Chapter 14

4K 157 1
                                    

Dua hari kemudian aku berangkat ke kantor ditemani istri tercinta, aku ingin memberi kejutan dengan memberinya 70% saham perusahaan Chakraboti dan 50% saham perusahaan Ant.LTD kepunyaanku pribadi. Jodha terlihat cantik dengan Rok pendek, blazer pink , blues dan stiletto putihnya. Aku sendiri memakai setelan abu-abu dan dasi pink serasi dengan warna setelan Jodha. Kita berangkat agak siang menunggu mual dan pusing Jodha sedikit reda, besok aku akan memanggil dokter kandungan agar Jodha di beri resep anti mual karena setiap melihatnya tidak enak badan hatiku terasa nyeri

Dilobi kantor aku terkejut melihat tiga orang wanita yang sama sekali tidak ingin aku temui menghalangi langkah kami, Jodha sedikit tegang meremas kuat lenganku

"Jalal...tolong cabut tuntutanmu, kasihanilah kami" kata Ruk memohon sambil terisak menahan tangis

"Jodha apa kau tahu apa yang suamimu lakukan kepada ayah kami? Tolonglah Jodha jangan biarkan Jalal menjebloskan ayah kami ke penjara, biar bagaimanapun kau sudah mengenal mereka dari kecil dan kau adalah teman dekat kami" rengek Benazir, aku menggenggam tangan Jodha yang memegang lenganku dan melihat wajahnya yang sedikit terkejut serta bingung,

aku sendiri tidak menyangka mereka sampai datang kesini , benar-benar tidak punya harga diri, sekarang Jodha pasti merasa kesal karena aku belum menceritakan semua kepadanya

"apa yang mereka katakan Jalal, ada apa sebenarnya?" bisik Jodha melihatku dan melirik kearah mereka bertiga yang sedang di pegangi oleh keamanan

"jangan hiraukan mereka, ayo kita menuju ruanganku, disana akan kuceritakan semuanya" jawabku pelan, aku sama sekali tidak melihat kearah Ruk,Benazir dan Atifa apalagi berbicara kepada mereka, Jodha juga tidak bisa berbicara apa-apa karena tidak tahu masalah apa yang sedang terjadi, keamanan memegang mereka agar tidak menyentuhku dan Jodha, mereka digiring keluar dan tidak diijinkan lagi untuk masuk. Sampai di ruanganku Jodha menatapku tajam meminta penjelasan, dia duduk di sofa sambil menggoyangkan kakinya tanda tidak sabar

"bicaralah Jalal, hari pertama ikut ke kantor setelah bertahun-tahun ternyata sangat mengesankan, mantan-mantanmu hadir memohon belas kasihanmu" kata Jodha sinis, terlihat jelas dia tidak nyaman bertemu wanita-wanita yang pernah dekat denganku secara fisik

"jangan mulai pertengkaran sayang, ini tidak ada hubungannya dengan mereka tapi dengan ayah mereka, orang-orang yang dulu kau panggil paman sudah tega mengkhianati ayahmu dan menggelapkan uang perusahaan, jadi tidak ada kompromi lagi, bukti kejahatan mereka sudah terkumpul dan tadi malam mereka sudah di jebloskan kepenjara agar tidak melarikan diri walau sidangnya sebulan lagi, aku tidak memberitahumu agar kau tidak merasa sedih" kataku menjelaskan kepadanya, mata Jodha berkaca-kaca kemudian dia menutup wajahnya

"padahal ayahku sudah bersikap sangat baik kepada mereka melebihi sikapnya kepadaku, mereka lebih sering menghabiskan waktu luang bersama dibanding denganku" kata Jodha sedih, aku duduk di sampingnya membelai punggungnya berusaha membuatnya lebih nyaman

"sudahlah sayang tidak usah kau pikirkan lagi, yang salah harus membayar kesalahannya, ini bukan kelalaian tapi kesengajaan, pantas saja ketiga putri-putri mereka sangat sombong dan angkuh karena dimanjakan dengan harta melimpah yang ternyata adalah hakmu, aku pikir dulu kau juga seperti itu tapi ternyata aku salah besar" kataku sambil menarik tubuh Jodha kepelukanku, kami diam beberapa saat dan melepaskan pelukan ketika pintu di ketuk, aku mempersilakan siapapun yang mengetuk pintu untuk masuk

"selamat pagi Mr dan Mrs Anthony" sapa Todar sambil tersenyum memasuki ruangan

"selamat pagi" balas kami bersamaan

"kenapa jadi formal begini, aku lebih suka kau memanggilku Jodha saja karena aku memanggilmu Todar " kata Jodha pada Todar

"ya Todar kita tidak perlu formal lagi seperti biasanya" jawabku mengikuti kemauan istriku, biasanya untuk di kantor dan di ruang public Todar tetap memanggilku dengan nama belakang saja tapi sekarang aku akan mengikuti hal-hal kecil kemauan Jodha agar dia senang, wajah Todar sedikit terkejut dan kembali santai ketika aku mengedipkan mataku kearahnya

You Love Me Even When You Dont Know Me (Anthony Book 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang