Chapter 30

737 76 15
                                    

Aku menunggu Harry bersama Liam di depan Cafe. Katanya dia akan sampai dalam waktu 5 menit. Benar saja, dari kejauhan aku melihat mobil Range Rover hitamnya di jalanan. Dia menghentikan mobilnya tepat di depanku dan Liam.

"Kau sudah lama menunggu?" Dia menatapku lalu bergulir ke Liam. Dia sepertinya terkejut melihatku dan Liam. Aku menggelengkan kepalaku.

"Liam aku dan Hailey pulang ya!" Harry berhigh-five dengan Liam lalu dia merangkulku masuk ke dalam mobilnya.

Selama di perjalanan, aku dan Harry terdiam tidak seperti biasanya. Biasanya dia akan bertanya padaku mengapa aku bisa bertemu Liam atau dia akan menceritakan kegiatannya padaku. Aku merasa canggung kalau seperti ini adanya.

"Hailey?" Dia akhirnya menghancurkan keheningan yang terjadi di antara kami.

"Hmm?"

"Kau tadi bertemu dengan Liam?" Akhirnya dia menanyakan itu. Aku sekarang menjadi merindukan Harry yang protective kalau aku dekat dengan seorang laki-laki walaupun dia sahabatnya.

"Iya."

"Untuk apa?"

"Untuk bertemu saja. Aku hanya merindukannya dan ingin mengatakan tentang kepergianku." Lagi, aku berbohong lagi. Alasanku bertemu dengannya karena Liam mencoba untuk membujukku membatalkan kepergianku.

"Kau tidak akan pergi Hailey. Mengapa kau sangat keras kepala sekali?" Harry selalu kesal setiap kali teringat akan kepergianku nanti. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Kalaupun ada cara yang tidak menyakiti siapapun akan aku lakukan.

"Aku? Harry pikirkan dirimu juga. Liam tadi mengatakan padaku kalau kau sekarang jarang sekali makan ketika kau bertemu dengan mereka. Sebenarnya ada apa denganmu, Har?"

"Aku yang seharusnya mengatakan itu padamu! Ada apa denganmu? Mengapa kau tega meninggalkan aku? Akhir-akhir ini kau sering menjauhiku. Ada apa denganmu sebenarnya? Apa ada yang kau sembunyikan dariku?" Dia mengerem mobilnya mendadak membuatku otomatis memajukan tubuhku ke depan tapi Harry menahan tubuhku agar tidak berbenturan ke depan.

"Harry mengapa kau lakukan itu?" Aku berteriak kesal padanya karena dia hampir mencelakakan dirinya.

"Apa yang aku lakukan? Hailey yang aku lakukan adalah selalu memintaku tetap disampingku. Mengapa kau sangat susah sekali melakukan hal ini. Kau malah membuatnya semakin rumit dengan kau menjauhiku!"

"Harry lebih baik kita pergi ke apartemen. Aku tidak ingin kau terlihat paparazzi." Aku melirik ke arah kanan dan kiri melihat apakah ada yang melihat kami.

"Kenapa kau selalu mengatakan itu! Apa kau tidak mau kalau aku mengatakan pada dunia kalau kau adalah kekasihku?" Dia tidak mengubris ucapanku dan malah semakin membuat perdebatan kami semakin rumit.

"Baik. Aku akan ceritakan nanti di apartemen. Sekarang cepat kendarai mobilmu." Aku menatapnya, wajahnya memerah. Dia benar-benar marah padaku. Maafkan aku Harry, bukan maksudku untuk pergi darimu tapi yang selalu ingin aku lakukan agar kau bahagia.

"Mengapa tidak disini dan sekarang saja? Aku butuh penjelasanmu semuanya sekarang."

"Harry...."

"Hailey..." Dia malah berbalik memanggil namaku.

"Aku akan katakan semuanya tapi tidak disini. Kumohon Harry cepat kendarai mobilmu." Aku memohon padanya berharap Harry mau mengikuti perkataanku. Tapi wajahnya tetap memerah dan menatapku dengan sangat mengintimidasi. Dia benar-benar tidak menggubris ucapanku.

"Baiklah kalau kau tidak mau, aku akan cari taxi ke apartemen." Aku mengancamnya tapi dia benar-benar tidak mengatakan apapun selain menatap wajahku. Jujur saja, aku takut Harry yang bersikap seperti ini.

Twins |h.s|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang