12

51.8K 2.9K 545
                                    

Sam Pov

Ting nong.....

Aku menekan bel rumah Fred dengan lesu. Belum ada sahutan juga dari dalam rumah. Air mataku masih terus mengalir dengan deras. Bayangan Alex ketika sedang bercumbu dengan pria lain terus berputar di pikiranku. Kutekan sekali lagi bel nya.

Ting nong....

Masih belum ada sahutan juga. Aku sudah sangat bingung. Aku tidak tahu harus melakukan apa selain meminta bantuan kepada Fred. Kucoba untuk menahan air mataku agar tidak keluar lagi dari tempatnya, namun aku gagal. Air mataku terus saja mengalir dengan derasnya. Aku akan menekannya sekali lagi, jika tetap tidak ada sahutan terpaksa aku memang harus pulang.

Ting nong....

"Please Fred. Open the door. I really need your help hiksss."

Aku mencoba untuk menunggu sebentar lagi. Sayangnya tetap tidak sahutan dari dalam. Sepertinya aku memang harus pulang ke rumah. Kuusap air mata yang jatuh di pipiku dan berbalik untuk pulang. Ketika aku akan melangkah, barulah pintu rumah Fred terbuka.

"Maaf, ada ap... SAM?" ucap Fred terkejut. Aku berbalik dan langsung menghambur ke pelukkan Fred.

"Hei Sam, what's wrong? Why are you crying?" Fred menangkup kedua pipiku dan menghapus air mataku.

"Hiksss kamu, hikss kok lama buka pintunya sih hiksss," tanyaku sembari tetap terus menangis.

"Sorry Sam, aku lagi tidur tadi. Come on, lebih baik kita masuk dulu." Fred menutup pintu dan langsung merangkul bahuku untuk menuju ke ruang tamu. Kakiku memang sudah sangat lemas. Untung saja Fred merangkulku. Jika tidak, mungkin aku sudah terjatuh dan terduduk di lantai sekarang.

Setelah membantuku untuk duduk di ruang tamu, Fred pergi ke dapur untuk mengambilkanku minum. Aku masih terus berusaha menahan isakanku dengan cara mengigit bibir bawahku dan itu berhasil. Hanya saja air mataku tetap tidak mau berhenti mengalir. Fred pun datang dengan membawa satu gelas minuman. Aku tidak tahu isinya apa.

"Hot chocolate will make you feel better," ucapnya seraya memberikan gelas itu kepadaku. Ahh ternyata isinya hot chocolate.

Coklat?

Aku jadi teringat Alex. Dia kan chocolate addict. Dan lagi&lagi air mataku mengalir lagi. Kutiup hot chocolate itu dan menyeruputnya secara perlahan ketika dirasa sudah dingin. Ahhh rasanya sangat enak. Tidak terlalu manis tapi aku suka rasanya. Seperti bibir Alex, mungkin? Setelah habis, aku menyimpan gelas itu di atas meja yang ada di depanku.

"Sekarang ceritakan kepadaku apa yang terjadi Sam?"

Aku menghembuskan napas gusar sebelum menjawab. "A-alex... selingkuh Fred," jawabku sembari menunduk.

"WHAT? Kurang ajar! Dia menyia-nyiakan kamu dan menyakiti kamu? Menyakiti orang yang aku sayangi heuh? Ini tidak bisa dibiarkan Sam!" Aku terkejut bukan main.

Menyakiti orang yang dia sayangi? Itu artinya dia menyayangi aku?

"Fred... Ka-kamu?" Fred terlihat salah tingkah karena ia menggaruk kepala yang sepertinya tidak gatal itu.

"Ohh sorry Sam. Lupakan. Just forget about that oke?" Aku hanya bisa tersenyum getir.

"Yaaa."

"Oke, ceritakan kronologisnya Sam."

"Kemarin, aku memberikan... huh... keperjakaanku untuk Alex." Wajah Fred terlihat menegang.

"Lanjutkan Sam," ucapnya kembali tenang.

"Awalnya aku selalu menolaknya jika ia mau melakukannya dengan alasan aku tidak mau hamil di luar nikah. Tapi kamu tahu Fred?"

[MPS1] Bad Boy & Cute Nerd [18+ END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang