Bel istirahat pun berakhir
Thania dan teman - temannya pun pergi meninggalkan kantin dan kembali ke kelas.Sehabis bel istirahat berakhir berbunyi, bel pulang berbunyi
Semua siswa SMA Harapan Bakti senang mendengar bel pulang berbunyi setelah bel istirahat berakhir.Semua langsung pergi pulang ada juga yang masih disekolah untuk bermain ataupun kerja kelompok.
Thania, dan Dianty akan pergi ke kafe dahulu, tetapi Nanda tidak ikut karena ia ingin membeli novel.
Novel yang terakhir ia baca sudah habis dibaca. Nanda memang sangat suka membaca novel."Gue gak ikut dulu ya. Mau nyari novel." Ucap Nanda kepada Thania dan Dianty.
"Yah terus kita berdua doang?" Kata Thania agak kecewa.
"Yaudah gak apa - apa Than." Ucap Dianty.
"Yaudah kita pergi duluan ya Nan." Ucap Thania. Nanda hanya mengangguk sambil tersenyum tipis.
"Oiya lo ke toko buku sama siapa?" Tanya Thania.
"Sendiri." Jawab Nanda yakin.
Thania dan Dianty hanya ber oh tanpa bersuara. Dan kemudian mereka berdua meninggalkan Nanda.Saat Nanda ingin berjalan keluar gerbang sekolah, Ardi memanggilnya. Dan dia langsung mengingat bahwa tadi Ardi memintanya untuk pulang bareng.
"Nanda." Panggil Ardi sambil berjalan menghampiri Nanda.
Nanda hanya menengok ke Ardi.
"Lo sendirian aja? Emang Thania, Dianty, sama Bulan kemana?" Ucap Ardi.
"Bulan kan pindah ke Bandung." Jawab Nanda.
"Loh sejak kapan?" Tanya Ardi.
"Kemarin." Ucap Nanda. Ardi hanya diam."Lo mau langsung balik?" Tanya Ardi.
"Emm.. gue mau ke toko buku dulu Ar." Jawab Nanda.
"Sama siapa?" Tanya Ardi
"Sendiri." Ucap Nanda.
"Gue temenin ya." Kata Ardi sambil sesekali tersenyum kepada Nanda.
"Gue juga mau sekalian nyari komik." Lanjut Ardi.
"Yaudah iya kalau lo gak keberatan." Ucap Nanda.
Mereka berdua langsung berjalan ke tempat parkir dan pergi ke toko buku.Selama diperjalan mereka berdua hanya berdiam diri tanpa ada pembicaraan.
Ardi hanya fokus dengan jalanan sambil sesekali melihat Nanda dari kaca spion motornya.
Nanda hanya sibuk memandangi jalanan.Sesampainya di toko buku, Ardi mengikuti Nanda kemanapun Nanda berjalan.
"Lo gak jadi beli komik?" Ucap Nanda ketika melihat Ardi selalu mengikutinya dibelakang.
"Ehh.. oh iya gue lupa hehe, yaudah gue ke sana dulu ya." Ucap Ardi sambil menunjuk ke arah rak buku yang dipenuhi bermacam komik dan agak sedikit kaget karena Nanda yang tiba - tiba menghentikan jalannya dan hampir tertabrak.
Nanda hanya mengangguk pelan, dan Ardi pun berjalan ke arah rak komik.Setelah beberapa menit, Ardi yang sudah memegang beberapa buku komik, menghampiri Nanda yang masih mencari novel.
"Nan, gue udah nih." Ucap Ardi kepada Nanda.
"Iya nanti dulu ya gue lagi bingung mau beli yang mana." Ucap Nanda sambil mencari novel yang ada di rak."Yang itu bagus tuh." Kata Ardi sambil menunjuk ke arah rak buku paling atas.
"Ayah?" Ucap Nanda bingung.
Ardi hanya mengangguk yakin.
"Lo juga suka novelnya Andrea Hirata?" Tanya Nanda.
Lagi - lagi Ardi hanya mengangguk."Lo suka?" Tanya balik Ardi.
"Suka banget." Ucap Nanda.Nanda pun mengambil novel yang ditunjuk Ardi tadi dan mereka berdua berjalan le arah kasir untuk membayar bukunya tersebut.
Saat diperjalanan seperti biasa mereka berdua hanya berdiam diri. Sampai hujan pun menghancurkan keheningan mereka.
"Yahh ujan Ar." Ucap Nanda kepada Ardi.
"Yaudah kita neduh dulu disana ada halte." Kata Ardi.Saat sampai di halte yang hanya ada mereka berdua, Nanda merasa kedinginan karena hujan yang lumayan deras.
Ardi melihat Nanda yang sedang mengusap - ngusapkan kedua tangannya dan memeluk dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
PHP
Teen FictionGue udah sabar menunggu supaya lo bisa buka hati yang bahkan sampai detik ini, sama sekali belum kelihatan kalau lo mulai simpatik dengan perasaan gue. Apa gue harus terus nunggu sementara yang ditunggu justru kepengen untuk berlalu ?