Chapter 37

2.7K 80 42
                                    

Karna rasa penasaran Thania selalu menghantui sampai kerumahnya, Thania langsung melihat profil Kevin. Setelah dia ingat kembali ternyata kevin adalah teman sdnya dulu yang sekarang tinggal di Bandung.

"Ohh.. iya gue baru inget ini kan si Kevin yang waktu sd suka banget ngejailin gue. Dapet id line gue dari mana nih orang?" Ucap Thania dengan sendirinya.

Thania langsung membalas pesannya.
"Done." Thania

"Akhirnya di addback juga setelah sekian lama gue nungguin lo buat jawab line gue." Kevin

"Idih.. lo kesambet apa Vin?" Thania

"Cie.. masih inget sama gue.. Gue tau kok Than lo tuh gak bisa lupa sama gue walaupun waktu dulu tuh gue orang yang paling lo benci di sekolah haha." Kevin.

"Gr banget sumpah lo ishh.. kenapa lo ngechat gue? Oiya ngomong - ngomong lo dapet id gue dari mana?" Thania.

"Kepo lo.. emang harus banget gue kasih tau gue dapet id lo dari mana?" Kevin

"Ya nggk juga sih.. tau ah." Thania

"Gue dapet id lo dari nyokap lo." Kevin

"Ih mamah ngapain coba ngasih kontak gue sama Kevin." Ucap Thania sendiri

"Oiya gue masih di Bandung Than dan kalo jadi lulus SMA gue bakal kuliah di Jakarta bareng sama lo.. eaakk seneng gak?" Kevin

"Sumdem gue gak nanya samsek Vin lo masih di Bandung atau nggak, lo nanti kuliah dimana." Thania

"Ya gue cuma ngasih tau lo kenapa? Eh vc kuy gue kangen ngeliat muka cengeng lo. Gue telfon ya." Kevin

"Ih nih orang ya dari dulu gak pernah berubah ngeselin terus." Ucap Thania dengan sendirinya.

Tidak lama kemudian handphone Thania berdering dan ternyata Kevin.
Kevin benar - benar menelponnya. Terlihat dengan jelas wajah Kevin di layar handphone Thania yang sedang merapihkan rambutnya.
Dengan terpaksa Thania mengangkatnya.

"Eh diangkat gue kira gak bakal diangkat.. hehe." Ucap Kevin di sebrang telfon.
"Kenapa lo nelfon gue?" Kata Thania.
"Kan gue bilang, gue pengen liat muka lo yang sekarang, masih cengeng kayak dulu gak." Kata Kevin meledeknya.
Thania hanya diam dan terlihat sedikit malas meladeninya.
"Eh ngomong - ngomong lo sekarang cantik ya.. masih cengeng gak tapi?" Ucap Kevin.
"Bodo Vin.. jangan bikin gue badmood Vin gue lagi males bercanda." Kata Thania sedikit terbang tetapi dia tetap malas dengan teman sdnya yang satu ini.

"Tapi lo seneng kan gue bilang cantik? Tau gue, lagian tenang aja Than, gue gak bakal bikin lo badmood kok tapi gue bakal bikin mood lo naik terus nanti.. eaakk." Kata Kevin dengan sedikit tertawanya yang membuat Thania tersenyum kecil.

Kalo diliat Kevin sekarang ganteng ya.. eh tapi emang dari dulu ganteng si cuma dia ngeselin aja.. pantes aja mamah gue nanyain dia terus hehe. Batin Thania.

"Yeehh bengong bocah. Than, gue udah bilang loh sama mama lo kalo gue bakal satu kampus nanti sama lo, trus kata nyokap lo boleh banget sekalian gue jagain lo gtu." Ucap Kevin membuat Thania sadar dari lamunannya.

Mamahnya Kevin dan juga mamahnya Thania memang sudah dekat karna teman semasa SMA nya. Malahan orangtua mereka berdua sempat ingin menjodohkan anak tunggalnya itu.
"Ih nggak - nggak, gue gak mau ya satu kampus sama lo nanti gue malah gak konsen lagi sama tugas - tugas gue." Kata Thania.
"Gak konsen karna kegantengan gue ini ya.. udah deh ngaku aja gue emang ganteng kok." Dengan pd nya Kevin mengucapkan itu.
"Ganteng dari mana coba, jadi orang jangan ke gr-an deh Vin." Kata Thania.
"Udah gak apa - apa si lagian nanti gue sekalian jaga lo biar lo gak genit." Ucap Kevin.
"Emang lo siapa gue? Hak gue lah mau deket sama siapa aja."Balas Thania.
"Gue imam lo nanti di masa depan makanya gue mau jaga lo. Yayaya?" Ucap Kevin.
Thania mulai salah tingkah dengan ucapan Kevin itu.
"Bodo Vin ah gue ngantuk mau tidur nih." Kata Thania.
"Haha yaudah sana tidur jangan lupa mimpiin gue." Kata Kevin.
"Males banget gue mimpiin lo." Ucap Thania.
"Yaudah deh.. good night istri ku." Kata Kevin dengan memperlihatkan wajahnya sedikit manja.
"Ih inget ya gue bukan istri lo dan gue gak bakal jadi istri lo nanti, pacar aja ogah apalagi istri." Ucap Thania.
"Awas biasanya itu bakal jadi sebaliknya loh." Kata Kevin.
"Gak udah apasi lo gue pengen tidur." Kata Thania.
"Hmm.. iyaiya dadah Thania ku.." Ucap Kevin sambil memperlihatkan kedua lesung pipinya yang ada di sebelah kanan dan kirinya yang membuat dia terlihat manis.

