Chapter 39

700 79 9
                                    

Harry's POV

Ulang tahunku tahun ini terasa tidak istimewa tidak seperti sebelumnya di saat ada Hailey. Aku tidak bisa memungkiri kalau aku masih mencintainya tapi entahlah egoku yang mendominasiku. Sebenarnya aku tidak tega melihat Hailey terakhir kali begitu aku ke apartemen Hannah. Aku melihat gadisku di balik selimutnya terus memanggilku sambil menangis. Aku ingin langsung memeluknya dan membawa dia kembali tapi aku masih kesal karena Hailey yang seharian bersama Justin.

"Harry.. Ayo! Di ruang tamu sudah ada banyak teman-temanmu." Mom membuka pintu kamarku dan mendekatiku.

"Nanti aku akan kesana mom." Ucapku asal.

"Harry... Aku tahu kau masih memikirkan Hailey. Daripada kau hanya memikirkannya lebih baik kau datang menemuinya dan ajak dia kemari." Mom mengulas senyum padaku.

"Mom aku benci wanita itu. Aku sudah memberikan apapun yang kupunya padanya tapi di masih selingkuh!" Aku berkata kasar lagi. Bukan, itu bukan hatiku yang berbicara tapi egoku. Hatiku mengatakan untuk membawa Hailey kesini tapi egoku mendominasiku.

"Kau harus pikirkan lagi. Kalaupun Hailey selingkuh dia pasti tidak akan terpukul kehilanganmu. Aku selalu mengunjungi Hailey tapi tetap saja hanya namamu yang diucapkan oleh dia." Aku tahu itu, mom. Lagi, egoku yang mendominasi kali ini.

"Mom aku akan pergi keluar. Aku mohon jangan kacaukan ulang tahunku dengan menyebut namanya lagi." Aku beranjak keluar meninggalkan mom di dalam kamarku. Aku tidak ingin membahasnya karena itu akan membuat hatiku menjadi sakit. Aku sakit, aku kehilangan Hailey.

Aku melihat sudah ada Liam, Niall, Zayn, Louis, Gemma dan Kendall yang sudah menungguku. Aku binggung mengapa sekarang aku menjadi dekat dengan Kendall maksudku semenjak Hailey pergi Kendall selalu mendekatiku. Aku terkadang melihat teman-temanku yang tidak menyukai Kendall. Aku juga terkadang tidak suka kalau Kendall bersikap yang berlebihan kepadaku-seperti menggandeng tanganku dan lebih parahnya dia pernah mencoba memegang barang-barang milik Hailey yang masih tertinggal di apartemenku bahkan yang lebih parahnya aku pernah melihat dia ingin membuang fotoku dan Hailey.

"Harry ayo duduk dan tiup lilinnya." Ucap Gemma membawakan kue untukku.

"Aku bukan anak kecil lagi, Gem." Aku memutar bola mataku.

"Ce-" ucapan Gemma terpotong karena bunyi bel apartemenku.

"Biar aku yang membukanya." Aku mencegah Kendall yang sudah berjalan ingin keluar dari apartemen dan membuka pintunya.

Aku membuka pintu dan melihat gadis itu lagi. Gadis yang selalu aku cintai berdiri di depan. Dia membawakan kue dan seperti kado untukku. Dia tersenyum begitu melihat aku yang membukakan pintunya. Rasanya ingin sekali aku langsung memeluk dia tapi egoku yang mendominasi setiap melihatnya.

"Mau apa kau kesini?" Aku berkata begitu ketus dan dingin padanya.

"Aku ingin memberikan ini padamu. Aku tahu ini sederhana tapi kuharap kau menyukainya." Dia memberikanku kotak kecil tapi aku melemparnya. Sudah kukatakan kalau egoku yang mendominasi jadilah aku membencinya.

"Lebih baik kau pergi!" Aku berteriak mengusirnya. Aku tidak peduli kalau yang di dalam mendengarkannya atau tidak.

"Harry... Asal kau tahu aku datang kesini ingin memberikan ini padamu tapi kau masih marah padaku. Aku sangat mencintaimu dan akan tetap mencintaimu. Aku sama sekali tidak berselingkuh dengan Justin. Aku mencin-" dia belum mengakhiri kalimatnya tapi aku langsung menutup pintuku. Aku masih benci dengannya kalau mengingat tentang kejadian itu.

Twins |h.s|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang