CHAPTER 4
[Author's POV]
Di suatu tempat yang tak jauh dari Korea, seorang yeoja sedang diam hanyut dalam pikirannya sendiri.
Ia terlihat tengah menikmati pemandangan sekeliling di lantai atas rumahnya.
'Apa ia masih mengenaliku? Hm, aku harap begitu. Tapi kepindahaanku ke Korea belum tentu bisa membuatku bertemu dengannya.' batinnya.
'Ah, semoga saja deh. Tapi kalau nanti dia tidak mengenaliku bagaimana? Andwae, aku tidak boleh berpikiran negatif dulu. Em..'
"Tzuyu sayang, kau kah itu?"
[Tzuyu's POV]
Aku langsung menoleh karena seseorang memanggilku.
"Eh, eomma"
"Sayang, apa yang kau lakukan diatas sini sendirian? Cepat bersiap-siap agar kau punya banyak waktu untuk mengecek barang-barangmu kembali."
"Sebentar eomma. Aku hanya ingin menikmati pemandangan di sekitar sini untuk terakhir kalinya, sebelum kita meninggalkannya."
"Ah, kau ini terlalu berlebihan. Kita bisa kembali lagi saat berlibur." ucap ibuku sambil mencubit hidungku.
"Aw! Tapi kan liburan masih lamaa."
"Berarti kau harus bersabar, sayang." balas ibuku yang berhasil membuatku cemberut.
"Oh iya, Lami dimana bu?"
"Dia sedang bersiap-siap di dalam, kau seharusnya juga ikut. Kau ini lebih tua darinya, ayo jangan malas."
"Bukannya malas bu, aku hanya merasa berat meninggalkan rumah dan juga--"
Aku menjeda ucapanku untuk beberapa detik.
".. China."
Ya, aku akan pindah. Aku akan jauh meninggalkan negara yang memiliki banyak kenangan ini.
"Aku ingin memuaskan mataku, karena aku pasti sangat merindukannya pemandangan di sekitar sini."
Suasana menjadi hening. Aku melihat sekelilingku lagi dan lagi. Kenapa aku merasa senang sekaligus sedih?
Aku senang karena aku akan kembali lagi ke negara dimana aku dilahirkan, tapi aku juga merasa sedih karena aku juga harus meninggalkan negara dimana aku sudah hidup selama bertahun-tahun.
"Iya ibu mengerti, tapi kita sudah terlalu lama meninggalkan Korea.Bagaimanapun juga kau lahir disana dan kita tidak bisa diam disini untuk seterusnya. Lagipula urusan kita disini sudah selesai."
"Iya, eomma benar. Ya sudah, aku akan mengemas barang-barangku sekarang."
"Baiklah, tapi ingat setelah kau sudah selesai bersiap-siap, letakkan semua barang-barangmu di depan pintu rumah. Nanti akan ada mobil yang mengangkut barang-barang kita untuk dibawa ke bandara besok. Oke?"
"Beres, eomma."
OoO
Kalian tau? Ada hal lain lagi yang juga membuatku senang sekaligus sedih saat ini.
Di satu sisi aku merasa senang karena dengan kepindahaanku ini, jarakku akan semakin dekat dengan sosok yang selalu muncul dipikiranku setiap hari.
Tapi di sisi lainnya, aku juga mencemaskan dia yang nanti masih mengenaliku atau tidak. Membayangkannya saja sudah membuatku takut.
'Kau tidak melupakanku kan? Aku sangat sangat merindukanmu. Melebihi rinduku saat nanti meninggalkan China, Mingyu-ah'
_______________
***
KAMU SEDANG MEMBACA
FOUND YOU
Hayran KurguFF INDO; MINGYU X TZUYU (LONG STORY) Pada akhirnya aku menemukannya. Iya, dia. Dia yang selalu ada di mimpi itu. Dia yang mengobati traumaku. Dia pula yang mengembalikan senyumku, juga kebahagiaanku seutuhnya. Tapi meraihnya tidaklah semudah memba...