Chapter 22

677 80 8
                                    

Aku duduk diam memandang Harry yang sedang berada di depanku sedang dengan tenang. Dia sangat terlihat tenang selama makan, aku menyukai momen ini. Tapi entahlah aku merasakan aku seperti akan kehilangannya. Mungkin setelah aku memberitahukan dia hal yang sebenarnya. Aku hanya ingin memberitahukan dia tentang semua ini, aku hanya ingin tahu bagaimana perasaannya dia. Walaupun aku tahu nanti aku akan sakit hati apalagi kalau Harry memilih Hannah.

"Hey kau kenapa? Apa yang sedang kau pikirkan?" Harry memperhatikan wajahku yang sedang melamun.

"Hanya saja..." Aku berpikir sejenak untuk mencari alasan apa yang sedang kupikirkan sekarang. Tidak mungkin kan aku memberitahunya sekarang tapi mungkin nanti akan kuberitahukannya. "Aku sedang memperhatikan ketampananmu." Aku mencoba menggodanya. Astaga Hailey kau sudah berubah sekarang! Kau sudah bisa menggodanya.

"Aku memang tampan dan kau tak perlu memberitahukannya padaku." Dia mencoba bersikap tenang tapi aku tahu dia sedang menyembunyikan pipi merahnya itu.

"Oh ya? Pipimu seperti tomat. Merah dan terlihat lucu." Aku menyunggingkan senyumku.

"Aish kau ini. Aku belum selesai makan." Komentarnya. "Kau serius tidak mau makan?" Tanyanya.

"Tidak, aku tidak lapar." Aku menggelengkan kepalaku. "Hmm... Harry aku ingin mengatakan sesuatu padamu. Mungkin setelah kau selesai makan. Aku akan menunggumu di sofa, okay?" Aku memperhatikan wajah tampannya. Dia menganggukan kepalanya dan tak lupa untuk tersenyum.

Aku berjalan meninggalkannya yang sedang makan. Aku berjalan duduk di Sofa dan menyalakan TV. Aku mencoba menyiapkan diriku untuk menjelaskan rahasia ini pada Harry. Aku berharap Harry bisa menerimanya dan mau memulai denganku. Aku sangat mencintainya, tidak ingin rasanya dia pergi meninggalkanku. Terdengar egois memang, tapi aku sangat mencintainya.

"Hey ada apa?" Tiba-tiba seseorang datang dan mengambil duduk di sampingku. Dia menautkan tangannya di pinggangku, mendekatkan diriku dengannya.

"Hmm aku ingin memberitahumu sesuatu yang belum kau ketahui." Aku menyandarkan kepalaku di bahunya. Aku merasa sangat nyaman berada di dekatnya dan aku merasa bukanlah aku yang dulu.

"Sesuatu yang belum aku ketahui?" Dia menatapku dan mengerutkan alisnya padaku. "Memangnya apa?"

"Hmm..." Aku bergumam tidak jelas. Aku terlalu tegang untuk menjelaskan semua padanya dan rasa takut kehilangan sangat jelas di depan mataku

"Ya?" Harry dengan sabar menungguku.

"Apakah kau mencintaiku?" Tanyaku begitu saja terlontar dalam pikiranku.

"Apakah kau meragukannya? Aku sangat mencintaimu, sangat sangat mencintaimu." Jawabnya dengan berlebihan seperti sedang mengajakku bercanda.

"Sejak kapan kau mencintaiku?" Tanyaku lagi padanya.

"Hei katanya kau ingin memberitahukanku sesuatu yang belum aku ketahui tapi mengapa kau malah menanyakan pertanyaan semacam ini yang jelas-jelas kau sudah tahu jawabannya!" Protesnya.

"Hmm... Maaf. Tapi aku hanya ingin menanyakan itu. Um.. Jadi sejak kapan?" Aku mengulang pertanyaan yang tadi aku tanyakan padanya.

"Aku tidak tahu kapan. Memangnya ada apa? Kau membuatku penasaran. Apa kau tidak menyukaiku?" Sekarang dia yang mengintrogasiku.

"Aku mencintaimu, Harry!" Aku menghembuskan napasku sejenak. "Hanya saja aku takut kau tidak mencintaiku lagi setelah aku memberitahukan semua ini padamu." Jawabku frustasi.

"Hmm memangnya ada apa? Kau membuatku penasaran Hailey!" Rengeknya.

"Oke." Aku menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya. "Alasan aku menanyakan padamu tentang kau mencintaiku atau tidak itu karena aku takut aku akan kehilanganmu setelah kamu tahu kebenarannya."

Twins |h.s|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang