Setelah mereka pergi, Ardi tampak tidak suka dengan Satria dan teman - temannya.
Wajah Ardi semenjak bertemu dengan Satria dan teman - temannya tampak sangat bete.Ardi kenapa yaa? Kayak bete gitu? Batin Nanda.
"Ardi, lo kenapa sih diem aja dari tadi?" Tanya Rizki.
Ardi hanya menunduk dan menggelengkan kepalanya.
"Gue mau ngajak Nanda dulu ya sebentar." Ucap Ardi sambil menarik tangan Nanda."Iya deh tau, baliknya pj yaa." Ledek Rio.
"Yeh gue gak nembak, cuma mau jalan berdua." Kata Ardi.
"Yaudah gue juga mau ngajak Thania naik itu." Ucap Faiz sambil menunjuk ke salahsatu permainan.Setelah Faiz dan Thania pergi, Rio langsung ingin mengajak Bulan ke tempat sesuatu.
"Bulan, ikut gue yuk, gue pengen ngajak lu ke sesuatu." Ajak Rio.
"Tapi nanti Dianty gimana?" Tanya Bulan.
"Dianty biar sama Rizki aja. Ki jagain Dianty yaa jangan lo apa - apa in. Yuk!" Ucap Rio sambil menarik tangan Bulan dan meninggalkan Dianty dan Rizki.Semua temannya sudah meninggalkan mereka berdua. Lalu Rizki pun mengajak Dianty naik Hysteria.
"Dianty, naik Hysteria yuk, lo berani gak?" Tanya Rizki.
"Berani, yuk." Ucap Dianty.POV Dianty
Hari ini sepertinya hari yang paling bahagia buat gue, karna gue bisa berdua sama Rizki.
Yaa gue gak boleh malu - malu. Nanti malah ketauan kalau gue suka sama dia.Dia ngajakin naik Hysteria? Untungnya gue gak takut kayak Bulan wkwk.
Sesampai di antrian untuk naik Hysteria, dia menyangka kalau gue ketakutan, padahal gue bukan takut naik itu tapi gue malu banget sumpah.
"Udah gak usah takut gitu. Tenang aja kan ada gue." Kata Rizki.
"Nggak kok gue bukannya takut." Kata gue.
"Trus apa? Gak seneng jalan berdua bareng gue?" Tanya Rizki.Jujur aslinya Rizki itu bawel banget, tapi gapapa sih kalau ganteng mah bebas, eh.
"Nggak kok gue seneng banget malah bisa jalan berdua sama lo." Ucap gue.
Ah gila gue keceplosan ngomong kayak gitu.
"Ciee yang seneng banget jalan sama gue." Kata Rizki.
"Ih apaan si lo, tuh maju depan udah kosong yang belakang nungguin." Kata gue dengan muka memerah.
"Eh iya." Kata Rizki.Saat gue dan Rizki sudah ada di bangku Hysteria tiba - tiba aja Rizki menyodorkan tangannya ke gue.
"Kalau takut pegangan gue aja gak kenapa - kenapa kok, gak ada yang marah tenang aja." Kata Rizki.
Tanpa gue fikir lagi gue langsung memegang tangan Rizki untuk pertama kalinya.
"Tuh kan kalo takut mah jujur aja kali Nty." Kata Rizki."Ih nggak, gue gak takut kok, yaudah gue lepas deh tangan lo." Kata gue.
"Gak usah gue juga tenang kok kayak gini." Kata Rizki.Ya allah belum juga dimulai udah dibuat jantungan aja. Batin Dianty.
Tidak lama kemudian permainan pun di mulai, gue pun tambah memegang erat tangannya Rizki.
Yaa itung - itung modus hehe.Setelah beberapa menit permainan itu pun selesai.
Tapii Rizki masih aja megang tangan gue, gue gak ngerti ini apa maksudnya yang pasti gue deg degan banget.Ya tuhan bisa gak waktunya di berhentiin kali ini aja. Batin Dianty.
**********
Author POV
Ketika Thania sedang bersama Faiz, Thania mengajak Faiz untuk masuk ke istana boneka.
Tadinya Faiz menolaknya, tapi karna paksaan dari Thania jadi mau tidak mau harus masuk."Faiz, kita masuk istana boneka yuk." Ajak Thania.
"Gak mau ah kayak anak kecil tau." Jawab Faiz.
"Nggak juga tau, lucu - lucu kan boneka didalam." Kata Thania."Iyaa gue tau, tapi kita naik ontang - anting aja yaa." Kata Faiz.
"Yahh tapi gue maunya masuk ke istana boneka." Ucap Thania
"Yaaa please yaa masuk ke istana boneka. Kalau nggak ke istana boneka dulu baru naik ontang - anting." Lanjut Thania memaksa Faiz."Mmm... yaudah deh iyaaa kita masuk itu dulu nanti abis itu naik ontang - anting." Kata Faiz
"Okee yuk." Ucap Thania senang.Faiz hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum manis karna melihat tingkah Thania yang seperti anak kecil. Jujur Faiz memang suka sama anak kecil, maka nya tingkah Thania yang memaksanya tadi malah jadi ingin mencubit pipi Thania sekencang - kencangnya.
Ketika mereka sudah naik ke perahu istana boneka, Thania sangat senang dan membuat Faiz menjadi semakin gemas.
Karna Faiz tidak bisa menahan gemasnya Thania, akhirnya Faiz pun mengacak - acak rambut Thania yang hitam, panjang, dan lurus.
"Ih Faiz lo mah rambut gue jadi berantakan kan." Kata Thania sambil merapihkan rambutnya.
"Abisnya kelakuan lo bikin gue geregetan." Kata Faiz sambil tertawa kecil.
"Ih apasih." Ucap Thania malu dan pipinya memerah.Selama di dalam Thania terlihat seperti anak kecil yang baru pertama kali masuk ke istana boneka, padahal sudah sering Thania masuk ke istana boneka.
Setelah mereka selesai masuk ke istana boneka, Thania merasa haus dan ingin membeli minum.
"Udah kan?" Tanya Faiz.
"Udah udah." Jawab Thania.
"Yaudah yuk naik ontang - anting." Kata Faiz sambil menarik tangannya." eh nanti dulu." Kata Thania.
"Apalagi si?" Tanya Faiz sambil menarik nafas nya pelan.
"Gue haus hehe, maafkan aku bang wkwk." Kata Thania meledek Faiz.
"Yaudah yuk neng beli ice cream dulu." Kata Faiz becanda.
"Yuk." Ucap Thania.Setelah sampai di tukang ice cream, Thania baru saja ingin memesan ice cream kesukaannya tapi tidak tau kenapa Faiz sudah memesannya duluan.
"Mba~" Kata Thania terputus omongannya.
"Ice cream yang rasa coklat 1 sama vanila campur coklat 1 ya." Ucap Faiz memotong omongan Thania.Kok dia tau gue suka rasa vanila campur coklat ya? Tau dari mana ya? Batin Thania.
"Hey kok lo malah bengong ini ice creamnya." Kata Faiz sambil memberikan ice cream nya ke Thania.
"Thanks ya Iz." Ucap Thania.
"Iya yaudah cepat abisin." Kata Faiz.Setelah mereka berdua menghabiskan ice creamnya, mereka menuju pintu masuk ontang - anting.
Tidak tau kenapa tiba - tiba tangan Thania dipegang oleh Faiz dengan kencang.
Hah?! Ini kenapa Faiz pake megang tangan gue segala? Jadi gak enak gue, nanti malah disangka pacaran.
Tapii gak kenapa - kenapa sih ada hikmahnya juga Faiz megang tangan gue. Batin Thania."Yuk naik." Kata Faiz.
"Tapi Iz." Kata Thania ragu.
"Kenapa lo takut? Tenang aja kali gak serem kok." Kata Faiz sambil tersenyum ke Thania.
"Bukannya gitu, ini tangan lo masih megang tangan gue, gimana gue mau naiknya?" Ucap Thania.
"Oiya lupa hehe sorry sorry." Kata Faiz sambil melepas genggamannya itu.Saat permainan dimulai Thania sangat senang dia tertawa lepas sampai tidak sadar kalau selama permainan berlangsung Faiz memerhatikannya dengan senyum.
Ternyata lo manis ya Than. Andai gue bisa cinta sama lo, dan lo bisa cinta juga sama gue, mungkin kita sudah menjadi pasangan yang berbahagia, eh. Batin Faiz.
Saat permainan selesai Thania agak kecewa karna itu juga merupakan permainan favoritenya di dufan.
"Yahh udah selesai." Kata Thania. "Kenapa? Lo mau naik lagi? Kita naik yang lain aja yuk." Kata Faiz.
"Yaudah yuk." Kata Thania.Dan mereka pun menaiki permainan satu persatu yang ingin dinaiki oleh mereka.
----------------------------
Haii
Gak tau nih cerita ini masih ada yang baca atau nggak.
Kalau masih minta vote dan commentnya yaaa
Gak boleh pelit pelit ah wkwkwk.
Itu gambarnya Rizki yaa...
Next partnya insha allah secepatnya. :)See you guys
KAMU SEDANG MEMBACA
PHP
Teen FictionGue udah sabar menunggu supaya lo bisa buka hati yang bahkan sampai detik ini, sama sekali belum kelihatan kalau lo mulai simpatik dengan perasaan gue. Apa gue harus terus nunggu sementara yang ditunggu justru kepengen untuk berlalu ?