihat papaku yang terbaring lemah di tangan mama, dengan darahnya yang keluar tiada henti.

Aku mengalihkan perhatianku ke Reyna, yang tadi teriak, "Kamu ngeliat sesuatu, gak?!" tanyaku dengan mata melotot ke dia, "Aku ngeliat... figur hitam... serem... Rai, bangun... Reyna takut..." katanya sambil mengguncang-guncang Rai. "DIAM, KAMU!!" tiba-tiba Rai bangun dan memukul Reyna jatuh dari sofa.

"Rai? Kakak? Kakak Rai kenapa!!" teriak Reyna, mencoba untuk menghampiri Rai. Tapi, mamaku dengan cepat mencegatnya, "Reyna, jangan. Rai...kakakmu... sudah dimasuki setannya." kata mama. 

Masih terlihat jelas air matanya yang mengalir di pipinya. Aku menengok ke papa, dan papa udah gak bernafas lagi. Akupun berusaha menahan air mata. "Haha!! Memang bisa diandalkan ya... korbanku bertahun-tahun yang lalu. Masih tau aja yang kayak gini, cepet lagi taunya! Wes, keren...keren...." kata Rai. Bukan, kata setannya.

Aku membuka Qur'an dan membaca surat al-Baqarah, dengan harapan setannya keluar dari badan Rai. Tapi, setan itu malahan ketawa, "Kamu kira bisa mengusirku dengan itu? Bodoh juga, kamu!! AHAHAHAHAHAHA!!" dan Rai pergi menghilang ke luar rumah.

Reyna lalu jatuh di tangan mama, sambil menangis, "Kakak...kakak..." mendengarnya, hatiku sangat sakit. Aku melihat mama juga menangis sambil memanggil papaku. Aku berusaha tegar, berdiri di belakang mereka.

--------------------------------------------

2 Chapter di 1 hari!! Yaaay!!!





Disastrous Birthday (School at Night 2) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang