Keesokan harinya pagi - pagi Thania, Bulan, Nanda, dan Dianty sudah ada di dalam kelas dan membicarakan tentang cowo - cowo yang semalam.
"Eh eh tadi malam gue dichat sama Delpi haha." Kata Thania sambil memperlihatkan chattan dia sama Delpi.
"Anjir, modus banget dia sama lu." Kata Nanda melihat chattannya itu.
"Haha gitu deh." Kata Thania tertawa kecil."Gue juga semalam chattan sama Bagas." Kata Bulan.
"Gue ngechat Rifki gak dibales sedih dede." Kata Dianty dengan memasang muka melasnya haha."Kasiann cupcup cini peyuk cini haha." Kata Nanda meledek Dianty.
"Eh gue dichat sama sat...ria." kata Nanda pas melihat notif di layar handphonenya.
"Gilaaa... kok bisa?" Kata Thania kaget, karna Satria baru kenal dengan Nanda semalam dan Nanda yang suka sama Satria, bukan Satria yang suka sama Nanda.
Nanda hanya menggelengkan kepalanya ragu karna tidak percaya.
--------
Bel istirahat pun bunyi.
"Guys, gue pengen makan bakso bang Dudung nih." Kata Dianty.
"Ayo kebetulan gue lagi lapar banget tadi pagi belom makan." Kata Bulan.Mereka berempat lalu pergi ke kantin. Sewaktu mereka jalan di koridor sekolah tiba - tiba Thania terkena lemparan bola basket yang berasal dari lapangan.
"Aduhh... siapa sih yang ngelempar? Gak liat apa ada orang lew~." tiba - tiba saja omongan Thania yang sedang ngedumel terputus saat Thania tau yang melempar bola itu adalah Faiz.
"Sorry Than, gue gak sengaja. Lo gak papa kan? Ada yang sakit gak? Gue anter lo ke UKS yaa." Kata Faiz sambil melihat wajah Thania.
Wajah Thania langsung merona saat melihat Faiz dengan jarak dekat.
Teman - teman Thania hanya tertawa kecil saat melihat wajah Thania memerah.
"Gue gk papa kok Iz." Kata Thania sambil melihat wajah Faiz tanpa berkedip.
"Oh yaudah nanti balik bareng gue ya Than, ada yang pengen gue omongin sama lo." Kata Faiz sambil mengeluarkan jurus sentum andalan Faiz yang bisa membuat hati Thania meleleh.
Gak salah kan dia ngajakin gue balik bareng? Ah tapi kalau bareng ceweknya juga mah gue males. batin Thania.
"Gimana mau gak Than?" Tanya Faiz kepada Thania yang sedang melamun sedari tadi.
"Udah lah Than, gak usah kelamaan mikir gitu, gue tau lo pengen banget." Ledek Dianty yang melihat wajah Thania agak ragu untuk menerima tawaran Faiz.
"Iya tuh udahh terima aja. Gak usah sok muna lo, Than." Kata Nanda sambil mentertawakan kelakuan Thania.
"Ssssttt... diem" kata Thania kepada teman - temannya.
Tema - temannya hanya tertawa."Mmm... gimana ya? Tpi lo gak bawa cewe lo kan?" Kata Thania dengan polosnya.
"Haha ya enggak lah Than, lagian gue udah putus sama dia." Kata Faiz.
"Hah? Emang kenapa kalian putus? Kok bisa?" Kata Thania kaget sekaligus senang.
"Kepo lo. Nanti aja gue jelasin pas balik makanya lo balik bareng gue yaa.." kata Faiz.
"I..iya iya." Kata Thania gugup.
"Yaudah awas kepalanya kena bola lagi hehe. Sorry yaa." Kata Faiz meledek Thania.Thania hanya membalas senyuman manis dari bibirnya.
Thania dan temannya pun kembali berjalan menuju kantin. Dan Faiz kembali bermain basket dilapangan dengan teman sekelasnya.
-----------------
Sorry ya cerita yang ini nggk nyambung.
Maaf juga telat ngepublish. Bingung banget.Oiya thanks votenya..
KAMU SEDANG MEMBACA
PHP
Teen FictionGue udah sabar menunggu supaya lo bisa buka hati yang bahkan sampai detik ini, sama sekali belum kelihatan kalau lo mulai simpatik dengan perasaan gue. Apa gue harus terus nunggu sementara yang ditunggu justru kepengen untuk berlalu ?