♤♤♤
Aku keluar dari kantor dan menuju kamarku yang dulunya kamar utama dirumah ini, kamar yang sudah lama tidak ditempati sejak ibu Jodha meninggal dunia, paman tidak mau tidur disini karena membuatnya sedih, aku duduk di tempat tidur sambil memandangi map yang tadi kuberikan pada Jodha, aku kaget dengan reaksinya, anak manja, suka perhiasan mewah dan berteman dengan kalangan jetset lebih memilih jadi pembantuku dari pada jadi simpananku, sedangkan teman-temannya yang dulu, berebut untuk menjadi wanita penghangat tempat tidurReaksinya membuat cintaku padanya semakin besar tapi aku tidak ingin terlihat mengemis cinta , aku akan menggenggamnya erat dan tak akan membiarkan pria lain mendekatinya. Aku memegang hidungku yang masih terasa sakit dan tersenyum mengingat kejadian tadi, dia sangat menggairahkan, aku semakin ingin memilikinya, aku berpikir apa yang dia lakukan sekarang, apakah bahunya masih sakit, aku baru sadar kalau dia pasti belum makan, aku beranjak dari dudukku dan menuju kamarnya, tanpa mengetuk aku langsung masuk dan membuat Jodha terkejut terlihat dia baru saja habis mandi dan hanya mengenakan pakaian dalam, dia berusaha menutupi tubuhnya dengan tangan tapi sia-sia saja karena aku masih bisa melihat seluruhnya, dia berusaha meraih baju mandi di sandaran kursi tapi aku lebih cepat menyingkirkan dari jangkauannya, dia melotot sangat marah sedangkan aku memandangnya naik turun, ya Tuhan kuatkanlah aku karena aku sangat menginginkannya, aku sudah bersama banyak wanita tapi aku hanya mencintainya, semua wanita itu terasa kurang, mulai sekarang hanya dia yang kuingin
"kaauu...berikan baju mandiku cepat! Kalau tidak aku akan keluar hanya dengan pakaian dalamku dan berteriak bahwa kau mencoba memperkosaku" katanya histeris
"kau tidak akan berani, lagian aku tidak tertarik untuk memperkosamu, untuk apa susah-susah memaksa gadis sombong sepertimu sedangkan banyak gadis lain yang melemparkan diri kepelukanku" jawabku ketus
"terus maumu apa ha?tanyanya kesal
"aku hanya ingin menawarkan makan malam, kau boleh pilih mau keluar bersamaku atau kita delivery service saja"
"aku tidak lapar dan kalau aku lapar aku bisa keluar sendiri mencari makanan"jawabnya ketus dan kali ini dia tidak peduli aku melihatnya hanya dengan pakaian dalam, dia mengambil baju dari koper dan memakainya dengan cepat, aku hanya melihat wanita milikku dengan perasaan senang
"tidak bisa karena kau tidak kuijinkan, kau adalah milikku sama dengan semua property yang dulu milik ayahmu,kau sekarang hidup dalam belas kasihanku jadi kau tidak usah banyak tingkah" kataku sambil menatapnya tajam,matanya mulai berkaca-kaca dan dadanya naik turun menahan amarah, aku tidak ingin dia keluar sendiri karena pria lain akan berlomba memperebutkannya seperti waktu dia masih remaja, dia sama saja denganku suka keluar dengan banyak pria, bahkan sampai sekarang di amerika temannya kebanyakan pria
"kau pria paling menjijikan yang aku temui, aku ini manusia bukan barang, aku sudah berjanji akan membayar semuanya, kenapa kau lakukan ini padaku, kalau kau membenciku kenapa kau harus merepotkan dirimu mengusik hidupku yang sudah tidak punya apa-apa"
"kau punya sesuatu yang aku inginkan" kataku kesal karena membayangkan dia bersama pria lain baik dulu dan selama dia di amerika, para designer dan pengusaha-pengusaha muda itu terus menempel di setiap pesta, sekarang aku tidak akan membaginya dengan siapapun juga
"apa itu?"tanyanya risau
"tubuhmu, aku ingin tubuhmu, aku ingin kau menghangatkan tempat tidurku, aku ingin kau tidak memandangku dengan keangkuhanmu,aku ingin kau berada dikakiku sama seperti Ruk,Benazir dan Bella, kau kaget mendengar nama mereka hah? Ya mereka selama ini bergiliran memuaskanku" kataku santai dan melihat tubuhnya bergetar sambil menggenggam kedua tangan, air matanya sudah tidak bisa dia bendung lagi, aku bisa merasakan dunianya runtuh di hadapanku dan itu membuatku sesak, aku berhasil meruntuhkan kesombongannya tapi aku benar-benar tidak bahagia
KAMU SEDANG MEMBACA
You Love Me Even When You Dont Know Me (Anthony Book 1)
Fiksi Penggemarkisah cinta rumit antara Jodha dan Jalal, cinta pada pandangan pertama terhalang harga diri dan status sosial membuat tembok tinggi penghalang , kesalah pahaman tidak memadamkan rasa yang ada di hati keduanya, mampukah mereka melawan ego masing-masi...