Chapter 19

776 80 6
                                    

Hailey's POV

Aku keluar dari kamar kecil itu duluan untuk masuk ke dalam villa. Aku merasa orang yang mengintaiku tadi masih terus mengintai. Aku berjalan dengan tergesa-gesa dan berjaga-jaga.

Seseorang menarik tanganku. Aku tidak tahu siapa orang itu karena orang itu memakai jaket hitam yang menutupi wajahnya.

"Aku mohon dengarkan penjelasanku dulu!" Pria itu terus menarik tanganku untuk mengikutinya, aku mencoba menolaknya sambil berteriak.

"Shh, kau harus dengarkan ceritaku dulu." Dia mendekat mulutku dengan tangannya, aku menangis karena ketakutan. Aku tidak mengenal pria itu.

Aku menggigit pria tersebut agar aku bisa berteriak meminta tolong. Tangan pria tersebut terlihat sangat sakit ketika aku menggigitnya. Aku mengambil kesempatan itu untuk kabur darinya. Sialnya aku masih tertangkap lagi, dia menggenggam tanganku erat.

"Kumohon lepaskan aku! Aku tidak memgenalimu." Aku berteriak sambil menangis. Aku mencoba melepaskan genggaman tangannya itu tapi hasilnya nihil.

"TOLOONG!!!" Aku berteriak sekuat tenagaku meminta tolong. Air mataku terus mengalir, aku ketakutan sekarang.

Bug.

Pria itu tidak lagi memegang kuat tanganku, tangannya sudah menghilang sejak dia dihantam oleh seseorang pria-Harry. Harry memukul pria itu hingga aku melihat setidaknya di hidung pria tersebut keluar darah. Tak tahan melihat semua itu, aku menangis.

"Pergi!" Aku dengar Harry mengusir pria tersebut ketika aku sedang menangis meratapi hidungku.

"Hey Hailey kau aman sekarang." Harry memelukku sangat dalam, aku membalas pelukannya masih belum berhenti menangis. "Sudah hentikan tangisanmu. Kau aman sekarang, ada aku disini. Aku akan selalu ada untukmu. Jangan cemas!" Dia menghapus air mataku yang mengalir di pipiku, aku mengangguk dan mencoba berhenti menangis.

Harry menggendongku ke dalam villa. Baru beberapa langkah, aku mendengar banyak suara langkah kaki mendekati kami. Aku lebih memilih memejamkan mataku dan menenggelamkan wajahku di bahu Harry selagi dia menggendongku.

"Bagaimana keadaannya." Bisa ku dengar seseorang berkata seperti itu, dari suaranya aku bisa mendengar kalau dia itu Niall.

"Tidak apa, dia akan baik-baik saja." Aku bisa merasakan suara Harry yang begitu sangat teramat dalam dan melanjutkan perjalanannya.

"Kau disini saja, aku akan menjagamu." Harry meletakkanku di atas ranjang yang aku sendiri tidak tahu ini dimana.

"Kau dimana?" Aku menggigil.

"Aku ada disini menjagamu." Dia menarik selimut hingga menutupi badanku. Mencium keningku dan berbaring di sampingku. Dia memelukku erat dari belakang. "Kau akan aman." Begitulah kata-katanya sebelum aku kembali tidur.









**

"Kau mau kita foto bersama?" Harry yang membawa kameranya mendatangiku yang sedang menatap laut biru luas. Aku mengangguk tersenyum malu-malu mengiyakan pertanyaannya.

"Pakai ini di kepalamu. Kau akan terlihat sangat cantik." Dia memberikanku flower crown. Meletakkannya di atas kepalaku. "Siap, satu... Dua... Tiga..."

Dia memberikan hasil gambarnya padaku. Dia terlihat sangat menawan menggunakan kacamata hitamnya walaupun tanpa senyum di wajahnya. "Kau terlihat cantik sekali." Dia menunjukkan wajahku dan tersenyum padaku.

"Terima kasih." Jawabku malu-malu, pipiku seperti terbakar dengan perkataannya itu. Tak mau dia tahu kalau aku sedang blushing, aku menundukkan wajahku.

Twins |h.s|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang