Chapter 11

904 91 3
                                    

Aku mengintip dari balik pintu apartemen untuk melihat siapa yang mengetuk pintu di tengah malam seperti ini. Tapi aku tidak bisa melihat orang itu siapa dengan jelas karena wajahnya tidak terlihat. Yang kutahu dia adalah perempuan. Begitulah dugaanku ketika melihat rambut panjangnya menghalangi wajahnya. Aku memberanikan diri membuka pintunya dan begitu kagetnya aku ketika melihat orang itu. Dia Kendall.

Aku lalu memopong badan mungilnya ini masuk ke dalam apartemennya Harry dan menaruhnya di Sofa. Dia terlihat sangat kacau dengan bau alkohol yang sangat terasa dari badannya. Aku binggung mengapa security disini tidak melarangnya masuk karena setahuku orang yang mabuk akan langsung di usir dari apartemen ini apalagi dengan statusnya yang bukan penghuni apartemen ini.

Harry dan Gemma datang ke arah kami dengan mata Harry yang memerah mungkin karena dia terlalu mengantuk.

"Ada apa?" Tanya Harry dan Gemma berbarengan menatapku dengan penuh tanda tanya.

"Sepertinya dia mabuk." Aku memposisikan tubuh Kendall agar dia nyaman tidur di sofa.

"Yasudah bawa dia ke kamarmu. Kalian berdua tidur di tempat tidurku dan aku akan tidur di sofa." Dia mengangkat tubuh mungil Kendall menuju kamarku. Aku binggung mengapa harus kamarku? Mengapa tidak dengan kamarnya saja? Ini aneh.

"Mengapa tidak di kamarmu saja? Atau setidaknya tidur bersama kami bertiga." Tanya Gemma yang sama denganku.

"Dia kalau tidur butuh tempat tidur yang luas seperti tempat tidurnya Hailey." Gumamnya masih melanjutkan membawa tubuh mungil perempuan ini ke dalam kamarku.

"Apa dia sering kesini?" Gemma mengikuti Harry yang sudah membawa Kendall masuk ke dalam kamarku dan aku juga mengikutinya.

Harry membalas ucapan Gemma dengan anggukan pasti sambil meletakkan tubuh Kendall ke ranjangku. "Kalau dia mabuk memang selalu kesini dan aku membawa dia ke kamar Hailey sedangkan Hailey tidur di kamarku. Karena kalau Kendall tidur dia selalu berpindah-pindah jadi membutuhkan tempat tidur yang lebar sedangkan aku tidak suka tempat tidur yang lebar." Terangnya lalu membawaku dan Gemma keluar dari kamarku sendiri.




**

"Kau sudah bangun?" Ucap Harry ketika dia melihat Kendall keluar dari kamarku menuju ke meja makan dimana kami berkumpul.

Kendall menatap ke arah kami bertiga secara bergantian lalu mengangguk.

"Apa aku semalam mabuk? Maafkan aku. Apa kamu Gemma?" Kendall memperhatikan wajah Gemma dengan seksama sampai Gemma menganggukan kepalanya seraya tersenyum.

"Ya aku Gemma." Gemma menatap Kendall lalu kembali menatap makanannya itu dan mulai memakannya.

"Duduklah. Ayo sarapan bersama kami." Harry menatap Kendall yang sedaritadi diam mematung memegangi kursi makan.

"Ya. Makasih." Kendall duduk di kursi yang kosong dan mulai mengolesi rotinya dengan selai yang tersedia.

Setelah selesai sarapan bersama, Kendall mengatakan kalau dia harus pergi karena ada pemotretan dengan majalah Vogue sedangkan Gemma pamit pulang setelah sejam Kendall pergi. Dia mengatakan kalau dia harus pergi ke California untuk bertemu sahabatnya.

Harry sedaritadi memainkan permainan di ponselnya sambil menunggu jadwal pertemuannya dengan The Boys tentang konsep konser nanti. Sedangkan aku membersihkan apartemennya dengan susah payah.

Setelah selesai membersihkan apartemennya dengan susah payah, aku beristirahat di sofa dan mengecek ponselku. Ternyata ponselku ada 2 pesan masuk dan 6 panggilan tak terjawab.

"Harry mengapa kau tidak memberitahukanku kalau ponselku berbunyi?" Aku memegang ponselku dengan mataku tajam menatap Harry yang tidak menggubris ucapanku.

Twins |h.s|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang