Chapter 35

6.9K 248 62
                                    

Saat Dianty sedang duduk sendiri setelah Arya pergi, ia mengambil handphone nya dan melihat ada 3 notif panggilan tak terjawab dari RIZKI.

Rifki kenapa nelfon gue sampai 3 kali gini? Kayaknya ada yang penting deh.
Apa gue telfon balik aja ya? Iya deh takutnya ada apa apa. Batin Dianty.

Tuutt... tuuuttt... tuuuuuttt...
Suara handphone Dianty saat menelpon Rizki. Tetapi Rizki belum juga mengangkat telfonnya.
Akhirnya setelah 2 kali menelpon dan di angkat juga.

"Sebentar ya, aku angkat telfon dulu." Kata Rizki saat pertama kali dia ucapkan di seberang telefon.
Dianty langsung berfikir, sedang berbicara kepada siapa Rizki? Lagi dengan siapa dia?

"Halo.. woy dari tadi gak ada suaranya nelfon." Rizki memecahkan lamunan Dianty.
"Eh iya ki sorry." Ucap Dianty.
"Ada apa nelfon gue? Ganggu aja." Ucap Rizki.
Lagi lagi Dianty memikirkan perkataan Rizki.

Dia lagi sama siapa si? Kayaknya gue ganggu dia banget, padahal kan gue cuma mau nanya kenapa tadi dia nelfon. Batin Dianty.

"Woy.. yehh bengong lagi nih, gue matiin yaaa." Rizki.
"Eh tar dulu, tadi lo kenapa nelfon gue sampe 3 kali? Sorry tadi gue gak angkat soalnya handphone gue di tas." Dianty.
"Hah? Ohh.. gak kenapa - kenapa kok. Tadi gue cuma mau bilang doang kalau gue udah nembak Angel dan gue diterima Nty, gue seneng banget usaha gue selama ini gak sia - sia. Oiya thanks yaa selama ini lo udah ngasih saran sama gue, kalau gak ada lo gue gak tau lagi harus nanya sama siapa." Rizki sangat jelas terdengar di telinga Dianty

"Ohh... selamat ya.. perjuangan lo gak sia - sia ya.. gue doain semoga langgeng hehe." Dianty, sedikit ragu untuk mengakatakan seperti itu.
"Oke.. udah dulu ya gue lagi sama Angel gak enak kalau lama - lama." Rizki, ia langsung mematikan panggilannya.
Dan secara tiba - tiba air mata Dianty menetes secara perlahan.
Dianty merasa disakiti oleh Rizki.

Kan lo yang bantuin Rizki Nty, jadi lo gak boleh nangis ngeliat Rizki sama Angel.
Kalo lo sayang sama dia, lo harus bisa ngerelain dia bahagia, walaupun bahagianya bukan karna lo dan bukan sama lo.
Gue yakin kok, ini yang terbaik buat lo. Dan tuhan pasti punya yang lebih baik lagi..
Inget, tuhan punya rencana di atas rencana. Tuhan juga gak ngebiarin hambanya untuk tidak bahagia.
Tuhan tau yang mana yang cocok untuk kita.
Batin Dianty berbicara kepada dirinya sendiri.

Kemudian dia ingin pulang karena tidak enak kalau dilihat orang kalau dia sedang menangis.
Dia langsung mengambil tasnya yang ada di bangku sampingnya dan pergi keluar.

Saat sampai luar dia tertabrak oleh laki - laki yang sepertinya ia kenal.
"Eh sorry." Ucap laki - laki itu.
"Iya gak apa - apa kok." Kata Dianty sambil menunduk karena ia tak ingin orang ini tau kalau ia habis menangis, karena pasti ada bekas di matanya yang bakal bilang kalau dia habis menangis.

Laki - laki itu berusaha untuk melihat wajah Dianty.
"Hey.. kamu nangis? Eh lo Nty?" Ucap laki - laki itu saat melihat mata Dianty yang memerah.
"Eh.. Rifki, gue duluan ya.." Kata Dianty dan langsung pergi meninggalkannya.
Tetapi Rifki menahan tangannya.
"Dianty, cerita sama gue kenapa lo bisa kayak gini? Siapa yang udah bikin lo kayak gini?" Ucap Rifki, dan Dianty pun kembali menangis. Tanpa melihat situasi, Rifki langsung memeluknya.

"Kita kedalem yaa.. Lo bisa ceritain ke gue semuanya, lo bisa nangis sekenceng - kenceng nya biar lo tenang." Kata Rifki dan membawa Dianty untuk masuk kedalam kafe.

"Dianty ayo lo harus cerita ke gue, kenapa lo bisa kayak gini?" Ucap Rifki.
"Nggak gue gak apa - apa kok." Kata Dianty sambil menghapus air matanya dan mencoba untuk menenangkan dirinya.
"Yaudah kalau lo gak mau cerita lo bisa nangis sepuasnya biar lo agak tenang. Lo boleh pukul - pukul gue kalau lo kesal sama orang yang udah bikin lo kayak gini." Ucap Rifki.

PHPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang