Sam Pov
Setelah makan malam bersama keluarga Pettyfer, aku dan mami pun memutuskan untuk langsung pulang. Bukan karena 'SMP' ya. Alias, sudah makan pulang huhu. Tetapi karena memang, hari sudah gelap. So, tidak baik jika terlalu lama bertamu di sana.
Lagi pula, kasihan papi sendirian di rumah. Papi pasti sudah pulang dari jam 7 malam tadi. Dan untungnya mami sudah memasak untuk papi sebelum berangkat ke sini. Makanan 3 jam didiamkan tentu tidak akan basi bukan? Hihi, kasihan papi. Lagi pula, tinggal hangatkan saja di microwave, apa susahnya?
Ketika sampai di rumah, aku langsung menghampiri papi yang sedang menonton tv di ruang keluarga.
"Hai papi," sapaku senang. Aku memeluk tubuhnya dengan erat.
"Halo sayang. Duh, jagoan papi manja sekali ya. Gimana tadi? Seru?" tanyanya sembari mengusap rambutku.
Seru? Iya seru banget pi! HIH!
"Biasa saja pi. Nothing special," ucapku sembari mengambil camilan yang ada di atas meja.
Mami pun datang menghampiri kami, lebih tepatnya papi sih.
"Hai sayang," ucapnya lembut. Lalu, ia mencium bibir papi dan sedikit melumatnya. Errr....
"What the.. oh mi please. Don't do that if there's your son. I'm not a boy anymore. I'm a man right now!" protesku pada mami. Namun, mami malah tersenyum mengejek padaku.
"Oh iya, anak mami kan sudah besar. Sudah mau menikah pula," godanya sembari mencolek daguku.
Aku mendelik sebal....
"Hih nikah, nikah! Mami saja menikah lagi sana... awww papi sakit!" Arrghh! Hari ini sudah ada 2 orang yang menyentil keningku. Akan aku laporkan! Karena ini.... pelecehan? Bukan sih. Kekerasan? Bukan juga. Ahh iya, kekerasan pada anak di bawah umur! Tapi kan, aku bukan anak kecil lagi. Huh, ya sudah tidak jadi melapor, hiks.
"Kamu tuh kalau bicara seenaknya ya. Enak saja menyuruh mami menikah lagi! Tidak boleh!" ucap papi kesal.
Hm, jujur aku paling malas nih jika sifat possesive papi sudah keluar seperti itu.
Sebenarnya aku itu lebih dekat sama papi, karena papi itu dewasa, perhatian, bijak dan care. Ya mungkin karena aku seorang bot, jadi papi ingin melindungiku dari para top tidak bertanggung jawab di luar sana. Papi selalu menjadi panutan dalam hidupku.
Kalau sama mami sih, yang ada bertengkar mulu. Aku sendiri tidak tahu kenapa. But, i still love her very much.
"Iya pi iya, sorry,"-aku menguap kecil karena merasa kantuk-"aku ke kamar dulu ya. Good night mi, pi." Aku mencium pipi mereka berdua secara bergantian. Setelah itu, aku langsung beranjak untuk menuju ke kamar.
Sesampainya di kamar, tiba-tiba ponselku berdering. Menandakan ada pesan baru yang masuk. Aku pun mengambil ponsel itu dari dalam saku celanaku. Kulihat ada pesan line yang masuk. Kulihat IDnya....
Alexpettyfer07 ?
Huh, mau apa lagi sih orang menyebalkan ini? Memang sih, tadi sebelum pulang, Alex sempat meminta id line dan alamat rumahku. Dia bilang mau menjemputku besok.
Jangan kalian pikir dia memintanya dengan lembut dan sopan ya. Karena itu tidak mungkin seorang Alex lakukan. Dia kan bipolar! Huh.
Aku pun membuka pesannya itu dengan malas....
Alexpettyfer07 :
"Heh cupu, besok aku jemput jam 1!"
Hih, dasar top bipolar. Kesannya gimana gitu. Bukannya aku berharap dia bersikap lembut padaku ya, no no no bukan itu. Ya tapi setidaknya, bisa kan dia menggunakan bahasa yang lebih enak didengar? Seperti....
KAMU SEDANG MEMBACA
[MPS1] Bad Boy & Cute Nerd [18+ END]
Lãng mạn[MPREG SERIES 1] NOTE : SEBAGIAN PART DI-PRIVATE. HARUS FOLLOW KALAU MAU BACA. ------------------------------------ Bagaimana ceritanya ketika seorang Bad boy yang terkenal sebagai seorang Playgay dijodohkan dengan seorang Pemuda Nerd? Lets find o...