Sam Pov
Kemarin adalah hari paling memalukan bagiku. Dimana aku jatuh ketimpuk bola basket, Alex menciumku engg maksudnya memberiku napas buatan dan dipandang orang gila karena berjalan cepat tidak jelas di mall. Hanya satu penyebab semua ini. Yaitu, Alex. Coba saja aku tidak membiarkannya menemaniku, pasti ini tidak akan terjadi.
Aku merenung sesaat dan aku baru menyadari semuanya. Apa yang sudah kulakukan? Kenapa aku membiarkan Alex menemaniku? Jujur, aku kembali merasa nyaman ketika pergi berdua dengannya kemarin. Tapi ayolah, ini bukan tujuan awalku. Tujuanku adalah untuk membuat Alex menyesal telah menyakitiku. Oke, akan aku pastikan kemarin adalah terakhir kalinya aku akrab dengan Alex sampai tujuanku tercapai.
Kemarin aku pulang menggunakan taksi. Aku tidak mau satu mobil dengan Alex karena masih malu. Maka dari itu, aku memilih untuk pulang duluan menggunakan taksi. Sesampainya di rumah aku langsung masuk ke dalam kamar. Mami memberitahuku bahwa Alex sedang ada di bawah menungguku. Namun aku meminta mami untuk menyuruhnya pulang saja, atau bahasa kasarnya mengusirnya. Cukup kemarin aku kebablasan jalan berdua dengannya. Lain kali tidak akan lagi.
Entah kenapa sejak semalam aku merasakan rasa perih di bagian perutku. Aku pikir itu karena aku telat makan malam saja dan itu benar. Karena setelah makan, lambat laun rasa perih itu milai menghilang. Tapi pagi ini aku merasakan rasa perih itu kembali. Rasanya seperti digiling dan di tusuk oleh pedang tajam secara bersamaan. Aku terjatuh dari ranjang karena menahan rasa sakit di perutku. Aku berusaha untuk memanggil mami, namun suaraku tidak keluar. Ini terlalu sakit, aku sampai tidak bisa berpikir. Aku mencoba memanggil mami sekali lagi namun tetap gagal. Kegelapan mulai menguasai diriku dan aku tidak sadarkan diri.
**
Mataku terasa lengket dan berat untuk dibuka. Namun aku memaksakan untuk membukanya. Perlahan tapi pasti, aku berhasil membuka kedua mataku. Aku langsung merasakan nyeri di bagian perutku. Otomatis aku memegang dan mengusap perutku. Berharap rasa sakitnya hilang. Rasanya sangat sakit sekali. Lambat laun rasa sakit itu pun hilang.Kulihat mami sedang tertidur di kursi yang ada di sebelah ranjangku. Kepalanya bersandar pada ranjang yang aku tiduri. Kulihat jam baru pukul 8 malam. Mami pasti belum makan. Aku memilih untuk membangunkannya.
"Mami, bangun mi," ucapku sambil menepuk kecil tangannya. Mami mengerjapkan matanya dan terbangun dari posisinya.
"Ahh Sam, akhirnya kamu sadar juga. Maaf ya mami ketiduran sayang," ucapnya sambil tersenyum.
"Loh memangnya berapa lama aku tidak sadarkan diri mi?"
"3 hari Sam. 3 hari kamu pingsan."
"Hah 3 hari mi? Masa cuma gara-gara telat makan bisa pingsan selama itu sih?"
"Aduh Sam, kamu pikir ini karena telat makan? Kamu hampir keguguran Sam. Keguguran!"
HAH? Keguguran? Ya Tuhan, aku hampir kehilangan anakku. Maafkan mommy sayang maafkan mommy.
"Keguguran mi? Kok bisa? hikss," ucapku mulai menangis.
"Waktu kamu ke mall 3 hari yang lalu, ngapain aja?"
"Beli buku, belanja dan..."
"Dan apa Sam?"
"Main game mi," ucapku lesu.
"Nah itu yang salah Sam. Usia kandungan 3 bulan pertama masih sangat rawan. Alex bilang kamu menari dan lari-lari waktu itu. Untung saja baby kamu kuat dan masih bisa bertahan."
"Hiksss ini semua gara-gara Alex! Hikss coba saja dia tidak menciumku mi hikss."
"Loh kok jadi salah dia sih? Dia yang selalu menemani kamu di sini Sam. Cuma hari ini dia sedang ada urusan, jadi mami yang temani kamu sekarang, tapi sebentar lagi juga dia datang."
KAMU SEDANG MEMBACA
[MPS1] Bad Boy & Cute Nerd [18+ END]
Romance[MPREG SERIES 1] NOTE : SEBAGIAN PART DI-PRIVATE. HARUS FOLLOW KALAU MAU BACA. ------------------------------------ Bagaimana ceritanya ketika seorang Bad boy yang terkenal sebagai seorang Playgay dijodohkan dengan seorang Pemuda Nerd? Lets find o...