Alex Pov
Aku masih memandang haru Nicholas yang masih dibersihkan. Aku masih belum bisa percaya bahwa hari ini, detik ini aku sudah sah menjadi seorang daddy. Kalian bisa bayangkan bagaimana perasaanku saat ini, hmm? Senang, bangga, terharu bercampur menjadi satu. Yang jelas perasaanku saat ini tidak bisa diungkapkan oleh kata-kata.
Aku terus memperhatikan cara suster membersihkan baby. Aku yakin aku bisa melakukan hal yang sama seperti apa yang suster itu lakukan. Aku juga kan mau dipandang sebagai daddy yang serba bisa. Lihat saja nanti, aku pasti bisa menidurkan baby dipangkuanku dan aku juga bisa membersihkan popoknya nanti. Mmm tapi sepertinya untuk masalah Pampers aku serahkan semua pada Sam sepertinya, haha.
Kulihat dokter masih berkutat dengan perut Sam. Aku hampiri dokter tersebut dan bertanya.
"Dok, apa masih lama prosesnya?" Kulihat raut wajah dokter itu seperti menyiratkan kekhawatiran. Ada apa ini? Namun, dokter tersebut langsung merubah ekspresinya itu secepat mungkin.
"Ahh ya. Prosesnya masih cukup lama. Tuan bisa mengantar baby terlebih dahulu jika mau. He has to getting into the incubator earlier."
Ahh ya aku lupa bahwa kondisi baby masih sangat lemah. Dia harus secepatnya dimasukkan ke dalam inkubator agar kondisinya bisa lebih cepat stabil. Tanpa berpikir panjang lagi, aku langsung mengikuti Suster yang membawa baby menuju Incubator Room.
Suster masuk ke dalam sana dan aku hanya bisa melihat baby dari luar melalui jendela kaca yang sangat besar. Karena memang selain pegawai Rumah Sakit, kita dilarang masuk ke dalam sana. Suster itu meletakkan baby secara perlahan. Baby sudah lebih tenang dan tidak menangis lagi. Dia sudah tertidur dengan nyenyaknya. Aku hanya bisa memandang haru dari luar sini. Ahh baby, daddy sangat menyayangimu.
Terima kasih bee, karena sudah memberikan jagoan kecil yang sangat lucu untukku. Kita akan merawatnya bersama-sama dan melihatnya tumbuh menjadi dewasa bersama. Atau mungkin kita bisa menambah stock beberapa anak lagi mungkin? Ya ya, sepertinya itu adalah ide yang bagus. Aku sudah tidak sabar ingin melakukannya lagi bersama Sam. Sudah lama juga aku tidak bermain di ranjang bersamanya, hoho.
Argghh apa yang kau pikirkan Lex? Sam baru saja melahirkan dan kondisinya masih sangat lemah.
Tiba-tiba, ada seorang suster lain yang datang menegurku. Dia mengatakan bahwa dokter sedang menungguku. Lho, ada apa ya? Tanpa basa-basi, aku langsung mengikuti suster tersebut dari belakang.
"Dok, bagaimana keadaan istri saya?" Dokter itu sedikit terlonjak kaget. Namun dia kembali bersikap tenang. Ada apa sebenarnya?
"Eee...eee begini tuan," ucap dokter itu kaku.
"Ada apa dok? Istri saya baik-baik saja bukan?" tanyaku bingung.
"Se...sebenarnya...."
"ADA APA DOK? BERI TAHU SAYA!!!" ucapku mulai panik.
"Se...sebenarnya ada gangguan pada ginjal pasien tuan." DEG! Ginjal? Ma...maksudnya?
"Ma...maksudnya dokter?"
"Yaa, ketika saya akan menjahit kembali perut pasien, saya menemukan ada benjolan kecil di bagian pinggang pasien. Maka dari itu saya meminta rekan saya untuk memeriksanya. Dan setelah diperiksa, ini merupakan benjolan dari ginjal yang sangat berbahaya nantinya jika dibiarkan saja," jelas dokter tersebut.
"Ta...tapi istri saya tidak pernah mengeluh sakit atau sejenisnya dok."
"Benjolan ini masih tahap awal tuan. Tidak akan terasa sakitnya, namun jika tetap dibiarkan, benjolan ini akan berkembang dengan pesat dan rasa sakit yang ditimbulkan sangatlah besar. Bahkan yang lebih parah pasien bisa meninggal dunia." HAH? Meninggal? Tidak! Tidak mungkin Sam pergi meninggalkanku. Tidak bisa! Tidak boleh!
KAMU SEDANG MEMBACA
[MPS1] Bad Boy & Cute Nerd [18+ END]
Romance[MPREG SERIES 1] NOTE : SEBAGIAN PART DI-PRIVATE. HARUS FOLLOW KALAU MAU BACA. ------------------------------------ Bagaimana ceritanya ketika seorang Bad boy yang terkenal sebagai seorang Playgay dijodohkan dengan seorang Pemuda Nerd? Lets find o...