Thania langsung mematikan handphonenya dan berbaring diatas kasurnya.

Thania seperti melayang layang di udara setelah dia dipuji oleh Kevin.
Didalam fikiran Thania hanya terbayang nama Kevin yang muncul dengan sendirinya dan membuat Thania menjadi susah untuk memejamkan matanya.

Ketika sedang tersenyum sendiri, mamahnya masuk kedalam kamarnya.
Mamahnya melihat Thania sedang tersenyum sendiri.

"Hayo kenapa tuh senyum - senyum sendiri?" Ucap mamahnya membuat Thania tersadar.

"Eh gk kenapa - kenapa kok mah, oiya mamah ngasih id line aku ke Kevin ya?" Tanya Thania kepada mamahnya yang sedang duduk diatas kasurnya.
"Kevin? Ohh.. iya abisnya dia maksa minta yaudah mamah kasih, dia dari dulu gak pernah berubah ya. Tapi dia bilang katanya mau kuliah bareng kamu nanti" Ucap mamahnya.
"Iya tuh ngeselin banget tadi nelfon aku, trus dia masih aja ngegodain aku." Kata Thania sambil menunjukan wajah kekesalannya.

"Ah masa tapi kok tadi mamah liat kamu senyum senyum gitu." Ledek mamahnya.
"Nggk ih mamah apasi udah sana aku ngantuk mau tidur." Kata Thania sambil menyuruh mamahnya untuk keluar dari kamarnya.
"Cie.. tuh kan mamah tau kok sayang." Ledek mamahnya lagi.

***

Keesokan harinya Thania masuk sekolah seperti biasa, tetapi kali ini Thania tidak diantar oleh supirnya karena supirnya sedang tidak masuk. Dia pergi naik bus angkutan umum yang lewat didepan komplek.

Saat dia sudah berada di dalam bus tersebut dia duduk dekat dengan jendela dengan sepasang headset ditelinganya yang memainkan lagu kesukaannya.
Tidak lama dia duduk didalam bus tersebut, ada seorang laki - laki yang duduk disebelahnya dengan pakaian seragam sekolah yang sama dengan Thania dan sepertinya teman satu sekolah.

Ketika Thania menengokan kepalanya untuk melihat siapa yang duduk disebelahnya dan ternyata adalah Faiz.
Sama seperti Thania, hari ini Faiz pergi kesekolah naik bus angkutan umum karna motor kesayangannya yang biasa Faiz bawa sedang diperbaiki.

"Pagi Than." Sapa Faiz.
"Eh hai Iz, kok tumben lo naik bus?" Tanya Thania.
"Iya motor gue lagi dibengkel." Jawab Faiz.
"Ohh gitu." Kata Thania. "Lo kenapa naik bus? Biasanya lo dianter supir lo?" Tanya balik Faiz.
"Dia lagi izin hari ini jadi gue naik bus deh." Jawab Thania.
"ohh.. eh udah mau sampe Than, yuk." Ucap Faiz sambil menggandeng tangan Thania dan diri didekat pintu bus.

Gila.. Faiz? Ngapain dia megang tangan gue? Sumpah sumpah pasti kalo dia ngeliat muka gue, muka gue kayak cabe merah. Batin Thania saat tangannya digandeng oleh Faiz.

Tidak lama kemudian bus yang mereka naiki berhenti tepat di depan sekolah mereka berdua.
Mereka pun turun dari bus tersebut, tetapi Faiz masih tetap memegang tangan Thania sampai beberapa murid ada yang melihatnya.

"Faiz." Panggil Thania sambil melihat kearah tangannya yang dipegang saat Faiz masih saja berjalan dengan memegang tangan Thania.
Faiz berhenti dan membalikan badannya.
"Oiya sorry ya Than. Mmm.. yuk ke kelas bareng." Ucap Faiz sedikit salah tingkah.

"Iz, gue duluan ya." Kata Thania saat ia mau masuk kedalam kelasnya.
"Oh iya Than, kapan - kapan kita berangkat bareng lagi ya." Kata Faiz.
Thania hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya pelan.
Thania langsung masuk kedalam kelasnya dan duduk di bangkunya.

Didalam kelasnya sudah banyak siswa yang datang karna memang sedikit lagi akan dimulai pelajarannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 02, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PHPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang