Alex Pov
3 tahun kemudian...
"BEE, KAMU LIHAT TAS KERJA AKU TIDAK?" teriakku dari dalam kamar. Aku sudah mencarinya ke mana-mana. Tapi, hasilnya nihil. Kulirik jam yang ada di tangan kananku. Sial. Sam mana sih, tidak tahu apa suaminya sudah telat nih.
Aku beranjak turun menuju ruang makan sembari sesekali merapikan setelan kerjaku. Ternyata menjadi seorang CEO itu benar-benar bukan suatu hal yang mudah ya. Oke, memang aku punya segalanya saat ini. Aku sendiri bersyukur akan hal itu. Ya, intinya menjadi seorang CEO itu adalah tugas yang sangat berat bagiku.
Belum lagi sekarang aku sudah dikaruniai 3 orang anak. Nick, Zac dan baby Shania. Ya, anakku yang ketiga berjenis kelamin perempuan. Aku sempat kesal sih, karena sekutu yang Sam punya bertambah lagi satu. Ya, sekutu untuk melawanku. Usianya baru 6 bulan.
Sesampainya di ruang tamu, aku langsung duduk di kursi yang biasa aku pakai. Sam mana ya? Aku panggil saja deh. "BEE... BEE."
Tiba-tiba mulai terdengar suara langkah kaki mendekat ke arahku. Aku yakin, ini pasti Sam. Aku menoleh ke belakang dan....
"AWW!! Sakit bee... ampun deh ampun aw, aw." Sam langsung mencubit perutku keras. Sial, rasanya sakit sekali. Aku terus meronta sampai akhirnya Sam melepaskan cubitannya itu. Hah, akhirnya. Aku hanya bisa mengelus bekas cubitan Sam di perut malangku ini.
"Tidak usah teriak-teriak sih! Berisik. Aku lagi ganti pampers baby dulu tadi!" ucap Sam marah. Ya salahku juga sih sebenarnya. Oke, maaf ya sayangku. Aku langsung mencium bibir mungilnya itu mesra. Ah, sama seperti biasanya. Selalu menjadi candu untukku.
Sam memukul dadaku pelan dan melepaskan ciumanku. Huh, padahal aku masih ingin. "Masih pagi tahu! Hmm tas kerja ya? Makanya, kamu dikasih tahu suka bandel sih! Aku suruh simpan di kamar malah simpan di ruang tamu. Rasain. Sekarang ilang kan," omel Sam padaku. Lho, bukannya dicari, eh dia malah duduk dan mulai mengolesi roti tawarnya dengan selai coklat.
"Bee, kamu cariin lah. Aku sudah telat ini." Sam menatapku tajam. GLEK, aku hanya bisa menelan ludah. Oke, ini memang kesalahanku sendiri sih karena sembarangan simpan tas kerja di mana saja. Aku cari sendiri saja.
Saat hendak bangkit dari posisi duduk, tiba-tiba Nick datang sambil membawa tas kerjaku. Di belakangnya ada si kecil Zac yang sedang mengejar Nick. Ya Tuhan, mereka lucu sekali.
"Daddy, nih tas kerja daddy. Zac yang umpetin tuh." Nick menunjuk Zac kesal. Sementara aku hanya bisa memicingkan mata sambil menatap Zac. Pura-pura marah tentunya.
"Zac bandel ya. Mau daddy gigit, hm?" Zac langsung berlari pada Sam menuntut perlindungan padanya.
"Abisnya daddy jelek! Tidulnya ngolok! Zac gak cuka!" ucap Zac lucu. Aku semakin mengernyit dibuatnya. Ya beginilah, aku dan Sam seakan mempunyai sekutu masing-masing. Aku bersama Nick yang selalu mengganggu ketentraman Sam dan Zac, haha.
"Benar sayang. Daddy kamu tuh memang jelek. Tidurnya ngorok, berisik banget. Mommy takut kuping mommy bermasalah nih." Sam mulai melahap roti tawarnya itu. Wow wow wow, sepertinya ada yang mengajak perang di pagi hari nih. Oke, aku akan penuhi kemauan kalian!
"Hih, biarin. Daripada mommy hobby-nya baca buku. Apaan coba, kasihan matanya gak copot dari tempatnya, hahaha!" ledek Nick pada Sam. Aku hanya bisa ber-tos ria dengannya. Lihat Sam, wajahnya sudah penuh dengan kemurkaan.
"Arghhh! Biarin! Baca buku itu baik untuk kita ya Nick. Daripada kamu, sama-sama jorok kayak daddy. Cih, mommy tidak suka!" Sam mulai berekspresi pura-pura muntah saat ini. Wow, aku tidak terima dong dibilang jorok. Aku bukannya jorok, hanya saja malas untuk menempatkan sesuatu pada tempat yang seharusnya. Harap dibedakan!
KAMU SEDANG MEMBACA
[MPS1] Bad Boy & Cute Nerd [18+ END]
Romance[MPREG SERIES 1] NOTE : SEBAGIAN PART DI-PRIVATE. HARUS FOLLOW KALAU MAU BACA. ------------------------------------ Bagaimana ceritanya ketika seorang Bad boy yang terkenal sebagai seorang Playgay dijodohkan dengan seorang Pemuda Nerd? Lets find o...