Keesokan harinya, Nanda dan teman - temannya sedang berada di kantin untuk sarapan.
Bulan sebenarnya ingin sekali berbicara kalau dia akan pindah besok, tapi gak tau kenapa Bulan susah untuk mengatakannya.
"Eh kalian tau gak sumpah ya gue kesel banget sama cewenya Delpi, masa kayak manas - manasin gue gitu semalam." Ucap Thania sambil menunggu bubur pesanannya datang.
"Manas - manasin gimana?" Tanya Nanda.
"Ya gitu, semalem tuh dia sama Faiz mentionan gitu ditwitter, padahal kan dia udah ada Delpi ngapa harus ngedeketin Faiz sih?!" Ucap Thania kesal."Biasa lah cewe kayak gitu mah cowonya dimana - mana bukan Delpi doang, buktinya Faiz yang baru ngeliat belom kenal udah di gebet sama dia, samanya ama temannya tuh si Via." Ucap Dianty.
"Yaa namanya juga satu kelompok, kalo satu ada yang genit mah semuanya pasti ikutan genit." Kata Thania.
"Lo masih pagi juga, udah ngomongin orang aja." Kata Nanda.
"Bukan ngomongin, tapi emang benar kenyataannya kayak gitu Nan." Kata Thania.
"Iya deh terserah." Kata Nanda sambil mengaduk buburnya."Bulan, lo kenapa dah diem aka dari tadi? Lo mules?" Tanya Dianty. Bulan hanya menggelengkan kepalanya.
"Trus kenapa?" Tanya Dianty lagi.
"Gue besok pindah ke Bandung." Ucap Bulan dengan wajah yang tidak enak.
"Hah?!" Kata ke-3 sahabatnya dengan sangat terkejut.
"Lah katanya minggu depan, kok besok?" Ucap Thania.
"Iyaa, tadi malam nyokap gue bilang kalau gue pindah besok." Ucap Bulan."Yah Bulan, berarti lo besok udah gak sekolah disini lagi dong?" Tanya Dianty. Bulan hanya menganggukan kepalanya pelan.
"Oiya gimana nanti pulang sekolah kita bantuin lo beres - beres barang?" Kata Nanda memberi usulan."Boleh tuh, boleh kan Lan?" Tanya Dianty.
"Yaudah iya." Kata Bulan.
"Oke pulang sekolah kita kerumah Bulan dulu." Ucap Thania.Setelah beberapa jam pelajaran disekolah, bel pulang pun berbunyi.
"Lo pada jadi kerumah gue kan?" Tanya Bulan sambil memasukan bukunya kedalam tasnya.
"Iya jadi kuy." Ucap Thania.
Dan mereka pun pergi ke rumah Bulan.Sesampainya dirumah Bulan, mereka langsung masuk kedalam kamar Bulan.
"Jadi yang mana aja nih Lan, yang mau lo bawa?" Tanya Thania."Baju, sepatu gue, tas gue, perlengkapan penting gue, sebagian foto, oiya kalau foto biar gue aja yang masukin." Ucap Bulan sambil mengambil kardus di dalam gudang.
Semua sibuk dengan mempacking keperluannya Bulan.
Saat Bulan memasukan bingkai - bingkai foto, dia melihat foto Rio yang dia bingkai dengan gaya Rio yang seperti tidak sadar kalau difoto, nampak dari samping yang tampak ganteng.Bulan diam sambil melihat foto Rio.
Rio, gue di sana gak bakal ngelupain lo, tapi gue bingung apa lo benar - benar nunggu gue saat gue di Bandung? Ah sudahlah. Batin Bulan."Woy, kok lo malah bengong?" Tanya Nanda
"Eh iya." Kata Bulan.
"Lo lagi liat foto siapa? Coba sini liat." Ucap Nanda penasaran dan langsung mengambil foto Rio dari tangannya Bulan."Ohh foto Rio.." Kata Nanda meledek Bulan.
"Ih sini Nanda." Ucap Bulan sambil berusaha mengambil foto itu dari tangan Nanda.
"Cie nyimpen foto Rio ciee...." kata Nanda sambil meledek Bulan."Bulan, lo nyimpen fotonya Rio?" Tanya Thania penasaran.
"Nggak kok nggak." Kata Bulan.
"Bohong ah ini apa? Ahaha. Dianty tangkep!" Kata Nanda sambil memberitahu Thania dan Dianty dan melemparnya kearah Dianty."Ahahaha cieee Bulan." Kata Dianty.
"Ihh sini gak sini gue mau buang foto itu." Kata Bulan kesal.
"Mau dibuang apa mau di bawa?" Kata Thania meledek Bulan.Nanda melihat sahabat - sahabatnya dengan senyum.
Mungkin kalian nanti yang bakal gue ceritain ke anak dan cucu gue nanti kalau lo semua yang udah bikin hidup gue lebih berwarna. Batin Nanda."Guys, gue bakalan kangen banget sama suasana kayak gini sama kalian." Ucap Bulan memecahkan keramaian.
"Aaa Bulan." Kata teman - temannya dan memeluk Bulan.Gue sayang banget sama kalian. Gak bakal ada yang gantiin posisi kalian sebagai sahabat terbaik gue. Love you guys. Batin Bulan saat teman - temannya memeluknya.
"Eh ini udah jam berapa kalian gak pulang?" Tanya Bulan
"Oiya, tapi ini belom selesai." Ucap Dianty.
"Gak apa - apa kok gue bisa sendiri." Ucap Bulan."Hmm... yaudah kita balik dulu ya Lan." Kata Thania.
"Iyaaa." Kata Bulan.Sebenarnya Bulan sangat sedih karna harus berpisah dengan teman - temannya.
***************
Keesokannya Bulan dan keluarganya sudah berada di mobil.
Bulan dengan terpaksa meninggalkan semuanya yang ada di Jakarta.
Bulan terlihat sangat sedih."Bulan, kamu kenapa?" Kata mamahnya yang melihat wajah Bulan sedang sedih.
"Aku gak mau pergi ke Bandung mah, aku nanti gak ada teman." Ucap Bulan dengan nada sedih.
"Banyak kok teman kamu disana." Ucap mamahnya.
Bulan agak sedikit kesal.*********
Karena Bulan sudah pindah ke Bandung, mereka hanya tinggal bertiga.
Teman - temannya terasa sangat beda dari yang sebelumnya saat Bulan pindah ke Bandung."Hari ini beda banget ya gak ada Bulan." Ucap Thania.
"Iyaa kok jadi gak seru gini sih?" Kata Dianty.
"Eh Than, Rio udah tau kalau Bulan pindahnya hari ini?" Tanya Nanda."Oiya belum, nanti aja deh kasih taunya." Kata Thania.
"Kayaknya Rio suka deh sama Bulan." Lanjut Thania.
"Lo tau dari mana?" Tanya Dianty.
"Nggak waktu itu dia pernah nanya Bulan gitu, trus gue bilang di mau pindah ke Bandung, trus gue liat mukanya tuh kayak kesel gitu." Ucap Thania."Lo serius." Tanya Nanda, Thania mengangguk pelan.
"Oke kalau gitu, nanti istirahat kita harus kasih tau Rio." Kata Nanda.Bel istirahat pun berbunyi, Nanda, Thania, dan Dianty langsung mencari Rio untuk memberi tahu kalau Bulan pindah hari ini.
Mereka berjalan ke arah perpus, biasanya Rio kalau istirahat tidak ada dimana - mana pasti dia sedang di perpus."Rio kayaknya ada diperpus deh." Ucap Dianty.
"Ayo ayo ke perpus." Kata Thania.
Mereka pun pergi ke perpus untuk menemui Rio.Saat mereka sampai di perpus, ternyata Rio sedang membaca buku disana sambil mendengarkan lagu memakai handset.
"Itu Rio." Ucap Dianty sambil menunjuk ke arah Rio.
"Ayo." Kata Nanda lalu mereka bertiga menuju Rio."Rio." Panggil Thania sambil melepaskan satu handset yang sda ditelinga Rio.
"Kenapa?" Jawab Rio.
"Bulan pindah." Kata Dianty.
"Udah tau." Kata Rio.
"Lo udah tau Bulan pindahnya hari ini?" Ucap Thania.
"Hari ini?" Tanya Rio kaget. Mereka bertiga hanya mengangguk pelan."Dari jam berapa dia berangkat? Tapi dia bilang sama gue minggu depan baru pindah." Ucap Rio tidak percaya.
"Kita juga baru tau kemarin." Kata Nanda.
"Ah shit!" Ucap Rio seperti kesal.
"Kenapa lo semua gak bilang sama gue dari kemarin?" Kata Rio semakin kesal.
"Kita kemarin gak ngeliat lo." Ucap Thania.
"Udah lah gue cuma bisa nunggu dia disini." Ucap Rio."Nunggu? Maksud lo nunggu apa?" Tanya Nanda.
"Gue suka sama Bulan, tapi gue telat ngomong sama dia." Ucap Rio.
"Hah? Sumpah lo bego banget si Yo." Ucap Thania sedikit kesal.
"Kenapa? Gue salah ya?" Ucap Rio.
"Lo gak nyadar apa kalau Bulan suka sama lo juga, sebelum lo suka sama dia?" Ucap Dianty dengan nada tinggi."Lo tau dari mana dia suka sama gue?" Tanya Rio tak percaya.
"Lo liat dong tingkah laku dia kalau lagi dideket lo." Ucap Thania kesal.
"Tapi kenapa dia gak bilang?" Kata Rio.
"Ya nggak lah, dia tuh cewe gak bakal berani buat bilang duluan." Kata Nanda."Oke gue bakal nunggu dia sampai dia kembali lagi." Ucap Rio.
Setelah itu, Nanda dan teman - temannya kembali ke kelas karna istirahat sudah berakhir.--------------------
Pagi...
Maaf banget kalau sering telat update soalnya butuh inspirasi juga hehe..See you
KAMU SEDANG MEMBACA
PHP
Teen FictionGue udah sabar menunggu supaya lo bisa buka hati yang bahkan sampai detik ini, sama sekali belum kelihatan kalau lo mulai simpatik dengan perasaan gue. Apa gue harus terus nunggu sementara yang ditunggu justru kepengen untuk berlalu ?