Seperti yang biasa Thania lakukan di malam hari, memakai headset dengan memutar lagu kesukaannya, sambil berbaring dikasur kesayangannya, dan mengobrol dengan teman - temannya melalui via Line.
Saat Thania sedang asik tertawa karna kelakuan teman - temannya di chat, tiba - tiba lagu yang sedang diputar oleh Thania berhenti karna ada panggilan video call dari FAIZ.
"Hah? Gila ini kenapa?" Ucap Thania kaget saat tau yang menelfonnya itu Faiz, dan di layar handphonenya sudah terlihat wajah Faiz yang sedang merapihkan rambutnya.
"Kakak.. ada apa sih kamu teriak - teriak kayak gitu?" Teriak mamahnya Thania dari lantai bawah yang mendengar suara Thania.
"Gak kenapa - kenapa kok mah." Jawab Thania.
"Kamu tuh gak usah teriak - teriak bisa gak?" Tanya mamahnya yang sudah ada di depan pintu kamarnya.
"Mamah juga tadi teriak." Jawab Thania.
"Terserah kamu deh." Ucap mamahnya lagi.Karena percakapannya dengan mamahnya tadi, membuat Thania lupa untuk menjawab telfon dari Faiz
"Kan tuh jadi gak ke jawab telfonnya." Ucap Thania.
Tidak lama kemudian Faiz menelponnya lagi dengan telpon biasa.Saat Thania melihat Faiz menelponnya lagi, Thania langsung mengangkatnya.
"Halo, ada apa Iz?" Tanya Thania di telpon.
"Gak ada apa - apa. Gue lagi bete aja." Faiz.Halah giliran bete aja ke gue, kalo lagi seneng aja ke dia. Batin Thania.
"Haloo.. Than lo tidur?" Kata Faiz.
"Eh nggak kok. Lo bete kenapa?" Tanya Thania.
"Gak tau tiba - tiba bete aja terus pengen ngomong aja sama lo." Jawab Faiz.
"Oh gitu." Thania.
"Jalan yuk besok, kan besok tanggal merah." Ajak Faiz.
"Mau kemana emangnya?" Tanya Thania.
"Kemana aja. Lo ajak teman - teman lo juga boleh, nanti gue ajak teman - teman gue juga." Faiz.Gue kira lo ngajak berdua doang. Batin Thania lagi.
"Emm.. nanti gue tanya teman - teman gue dulu yaa." Ucap Thania.
"Yaudah nanti lo chat gue aja kalau pada mau, nanti kita tinggal nentuin mau kemana." Faiz.
"Yaudah. Gue matiin yaa telponnya." Thania.
"Yaudah bye." Faiz.
"Bye." Thania.Tidak berfikir lama Thania langsung menanyakan teman - temannya lewat Line.
"Woy ada yang mau gua tanyain nih penting." Thania
"Apaan? Serius banget lo kayaknya." Bulan.
" Faiz ngajakin jalan besok kan tanggal merah." Thania.
"Ah lo doang kan yang diajak." Dianty.
"Ihh enggak gue disuruh ajak kalian besok, trus nanti dia ngajak teman - temannya." Thania.
"Lo nggak wacana doang kan?" Dianty
"Nggak." Thania
"Lo kapan diajak nya sama Faiz?" Nanda.
"Barusan gue abis telponan sama dia, dia nelpon gue." Thania.
"Pantesan aja lo gak nongol dari tadi." Bulan.
"Dah aku mah apa, boro - boro di telpon di sapa aja jarang." Dianty.
"Gimana mau gak?" Thania."Gue mah ikut aja deh." Nanda.
"Ayo aja si gue mah." Bulan.
"Ada Rizki gak?" Dianty.
"Ada lahh ketauan Rizki juga temannya Faiz." Thania.
KAMU SEDANG MEMBACA
PHP
Teen FictionGue udah sabar menunggu supaya lo bisa buka hati yang bahkan sampai detik ini, sama sekali belum kelihatan kalau lo mulai simpatik dengan perasaan gue. Apa gue harus terus nunggu sementara yang ditunggu justru kepengen untuk berlalu ?