Chapter 13

5K 182 22
                                    

Perasaanku kesal dan tidak ada tanda-tanda akan surut, aku menghentakkan kakiku keras-keras menuju kamar dan berbaring menyamping meletakkan satu tangan di bawah kepalaku, dia masih saja sok ngatur dan mau menang sendiri, kalau dia memang mencintaiku pasti dia akan mempercayaiku dan menghancurkan surat perjanjian sialan itu, apa lagi yang suamiku takutkan? Hubungan kami semakin hari semakin baik, aku dan dia berlahan saling mencari tahu karakter dan kebiasaan masing-masing, kita berusaha saling terbuka dan tidak merahasiakan sesuatu walau sampai sekarang Jalal tidak mau aku tahu masalah perusahaan, setiap aku bertanya kenapa ayah bisa sampai bangkrut dia selalu mengalihkan pembicaraan, aku sih tidak masalah dengan itu semua tapi kalau masalah tentang hubungan kami aku akan terus keras kepala.

Aku mendengar langkah kaki serta suara pintu terbuka dan tertutup, aku segera menutup mata berpura-pura tidur. Kupu-kupu memenuhi perutku ketika hembusan napas Jalal menghangatkan telinga dan wajahku, aku sekuat tenaga diam menyembunyikan hasratku yang tiba-tiba tersulut. Kemudian aku merasakan sentuhan lidah Jalal mulai dari pergelangan tanganku naik sampai kelengan, lalu bibirnya mengecup ringan bahu, telinga dan pipiku, napasku semakin berat tak kuasa menahan godaan, aku yang sudah tidak tahan tapi bersikeras tidak akan menyerah sampai Jalal menghancurkan perjanjian bisnis pernikahan kami, aku bergerak cepat berbalik mendorong bahunya dan meloncat dari tempat tidur

"kebiasaan ya...kita sedang bertengkar suamiku, kenapa kau cepat sekali lupa, ngapain jilat-jilat?!" kataku kesal sambil bertolang pinggang

"aku ingat princess, itu kan tadi... sekarang dan tadi jelas berbeda, lagi pula kita tidak bertengkar tapi kau yang sedang kesal sendiri, aku barusan sedang mencicipimu apa tidak boleh" kata Jalal sambil senyum-senyum gaje lalu menjilat bibirnya sendiri

"ihhh jelas tidak boleh! Kecuali kau hancurkan surat perjanjian bisnis kita dan memulai hubungan suami istri yang normal" kataku ketus

"aku harus memikirkannya dulu Jodha, perjanjian kita itu sangat berjasa menyatukan cinta kita, aku akan memberi cap tidak berlaku lagi dalam berkasnya tapi aku ingin menyimpannya sebagai kenang-kenangan dan hubungan kita ini memang tidak normal tapi ruar biasa" kata Jalal sambil merentangkan tangannya dan tersenyum imut,

ada apa sih dengannya? Padahal aku sudah siap untuk berperang ehh dia malah menghadapiku dengan sabar, aku melihat ke dalam matanya lekat-lekat dan tanpa sadar aku terbuai dengan mata tajam dan parasnya yang sangat tampan, mulai deh hatiku dan tubuhku mencair, sejak bertemu dengannya sampai hari ini aku sangat rapuh oleh pesonanya, pantas saja mantan temanku dan Sharon sedikit gila karena Jalal, aku masih beruntung masih bisa menjaga kewarasanku.

"istriku sayang kenapa dengan wajahmu? Dan untuk apa kau melihatku sampai segitunya banget?" Tanya Jalal nakal sambil bergerak mendekatiku,

aku terpaku di tempatku dan kedua tanganku yang tadinya berada di pinggang jatuh disisi tubuhku, Jalal berdiri sangat dekat sehingga aku dapat merasakan hembusan napasnya di wajahku, tangannya berlahan bergerak membelai pipiku dengan jari-jarinya, jarinya berhenti dibibirku membelai sangat perlahan kekiri dan kekanan

"lembut...bibirmu lembut seperti kelopak bunga mawar merah, aku mencintaimu Jodha...percayalah padaku bahwa surat itu sudah tidak ada artinya buatku selain tanda cintaku padamu, tidak ada isi dari perjanjian itu yang merugikanmu kan? jadi tinggalkan masalah itu dan focus dengan masa depan yang akan kita hadapi, jangan pernah meloncat sembarangan seperti itu lagi sayang, ingat kau sedang mengandung" kata Jalal sedikit berbisik memandang bibirku penuh cinta,

aku masih memandang wajahnya tanpa berkedip , kemudian tanpa sadar aku memeluk tubuhnya erat meletakkan kepalaku didadanya, Jalal membalas pelukanku tidak kalah erat sambil mengecup ujung kepalaku

"kau segalanya bagiku Jalal...kalau kau tidak menganggap surat perjanjian itu ada, aku juga akan berpikiran seperti itu, aku berjanji akan menjaga kandunganku dengan baik agar rumah kita segera ramai dengan suara anak-anak... Jalal...hari masih sore dan aku ingin keluar jalan-jalan" kataku dalam pelukannya

You Love Me Even When You Dont Know Me (Anthony Book 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang