Chapter 27

3.7K 169 4
                                    

Sepulang sekolah Nanda dan teman - temannya sudah berniat untuk pergi ke Cafe.

Sesampainya di Cafe mereka langsung duduk dan memesan minuman mereka yang biasa mereka pesan.

Tanpa disadari oleh Nanda dan teman - temannya ternyata Vina, Deria, Lia, dan Via yang pacar dari Bagas, Satria, Delpi, dan Rifki sedang berada di Cafe tersebut.

"Eh itu kan cewek yang sokap sama Bagas kemarin." Ucap Vina. "Oh iya, itu kan cewek yang ganjen itu kan." Kata Via sambil menunjuk ke arah Dianty.
"Iyaiya, ih gue sebel banget sama dia." Kata Lia.
"Iya sama gue juga. Eh gue ada ide nih." Ucap Deria sambil menatap sinis ke arah Nanda dan teman - temannya.

"Apaan Der?" Tanya Via penasaran.
"Mereka kan punya cowo tuh, kita gangguin aja hubungan mereka, kita deketin cowo mereka. Mereka juga ngedeketin cowo kita kan?" Ucap Deria.

"Emang cowo mereka yang mana?" Tanya Lia.
"Ihh itu yang sama mereka di dufan kemarin." Kata Vina.
"Lo yakin itu cowo mereka?" Tanya Via.
"Ya iya lah, kalau itu bukan cowo mereka trus ngapain dia jalan bareng?" Ucap Deria.
"Iya sih, tapi gimana cara ngedeketin cowo mereka, kita juga kan baru kenal mereka." Ucap Lia.

"Kita stalkin aja satu - satu socmed mereka, pasti ada socmed cowo mereka juga kan?" Ucap Vina.
"Pinter juga lo." Kata Via.
"Oke trus kapan kita mulai?" Tanya Deria.
"Sekarang lah ngapain buang - buang waktu coba." Ucap Vina sinis.
"Oke, gue ngestalk Nanda, Vina lo Bulan ya, Lia socmednya Thania, dan lo Via stalk Dianty." Ucap Deria.
"Oke gue tau socmednya Bulan nih." Kata Vina.

Mereka mulai mencari socmed dari Rio, Ardi, Faiz, dan Rizki.
Tidak lama kemudian mereka satu persatu menemukan twitternya.

"Eh gue difollback sama Ardi nih." Kata Deria.
"Gue langsung mention ah." Ucap Lia.
"Gue dibales nih sama Rio." Kata Vina.
"Sama nih gue lagi tukeran id line sama Rizki." Kata Via.

*****

Ketika Thania membuka twitternya, dia langsung melihat Faiz sedang mentionan di twitter dengan Lia.

Hah? Lia? Kayaknya gue tau nih orang. Batin Thania.
Dia langsung melihat profil Lia.

"Hah? Ini kan pacarnya Delpi." Ucap Thania kaget.
"Loh kok Ardi, Rio, sama Rizki juga di mention sama teman - temannya, gila genit banget nih cewe." Kata Thania.

"Kenapa Than?" Tanya Nanda penasaran.
"Tuh lo liat aja sendiri." Ucap Thania kesal sambil memberi tahu teman - temannya.
"Sokap banget nih orang." Ucap Dianty.
"Bukannya kita gak ngenalin mereka ke Ardi, Rio, Faiz, sama Rizki ya?" Tanya Bulan bingung.

Tiba - tiba Thania melihat keberadaan Vina dan teman - temannya.
Itu kan mereka? Batin Thania.

"Biasa lah cewe ganjen ya gitu, baru ngeliat sekali walaupun belom kenal langsung dideketin." Kata Thania dengan sengaja mengencangkan volume suaranya agar Vina dan teman - temannya mendengar sambil melirik sinis dan kesal ke arahnya.

"Ih udah ah biarin aja, kalau dia suka sama kita juga dia gak bakal kepincut sama cewe lain." Kata Nanda.
"Liat aja nanti." Kata Bulan.

"Sepertinya mereka udah ngeliat tuh ahaha." Ucap Via sinis.
"Iyaiya, hahaha seneng banget gue." Ucap Vina.
"Eh cowo mereka ganteng juga ya." Kata Lia sambil melihat foto yang dijadikan profil oleh Faiz.
"Emang ganteng." Kata Deria sengaja mengencangkan suaranya untuk memancing emosi Thania dan teman - temannya.

