Chapter 36

683 72 13
                                    

Aku dan Harry sekarang sedang berada di supermarket. Kami membeli bahan makanan untuk kebutuhan kami selama sebulan. Harry membawa trolley yang berisi banyak barang-barang yang akan beli karena dia melarangku membawanya. Sangat menyebalkan memang dia melarangku membawanya tapi saat dia yang membawa trolley-nya, dia memainkan trolley bahkan ada beberapa pengunjung yang merekam kejadian anehnya.

Aku terus berjalan tanpa menghiraukan dia yang sudah menjadi gila. Terkadang ada penggemarnya yang menyapaku dan tentu saja aku membalas sapanya. Di saat penggemarnya melihat Harry mereka langsung bereaksi histeris dengan berteriak.

Aku berada di tempat bahan makanan. Aku memilih bahan-bahan seperti saus tomat, kecap, dll. Setelah aku ingin meletakkannya ke dalam trolley, aku tidak melihatnya. Pasti Harry sedang berlaku yang aneh-aneh. Seharusnya aku tidak perlu membawanya kesini kalau dia hanya menyusahkanku. Ketika aku mencari nya akhirnya aku menemukannya sedang terkepung dengan wanita-wanita yang menginginkan berfoto dengannya. Aku terkekeh begitu Harry mengedipkan matanya padaku.

"Kurasa gadisku sedang membutuhkanku. Jadi aku pergi dulu ya. Bye! Aku mencintai kalian." Harry mendorong trolley ke arahku dan mengambil barang-barang yang ada di tanganku untuk ditaruh di dalam trolley.

"Kenapa saus tomatnya yang ini?" Dia memberikan botol saus tomat. Aku mengerutkan alisku.

"Memangnya kenapa? Bukannya kau suka?"

"Aku memang suka tapi aku ingin yang memilihkannya." Aku terkekeh mendengarnya. "Ayo!" Harry menarik tanganku dan trolley menuju tempat tadi.

"Hmm... Aku mau yang lebih ukurannya sedang." Dia meletakkan kembali saus tomat pilihanku ke tempatnya dan mengambil pilihannya.

"Bukannya kau sangat menyukai saus tomat?" Aku memperhatikan nya gang mengambil saus tomat tapi dia mengambilnya banyak.

"Memang suka tapi aku ingin memiliki botolnya yang banyak." Aku memutar bola mataku mendengar ucapannya yang aneh. "Kau sangat cantik." Dia beralih ke arahku. Aku menatapnya langsung berubah menjadi datar.

"Ohya?" Aku menggejeknya. Dia menganggukan kepalanya sedangkan aku mendengus. Setelah itu dia menempelkan bibirnya di bibirku. Aku membelalakan mataku dengan perlakuannya.

 Aku membelalakan mataku dengan perlakuannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kau cantik ketika pipimu memerah." Ucapnya setelah menciumku. Aku membuang muka darinya. Sungguh sangat memalukan!

"Lebih baik kita bayar sekarang karena belanjaan kita sudah cukup." Aku mengalihkan topik dan mengambil alih trolley. Mendorongnya sampai ke kasir. Aku tidak peduli dengan Harry yang di belakangku.

Setelah membayar belanjaannya. Harry membawa kantung belanjaannya tapi tentu saja aku tidak mengijinkan dia membawa semuanya karena bisa-bisa dia akan bertingkah yang aneh jadi kami membagi dua.

"Mengapa kau memakai kacamata?" Aku memandangnya heran karena dia yang tiba-tiba saja memakai kacamata hitamnya.

"Agar ketampananku bertambah. Fansku berkata kalau aku memakai kacamata maka ketampananku bertambah." Dia menyombongkan dirinya dan tersenyum kecil.

Twins |h.s|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang