flashback 2

1.9K 97 4
                                    

"Yeaayyy...pantai!!! Ayo Mir kita main air laut yuk...kak Tia, Ai buka jilbabnya boleh? Biar ga basah?" Aku sangat senang akhirnya aku bisa bermain air laut lagi sudah lama aku tidak pergi ke laut.

"Jangan non, ga boleh buka jilbab, itu aurat sayang. Lagian nanti matahari bisa membakar kulitmu. Ini pakai topi nya non. Mira kamu jaga Ai ya" kak Tia menyerahkan topi pantai padaku sambil sedikit berteriak mengingatkan Mira, karna aku sudah menarik Mira ke bibir pantai.

"Wuaahhh...hangat sekali ya Mir"

"Iya, mm sudah lama ya kita tidak kesini"

"Iya, Mira...aku mau lepas kaos kaki ya. Ga enak pake kaos kaki"

"Jangan Ai, kamu ingat kata kak Tia? Itu aurat sayang. Lagian matahari sangat terik. Nanti kakimu jadi hitam loh"

"Hmm ok, tidak akan aku lepas. Ayo kita duduk disini" aku mengajak Mira untuk duduk di pinggir pantai. Sesekali air laut menyentuk kaki kami. Hangat. Lama kami berdiam dalam keheningan hanya deburan ombak yg terdengar.

"Mir, Amran ternyata lebih tampan kalau dilihat dari dekat ya? Baru kemarin aku melihat wajahnya sedekat itu dan kamu ingat? Dia juga menyebut namaku loh Mir"

"Iya, kan aku sudah bilang jangan malu untuk bilang. Kamu nya tidak mau. Tapi Ai, kok tiba-tiba ya? Yg ku tau, Amran itu sedikit dingin pada perempuan. Dia cuma dekat dengan perempuan yg sama dengan tipenya"

"Emang tipe Amran gimana? Kok kamu tau Mir? Hayoo kamu juga naksir Amran ya??? Ahh...masa kamu mau nikung aku sih" aku sengaja menggoda Mira, pura-pura mengerucutkan bibir menunjukan aku merajuk

"Eh eh..tidak Ai, aku tidak mungkin menikung kamu. Aku cuma ada tertarik dengan kawannya Amran. Kamu tau, abang Zul? Aku pernah mencari tau tentang dia dan dari situ aku juga tau bagaimana kawan-kawan perempuan mereka"

"Berarti kita tidak termasuk tipe mereka? Eh, abang Zul? Yg lulus tahun lalu? Bukannya dia sudah kuliah di Banda aceh?"

"Yaa aku tidak tau juga, mungkin tipe Amran berbeda. Iya, abang Zul yg itu. Aku lihat akun ig milik abang Zul, sepertinya dia sudah punya pacar di Banda Aceh"

"Eumm..semoga aku termasuk tipe Amran ya" aku mulai membayangkan bagaimana kalau Amran menyukai juga.

"Huussh kamu, pacaran itu tidak boleh Ai" sambil berbicara Mira memperhatikan dua anak kecil yg sedang bermain pasir dan melanjutkan ceramah singkatnya "kita suka sama mereka berlebih saja tidak boleh Ai, tapi mau gimana lagi ya, perasaan tidak boleh dirubah. Andai kita masih anak-anak ya. Bisa main sama siapa saja. Ini mau pegang-pegang kan tidak boleh ya memang sih Islam itu baik, aturan-aturanya itu menjaga kita dari dosa..apalagi kita perempuan, Islam teramat menjaga kita kan Ai?...Ai?..kok kamu diam sa...ja. loh Ai? Ai?" Mira terkejut saat berbalik Ai sudah tidak ada disampingnya. Dia bangkit dari duduknya dan pergi mencari Ailin.

"Amran? Kok kamu ada disini?" Tanyaku saat tiba di depan Amran. Tadi saat sedang mendengar ceramah singkat Mira aku menengok ke arah kanan. Ada yg melambaikan tangan memanggilku ternyata itu Amran, aku menghampiri dia kesini. Karna sangat terkejut Amran memanggilku, aku sampai lupa bilang pada Mira "Mira, maaf aku lupa bilang padamu" ucapku dalam hati.

"Iya, tadi aku main kesini. Ternyata kamu juga kesini. Kesana yuk" Amran mengajakku duduk di bawah pohon yg agak rindang.

"Tumben si Mira tidak mengikuti kamu Ai"

"Oh, tadi dia ada disampingku tapi aku lupa bilang padanya kalau aku mau menemui kamu"

"Kamu memang selalu bersama Mira?"

aku dan masa laluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang