part 1

6.9K 167 1
                                    

Prilly pov

Nama ku prilly latuconsina, aku tinggal bersama sahabat ku gritte, dia adalah satu satunya keluarga yg saat ini aku punya. Kedua orang tua ku berada diambon, aku pisah dari kedua orang tua ku karna aku ingin mandiri dan tidak mau merepotkan mereka,karna saat ini aku punya tanggungan sendiri. Aku memiliki putra bernama aliandra aditya arbani S yg kerap disapa ali, aku adalah satu satunya orang tua yg merawat putra ku hingga sekarang ia berumur 4 tahun. Karna kehadiran ali itu semua kesalahan di masalalu ku, tapi kini aku menyayanginya bahkan aku takut kehilangannya.

Autor pov

"Umi..." panggil ali yg berlari menghampiri prilly dan memeluknya.

"Sayang jangan lari lari gitu ahh."omel prilly.
Sang putra hanya menyengir menunjukkan gigi rapihnya.

"Umi ayo kita pulang." ajak sih kecil dan menarik tangan uminya menuju mobil.

Mereka kini sudah berada di mobil dan prilly siap untuk melajukan mobilnya.

"Sayang kita ke toko rotinya umi dulu yah."ucap prilly pada putranya.

"Oke umi."balasnya girang.

Diperjalanan pulang ali tampak senang karna merasa mendapatkan teman baru.

"Anak umi lagi senang yah?" tanya prilly pada putranya.

"Hehe iya dong umi, ali kan punya teman teman baru." ucapnya senang. Prilly hanya membalas dengan senyuman kemudian kembali fokus menyetir.

Tidak lama mereka sampai di toko kue milik prilly sendiri,mereka turun dari mobil dan segera masuk ke dalam toko kue.

"Hai ganteng." sapa gritte yg kebetulan sedang berada di toko kue.

"Hai juga aunty, aunty ali mau banana cake dong." pinta ali pada gritte.

"Tunggu sebentar yah aunty ambil dulu,ali tunggu disini aja."ucap gritte lalu mengambilkan banana cake untuk ali. "Nih banana cakenya, aunty mau ke uminya ali dulu yah." ucap gritte.

Gritte kini menghampiri prilly yg sedang mengadakan breafing bersama para karyawannya untuk membuat menu baru,setelah selesai prilly segera menghampiri putranya. Saat melangkah tetapi langkahnya terhenti,prilly memandang putranya yg sedang asik makan banana cake. Tanpa sadar airmata mulai menetes mengalir membasahi pipi chubbynya.

"Prill !" panggil gritte sambil menepuk bahu prilly. Prilly segera menghapus airmatanya. "Lo nangis,pasti lo inget lagi sama tuh cwo brengsek yah?" tebak itte.

"Enggak kok tte,gue cuma bahagia aja. Meskipun tanpa seorang ayah,ali masih punya gue yang sayang sama dia." ucap prilly.

"Lo bener prill,tapi apa selama ini ali enggak pernah tanya tentang ayahnya?" tanya gritte.

"Ali enggak pernah bahas tentang siapa ayahnya,tapi suatu saat nanti gue akan kasih tau siapa ayahnya."

"Gue yakin, prill, suatu saat lo bakalan dapat pria yang kelak menjadi ayahnya ali." support gritte dan dibalas senyuman oleh prilly.

Prilly dan gritte kini menghampiri ali yg masih fokus pada cakenya. "Anak umi makannya asik banget sampe umi sama aunty itte datang enggak sadar."

"Aahhh umi bikin ali kaget aja,umi mau? Nih ali suapin."ucap ali lalu menyuapkan cakenya ke dalam mulut uminya, prilly dengan siap membuka mulutnya. "Ayo sekarang giliran aunty yang buka mulutnya,biar ali suapin." ujarnya membuat mereka tertawa bersama seakan tidak ada beban yang mereka pikirkan.

Waktu semakin siang prilly,gritte dan ali pun kembali ke rumah. Diperjalanan pulang ali terlelap tidur dipangkuan prilly,karna itte yang mengambil alih untuk menyetir mobil.

Tentang KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang