Sory for typo guys
Happy Reading
Siang hari di hari senin. Hari dimana semua orang sibuk dengan berbagai pekerjaannya, ini tidak berlaku untuk Ailin. Gadis dengan segala kecukupan tanpa harus bekerja keras cukup duduk manis dan diam.
Siang ini Ailin diajak Tante Rima untuk melihat baju pengantin. Sebenarnya Ailin sangat malas untuk pergi. Semakin hari pernikahannya dekat semakin sakit pula hatinya. Bagaimana kalau suami nya kelak hanya mencintai dirinya yg lain?
Sesampainya di butik, tante Rima sibuk memilih desain gaun yg cocok untuk Ailin. Sudah baju yg keberapa dia coba pakai. Namun, tante Rima belum juga menentukan pilihannya.
Jam sudah menunjukan pukul setengah empat sore.
"Tan, Ai belum shalat Ashar. Bagaimana kalau kita shalat dulu baru sambung lagi coba-coba bajunya?" Tanya Ailin hati-hati.
"Yaahh..padahal Tante udah pilihin ni baju nya. Yaudah deh yuk, kita cari mushala dulu" tante Rima pun menerima ajakan Ailin.
Setelah shalat, tante Rima menerima telpon dari rekan kerjanya.
"Tante Rima kemana ya?" Ailin celingak-celinguk mencari keberadaan tante Rima.
"Hay babe, sorry tadi mama minta aku gantiin dia buat nemenin kamu fitting baju"
"Loh kok abang disini? Memangnya tidak ke kantor? Kalau tante Sibuk, besok saja aku lanjutkan"
"Eh eh, ga bisa gitu dong babe, mama udah kasih mandat sama aku. Yuk aku bakal pilih lebih cepat dari mama deh"
"Tapii...."
"Udah ga ada tapi-tapian..yuk.." serta merta bang Azzam menarik lengan Ailin kembali ke butik yg tadi ia kunjungi dengan tante Rima.
Tidak lama setelah itu Azzam dan Ailin sudah keluar dari butik meteka telah menentukan gaun mana yg akan mereka pakai nanti. Yeah, sebenarnya itu hanya pilihan Azzam, sedang Ailin hanya mengikuti saja.
Selama perjalanan pulang, Azzam banyak mengajak ngobrol tapi hanya ditanggapi senyum atau jawabab sekenanya dari Ailin. Azzam menjadi sedikit curiga kemudian dia menanyakan sesuatu yg sungguh membuat jantung Ailin berhenti.
"Kamu ingat, kapan dan dimana pertama kali kita candle light dinner? Waktu itu aku kasih kamu gelang bintang, katanya kamu mau pake setiap hari, sekarang kok aku ga lihat dilehermu? Apa itu berarti kamu udah ga cinta sama aku?"
"..."
"Kenapa diam?"
"..."
"Rin, kenapa? Kamu lupa? Aku jadi heran kok kamu juga bisa lupa tentang itu? "
"Eeng...a..aku ga lu..lupa kok..a..gelangnya ada dirumah -semoga mami menyimpan gelang itu-"
"Hmm okedeh, besok dipake ya sayang.."
"Ii..iya"
***
Hari ini Azzam mengajak makan siang diluar, dia bilang jam makan siang nanti dia menjemputku. Aku sekarang sedang bersiap-siap dibantu bik Sumi.
Soal gelang itu Ailin sudah bertanya pada mami, tapi mami tidak mengetahuinya. Ailin pun bertekad untuk membuka rahasia nya pada Azzam, dia tidak mau lagi melanjutkan kebohongan ini.
------
"Zam, gue udah cari semua yg elo perlukan"
"Beres ngga? Yakin udah semua?"
KAMU SEDANG MEMBACA
aku dan masa lalu
Ficción General"aku..aku tau ini tidaklah mudah..tapi aku harus bisa". "Ailin Dawailin Z. Aku tidak pernah tau apa arti Z di ujung namaku bahkan nenek yg selama ini mengasuhku pun tidak tau. ayah dan ibu bekerja dikota sebagai asissten rumah tangga dengan majikan...