Sesampai dirumah masing - masing mereka tampak capek sehingga langsung pergi ke kamar, lalu mandi setelah itu tidur.
Kecuali Bulan, Bulan sehabis mandi tidak istirahat karna dia dipanggil oleh mamahnya yang sepertinya ada yang mau di omongin dengan Bulan.
Tok.. tok.. tok..
"Bulan." Panggil mamahnya yang sedang berdiri didepan kamar Bulan sambil mengetuk pintu kamar Bulan.
"Iya mah masuk aja." Jawab Bulan yang sedang tiduran diatas kasurnya sambil memainkan handphonenya."Ada apa mah?" Tanya Bulan setelah mamahnya masuk ke dalam kamarnya.
"Ada yang mau mamah omongin sama kamu." Ucap mamahnya.
"Kenapa mah? Ngomong aja gak kenapa - kenapa kok." Ucap Bulan sambil tersenyum ke mamahnya."Seperinya kamu dan mamah harus ikut papah kamu ke Bandung." Kata mamahnya.
"Loh emang kenapa mah? Trus sekolah aku gimana?" Tanya Bulan kaget."Kata papah dia ada tugas di Bandung yang cukup lama, dan dia tidak bisa meninggalkan kita dengan waktu yang cukup lama. Kamu juga sepertinya harus pindah sekolah." Kata mamahnya.
"Yah mah, kan aku udah nyaman sama sekolah aku saat ini, trus aku juga sudah punya teman banyak disini." Kata Bulan dengan muka memelas.
"Iya mamah tau, tapi lami nanti bisa cari teman lagi disana dan mamah juga yakin disekolah baru kamu disana juga pasti nyaman." Ucap mamahnya."Emang harus banget ya mah?" Tanya Bulan.
"Iya. Mungkin kita pindah minggu depan. Kalau kita tidak ikut papah, papah pasti marah sama kita." Ucap mamahnya."Nanti deh Bulan fikir - fikir lagi." Ucap Bulan.
"Yaudah sekarang kamu istirahat dulu besok sekolah." Kata mamahnya.
"Iya mah." Balas Bulan dan mamahnya pun pergi dari kamar Bulan."Huh masa harus pindah sih? Trus nanti gue harus nyari teman baru lagi dong? Ah males banget. Trus juga Rio gimana? Gak seru nih ah, tau ah." Ucap Bulan sendiri.
**********
Keesokan harinya Bulan tampak tidak bersemangat ke sekolah karena seminggu lagi dia harus pindah dari Jakarta.
"Pagi mah, pah." Ucap Bulan dan duduk di meja makan untuk sarapan.
"Pagi sayang. Kamu kenapa? Kayaknya gak semangat banget, kamu sakit?" Tanya mamahnya yang melihat wajah Bulan yang tidak bersemangat."Nggak kok aku gak kenapa - kenapa." Ucap Bulan.
"Mah pah aku berangkat dulu ya." Ucap Bulan setelah menghabiskan sarapannya.
"Kamu gak mau bareng papah?" Tanya papahnya.
"Gak deh pah, aku mau datang pagi - pagi ke sekolah." Kata Bulan dan berpamitan kepada mamah papahnya.Sesampainya di sekolah, wajah Bulan masih sama seperti yang tadi di rumah.
"Haii Bulan." Panggil Rio.
"Hai." Jawab Bulan dengan wajah yang sangat lesu.
"Lo kenap Lan? Lo sakit?" Tanya Rio.
"Nggak kok, gue gak kenapa - kenapa." Ucap Bulan dan lanjut berjalan menuju kelasnya.Sesampai dikelas teman - temannya pun sangat heran melihat wajah Bulan yang sangat tidak semangat.
"Bulan lo sakit? Lo kok kayaknya gak semangat banget sekolah?." Ucap Thania.
"Iya, biasanya lo yang paling semangat sekolah apalagi buat ketemu Rio." Ucap Nanda."Minggu depan gue udah gak sekolah disini lagi dan gue juga pindah rumah ke Bandung ikut papah dan mamah gue." Ucap Bulan.
"Hah?!?" Kata teman - temannya berbarengan dan kaget.
"Jangan bercanda Bulan masih pagi juga." Kata Thania.
"Lo serius?" Tanya Dianty tidak percaya.
"Kok lo baru bilangnya hari ini?!" Kata Nanda."Ya gue juga baru dikasih tau tadi malam sama mamah gue." Ucap Bulan dengan wajah sedih.
"Yahh emangnya lo gak bisa tinggal disini aja gitu?" Tanya Thania.
"Nggak, bisa - bisa kalo gue tinggal disini sendirian papah gue marah sama gue." Kata Bulan."Tapi lo jangan lupa sama kita - kita yaa." Kata Dianty.
"Iya lah yaa kali gue ngelupain lo semua." Ucap Bulan.
"Kalo Rio lo lupain gak?" Ledek Nanda.
"Apa sih, susah buat ngelupain dia, ngelupain orangnya sih bisa tapi ngelupain kenangannya itu loh yang susah nya sampe setengah mati." Kata Bulan."Iya Bulan iyaa." Kata Thania.
"Selamat pagi anak - anak." Ucap guru matematika dan seketika seisi kelas langsung diam.
Gurunya memang terkenal kiler.*************
Bel istirahat pun tiba, Bulan dan teman - temannya keluar kelas dan pergi ke kantin.
Saat mereka keluar kelas, tangan Thania tiba - tiba ditarik oleh Rio."Ihh apasih." Ucap Thania agak kesal.
"Gue pengen nanya sama lo tapi lo harus jawab jujur." Kata Rio dengan wajah yang sangat serius.
"Iyaa apa?" Tanya Thania sambil melipat kedua tangannya.
"Bulan sedang ada masalah ya? Kok dia kayak gak semangat gitu?" Tanya Rio.
"Emm... gimana ya? Emang penting banget ya Yo?" Tanya balik Thania.
"Iya gue gak suka ngeliat dia gak semangat kayak gitu." Ucap Rio."Minggu depan dia mau pindah ke Bandung." Kata Thania.
"Jangan bercanda Than, gue lagi serius." Ucap Rio tidak percaya.
"Itu gue serius." Kata Thania.
"Kok lo baru ngasih tau gue?" Tanya Rio.
"Ya gue baru dikasih tau tadi pagi, dia juga baru dibilangin sama mamahnya tadi malam." Ucap Thania."Ah shit!" Kata Rio sambil mengacak - acak rambutnya.
"Lo kenapa?" Tanya Thania bingung.
"Gk kenapa - kenapa." Ucap Rio bohong.
"Yaudah lo kalau mau ke kantin. Thanks ya Than." Lanjut Rio
Thania hanya mengangguk pelan dan pergi untuk ke kantin.Sesampainya Thania dikantin Bulan langsung menanyakan dari mana Thania.
"Than lo dari mana?" Tanya Bulan.
"Dari.." Ucap Thania ragu. Kalau gue bilang jujur nanti malah panjang urusannya. Batin Thania.
"Dari kamar mandi tadi gue kebelet." Ucap Thania."Bulan, emang keputusan lo itu udah bulet banget buat ikut pindah?" Tanya Nanda. Bulan hanya mengangguk pelan.
"Yah gak seru nih masa kita jadi tinggal bertiga." Kata Dianty.
"Tau ah, masa gitu." Kata Thania. "Yahh mau gimana lagi." Kata Bulan.Setelah 20 menit mereka mengobrol dikantin, bel masuk pun berbunyi.
Kriiingg.... kriiiinggg...."Ke kelas yuk." Ucap Dianty saat mendengar bel.
"Yuk." Kata Nanda.
"Eh nanti dulu, kalian berdua kalau mau ke kelas duluan aja, gue mau ke kamar mandi, anterin ya Lan." Ucap Thania.
"Oh yaudah kita kekelas duluan ya." Ucap Nanda dan pergi meninggalkan Thania dan Bulan.Setelah Nanda dan Dianty pergi, Thania langsung mengajak Bulan ke kamar mandi bukan untuk buang air kecil tapi untuk ngomong.
"Bulan gue pengen ngomong sama lu." Ucap Thania serius.
"Apa? Ngomong aja kali." Kata Bulan.
"Tadi gue ditanya sama Rio." Ucap Thania.
"Di tanya apa?" Tanya Bulan.
"Gue ditanya kenapa lo hari ini kelihatannya gak semangat, trus gue jawab jujur kalau lo mau pindah ke Bandung, dan dia tuh kayak ngerasa gimana gitu." Kata Thania."Duh kenapa ya?" Ucap Bulan penasaran.
"Yaudah jangan dipikirin dulu, kita ke kelas dulu nanti kalau udah dirumah baru lo tanya ke Rionya." Ucap Thania menenangkan fikiran Bulan.
"Iya." Kata Bulan dan mereka kembali ke kelasnya.----------------------
Hai hehe lama ya, maaf banget ya....
Love you my readersSee you
KAMU SEDANG MEMBACA
PHP
Teen FictionGue udah sabar menunggu supaya lo bisa buka hati yang bahkan sampai detik ini, sama sekali belum kelihatan kalau lo mulai simpatik dengan perasaan gue. Apa gue harus terus nunggu sementara yang ditunggu justru kepengen untuk berlalu ?