"Pulang yuk ah udah gak asik." Kata Thania kesal dan langsung pergi dari Cafe tersebut. Teman - temannya langsung mengikutinya dari belakang.

"Ahaha pulang lo sana." Kata Vina sinis.

******

Sesampai dirumah, Bulan langsung tiduran diatas kasurnya dan teringat dengan ucapan Thania tadi di sekolah pas istirahat.

Tiba - tiba saja handphone Bulan berdering bertanda ada Line yang masuk.

"Bulan." Rio

"Rio? Kok dia tau kalau gue lagi mikirin dia?" Ucap Bulan bingung karena yang ngechat Bulan adalah Rio. Bulan pun langsung membalasnya.

"Kenapa Yo?" Bulan.

"Gue mau nanya boleh?" Rio.

"Boleh kok, lo mau tanya apa?" Bulan.

"Emang lo mau pindah ke Bandung?" Rio.

"Iya Yo, emang kenapa?" Bulan.

"Lo sekolah disana juga?" Rio.

"Iya Yo." Bulan.

"Lo berapa lama disana?" Rio.

"Gak tau sekitar 2 tahunan kata nyokap gue." Bulan.

"Bulan." Rio.

"Iya kenapa Yo?" Bulan.

"Sebelum lo pindah gue boleh bilang sesuatu gak?" Rio.

Ah gila, dia mau ngomong apaan? Kok gue deg - degan ya? Batin Bulan.

"Iya apa?" Bulan.

"Gue suka sama lo lan, gue bakal nunggu lo di Jakarta saat lo pindah ke Bandung sampai balik lagi ke Jakarta, gue janji. Lo cepet - cepet balik ke Jakarta ya. Inget, gue bakal nunggu lo sampai lo balik lagi." Rio.

Hah? Ini Rio lagi sadar apa nggak sih chattan sama guenya? Gue gak percaya, jangan - jangan handphonenya lagi dibajak. Batin Bulan kaget.

"Wkwk jangan becanda ah Yo, lo tuh ya sukanya becanda mulu. Lo jangan mainin omongan gitu ah." Bulan.

"Gue serius Bulan." Rio.

"Gue tau ini bukan Rio. Rio mana mungkin kayak gini." Bulan.

"Lo gak percaya Lan? Apa perlu gue vc lo?" Rio.

"Eh nggak yo, iya. Lo gak becanda kan?" Bulan.

"Nggak Bulan." Rio.

Ini beneran Rio. Apa gue jujur aja kali ya kalau gue suka sama dia? Eh jangan dulu deh, nanti aja. Batin Bulan.

"Hmm.. Yo, udah dulu ya gue ngantuk baru balik sekolah." Bulan.

"Bulan, lo jangan bohongin perasaan lo ya, gue tau lo suka sama gue." Rio.

"Udah dulu ya bye." Bulan.

"Nggak nggak, sumpah lo ngeselin banget si Rio." Ucap Bulan dengan sendiri.

"Gue harus gimana ini." Ucap Bulan Bingung.
"Bulan." Panggil mamahnya sambil mengetok pintu kamarnya.
"Makan dulu yuk, mamah udah selesai nih masaknya." Lanjut mamahnya.
"Iya mah, mamah duluan aja." Ucap Bulan dari dalam kamar.
Bulan pun turun dan ke meja makan untuk makan malam.

"Bulan, kita pindah dipercepat sayang, lusa kita pindah." Ucap mamahnya.
"Hah? Mamah serius?" Ucap Bulan kaget.
"Iya sayang, papah sudah dapat tempat tinggal untuk kita nanti di Bandung." Ucap Mamahnya.
"Yah mamah, masa lusa sih?" Ucap Bulan.
"Iyaa nanti juga balik kesini lagi kok, kita gak netap disana." Ucap mamahnya.
"Iya aku tau mah tapi kan masih lama." Kata Bulan sambil meletakkan piringnya lagi tanpa ada makanan dan pergi ke kamar karena kesal.

"Kamu gak jadi makan?" Tanya mamahnya bingung.
"Nggak mah aku gak nafsu." Ucap Bulan sambil berjalan menaiki tangga.

--------------------

Hai part ini dikit ya? Iyaa lagi bingung banget wkwk.
Makasih buat yang masih nunggu kepastian, eh maksudnya nunggu ini.

Love you

PHPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang