Di Bandung.
Ini hari kelima dia masuk sekolah Bandung.
Karena ke datangannya Bulan, hampir semua anak SMA Pelangi Bandung mengenal Bulan.
Bulan terkenal dengan sikap dinginnya tetapi dia suka senyum kepada orang yang menyapanya. Dia juga menjadi pendiam semenjak pindah. Dia memang belum punya banyak teman di Bandung, dia hanya dekat dengan teman sebangkunya Nadia, dan temannya Nadia, Putri.Saat mereka berjalan ke arah kantin karena sedang istirahat orang yang sedang berada dikoridor menyapa Bulan dengan ramah, walau ada yang diabaikan oleh Bulan.
Tiba - tiba ada anak cowo yang terkenal pintar dan ganteng. Tetapi menurut Bulan itu biasa.
"Bulan." Sapa Revan. Cowo cool yang membuat semua cewe yang bersekolah disitu meleleh.
Pertama kalinya anak - anak sekolah melihat Revan menyapa perempuan terlebih dahulu dan ditambah dengan senyumannya yang sangat manis.Bulan langsung menengok ke arah sumber suara yang memanggilanya.
"Ada apa?" Tanya Bulan.
"Lo anak baru yang namanya Bulan kan? Gue Revan." Ucap Revan, Bulan hanya tersenyum tipis.
"Gue mau ke kantin dulu ya.. Revan." Kata Bulan dengan ragu dia menyebut nama Revan. Revan hanya membalas senyuman tipis."Bulan, anjir sumpah. Lo cewe yang pertama kali disapa sama dia." Ucap Nadia.
"Beruntung banget sih lo." Kata Putri.
"Masa sih? Gak mungkin." Ucap Bulan gak percaya.
"Serius Bulan. Gue setuju kalo lo sama dia." Ucap Putri."Maksudnya sama dia?" Tanya Bulan.
"Yaa.. pacaran." Ucap Nadia, sambil tersenyum.
"Hah? Ya nggak lah, gue kan cuma anak baru disini." Kata Bulan.
"Tapi lo gak ada pacar kan?" Tanya Nadia. Bulan hanya menggelengkan kepalanya pelan.
"Tuh kan, emang ada aturannya anak baru gak boleh pacaran sama orang lama?" Ucap Putri.
Bulan hanya terdiam."Udah lah yuk, nanti keburu abis jam istirahatnya." Ucap Bulan mengalihkan pembicaraan.
****
Di Jakarta.
Saat Thania, Dianty, dan Nanda sedang berjalan ke arah kantin, mereka melihat Rio sedang bersama cewe di taman.
Tidak tahu kenapa fikiran mereka semua saat melihat Rio, dimata mereka Rio terlihat playboy."Ah, gila ini mah. Seenaknya aja dia pacaran pas Bulan di Bandung." Ucap Thania.
"Dia kan udah janji sama Bulan bakal terus nunggu Bulan. Ini sih namanya playboy." Kata Dianty.
"Lebih baik kita kasih tau Bulan sebelum dia tau sendiri karena itu akan lebih bahay." Ucap Nanda.
"Telpon Bulan sekarang." Ucap Thania.Via telpon.
"Halo, ada apa Than, tumben lo nelfon gue jam segini, gue masih disekolah." Ucap Bulan disebramg telfon.
"Emm.. ada yang pengen gue bilang sama lo." Kata Thania, masih ragu dengan ucapannya.
"Oh yaudah langsung ke intinya aja, nanti keburu gue masuk." Ucap Bulan."Gue bilang, lo mulai sekarang harus move on dari Rio. Gak ada yang bisa di harapin lagi dari dia Lan." Ucap Thania.
Mendengar ucapan Thania, Bulan sedikit kaget dan bingung.
"Kenapa?" Tanya Bulan penasaran.
"Rio jadian Lan, sama adik kelas yang waktu itu Dianty bilang, namanya Jasmine. Udah Bulan, Rio gak pantes buat lo, gue yakin disana lo bisa dapet yang lebih baik dari Rio. Jangan mengharapkan dia lagi yaa, gak usah dipikirin juga." Ucap Thania.
"Oh, iya makasih ya. Gue tutup ya telpon nya udah bel." Kata Bulan, dan dia langsung menutup telpon dari Thania."Gimana Than?" Tanya Nanda.
"Yaa gitu, abis gue bilang gitu dia cuma bilang oh trus nutup telpon gue." Kata Thania.
"Gue yakin Bulan kecewa banget." Ucap Dianty, Nanda dan Thania hanya mengangguk.
"Yaa mudah - mudahan aja ada cowo yang bisa bikin Bulan lupa sama perlakuan Rio." Ucap Nanda.
Mereka pun melanjutkan perjalanannya ke kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
PHP
Teen FictionGue udah sabar menunggu supaya lo bisa buka hati yang bahkan sampai detik ini, sama sekali belum kelihatan kalau lo mulai simpatik dengan perasaan gue. Apa gue harus terus nunggu sementara yang ditunggu justru kepengen untuk berlalu ?