Chapter 15

861 81 4
                                    

Aku membalas pesannya tapi ketika aku ingin menekan tombol kirim, ponselku diambil Harry.

"Mengapa kau menolak tawarannya?" Dia masih menggenggam ponselku sambil tatapannya tajam mengintimidasiku.

"A-aku tidak bisa." Jawabku gelagapan.

"Mengapa kau tidak bisa? Bukannya kau senang dapat tawaran ini?"

"Aku... Aku memang senang tapi aku hanya mencoba saja." Dustaku. Astaga Hannah bantu aku.

"Kau tidak boleh hanya mencoba. Kau harus terima tawaran ini. Kau tenang saja aku yang akan mememanimu selama pemotretan. Sekarang jawab kau setuju dan tanya kapan." Harry mengembalikan ponselku lagi.

"Baiklah." Aku mengambil ponselku lalu menghapus pesan yang ingin aku kirim ke Jack.

To: Jack
Ya aku akan menerimanya. Thank you so much, Jack. Kapan aku bisa pemotretannya?

Aku menekan tombol send di samping Harry, dia masih menatap layar ponselku.

From: Jack
Minggu kau bisa datang ke kantor H&M dan bertemu dengan Mrs. Victoria. Bilang saja kalau kau sudah membuat janji dengannya.

Setelah Harry selesai memperhatikan ponselku. Dia bersama Louis ke halaman belakang untuk bermain bola. Sementara Liam mengambil bolanya dan Niall yang akan menyusul nanti. Berbeda dengan Zayn, dia sudah mempunyai rencana kencan dengan seseorang. Dia tidak memberitahukan siapa orang itu.

"Kau tidak mau ke halaman belakang?" Niall kini berada tepat di sampingku yang tadinya dia berada di ujung. Aku menggelengkan kepala menjawab pertanyaannya.

"Apa kau sudah ingat semuanya? Sikapmu kembali lagi menjadi yang dulu. Menjadi pendiam." Niall sekarang merangkulku.

"Memangnya sikapku bagaimana?" Aku memberanikan diri menanyakan pada Niall sikapku yang dulu seperti. Aku ingin tahu perbuatan Hannah saja.

"Kau selalu ceria. Tapi aku akan menyukai apapun sikapmu." Niall mencubit pipiku dan tersenyum kepadaku. "Hey ayolah!" Dia mengajakku ke belakang.

Aku tersenyum membalas senyumannya itu dan menganggukan kepalaku.


**

Sekitar jam tujuh malam aku dan Harry pulang dari flat. Selama di perjalanan aku masih memikirkan tentang pemotretan itu. Aku binggung karena aku sama sekali tidak bisa bergaya atau apapun itu tentang model. Aku sama sekali tidak punya ketertarikan dengan dunia modelling.

Setelah mobil Range Rover hitam milik Harry terparkir aku turun dari mobilnya. Aku bergegas masuk ke dalam apartemen untuk menelpon Hannah tentang ini semua.

"Hailey kamu siapkan persiapan masak. Aku akan mengajarimu lagi. Kamu masih ingat kan apa saja peralatannya?" Dia menghentikan jalanku. Aku menoleh kepadanya dengan tatapan binggung. "Kau jangan menjadi orang yang bodoh. Siapkan saja. Aku ada urusan sebentar. Sekitar setengah jam aku akan kembali." Katanya lagi yang membuatku tambah binggung. Daripada dia nanti marah lebih baik aku mengangguk mengerti dan berjalan masuk ke apartemen.

Aku memasuki apartemennya Harry dan segera menelpon Hannah. Kebetulan sekali Harry sedang pergi. Pada nada sambung ketiga akhirnya ada yang menjawab.

"Hallo?"

"Hannah. Aku ingin memberitahu sesuatu." Aku berbicara berusaha tidak terlalu binggung.

"Ya, ada apa? Bicaralah!"

Twins |h.s|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang