My GirlFriend is A Gumiho

316 17 0
                                    


❤❤❤❤

Sinopsis My Girlfriend is a Gumiho Chapter 27

Dae Woong mencari Mi Ho di dalam rumah namun tidak menemukannya, dia berfikir mungkin Mi Ho pergi keluar untuk mencari daging dari tong sampah orang lain. Dae Woong merasa tubuhnya sangat sakit dan lehernya terasa kaku dan dia pun bertanya-tanya, "Apakah aku terjatuh semalam sehingga tubuhku terasa sakit?" Dae Woong melihat daging yang kemarin dia bawa dari rumah kakek masih ada di dapur dan belum di makan sama sekali, seharusnya jika memang masih ada daging maka Mi Ho tidak mungkin pergi keluar rumah. Dae Woong mengingat kejadian semalam ketika dia mabuk dan dia pun ingat kalau semalam dia masih bertemu dengan Mi Ho, tetapi Dae Woong belum ingat bahwa dia meminta Mi Ho pergi dari kehidupannya.

Dae Woong tidak sengaja membuat kantong berisi daging itu jatuh dan mengenai kakinya. Jelas Dae Woong langsung merasa kesakitan dan bilang bahwa jari-jari kakinya benar-benar terasa seperti yang mau putus. Tiba-tiba Dae Woong berfikir bahwa dia tidak akan merasa kesakitan apabila memiliki Mutiara milik Mi Ho dan akhirnya dia pun bertanya-tanya, "Apakah Mutiara itu sudah tidak ada di tubuhku? Lalu... Apakah Mi Ho pergi?"

Dae Woong pergi keluar rumah dan berteriak memanggil nama Mi Ho, bahkan Dae Woong berteriak menyuruh Mi Ho kembali untuk sarapan pagi daging tetapi Mi Ho tidak juga datang. Dae Woong berkata, "Seberapa besar aku mencoba memanggilnya tapi dia tidak ada. Bahkan ketika aku memintanya kembali pun dia tidak muncul. Mi Ho bena-benar pergi. Jadi dia pergi..." Dae Woong menutup kepalanya terlihat sedih namun tiba-tiba dia tersenyum dan berkata, "Dia pergi. Hari ini, akhirnya benar-benar datang." Dae Woong pergi keluar rumah dan langsung berteriak kencang, "FREEDOOOOOM!"

Dae Woong masuk kedalam rumah kembali dan membereskan semua barang-barangnya. Dia bilang bahwa dirinya harus segera pergi dan menyembunyikan diri sebelum Mi Ho kembali. Dae Woong membereskan tempat tidur Mi Ho dan menemukan kupon makan gratis yang ada 9 dan sudah di kumpulkan oleh Mi Ho. Dae Woong merasa kasihan kepada Mi Ho yang sudah mengumpulkan sampai 9 namun tidak mendapatkan kesempatan untuk mencoba makan gratis. Dae Woong lalu sadar dan bilang bahwa Mi Ho mungkin tidak akan mengumpulkan kupon itu lagi, dia pun tetap menyimpan kupon itu di balik tempat tidur Mi Ho dan langsung pergi keluar rumah sambil membawa tas dan barang-barang miliknya.

Ternyata Mi Ho masih berada di sekitar rumah itu dan dia sedih karna Dae Woong tampak benar-benar bahagia karna dia sudah pergi. Dae Woong berjalan sambil tersenyum dan bilang bahwa cuaca hari ini benar-benar verah, tiba-tiba ada air yang turun dan mengenai Dae Woong. Dae Woong kaget dan langsung menatap ke langit namun tidak ada air lagi yang turun. Ternyata air itu berasal dari seorang Paman yang sedang mencuci mobil. Dae Woong jelas kesal kepada Paman itu dan bilang bahwa dia kaget dan menyangka turun hujan. Paman itu pun langsung meminta maaf.

Dae Woong lalu berbicara pada dirinya sendiri. "Takut tanpa alasan. Mulai sekarang, Jika aku melihat Hujan di tengah hari yang cerah akan terasa tidak nyaman. Tunggu dulu... Ini tidak berarti hanya ada satu rubah di dunia ini. Rubah dari kutub dan rubah dari gurun pun dapat menangis. Ya itu benar!" Dae Woong pun melanjutkan berjalan dan benar-benar pergi dari rumah itu. Mi Ho melihat hal itu dan diam saja. Dae Woong lalu berkata lagi, "Tapi ini bukan hujan di gurun. Apakah Rubah Gurun dapat menangis?"

Mi Ho menatap sedih ke Dae Woong dan dia bilang, "Woong Ah, Bye!" Tiba-tiba ada air lagi yang mengenai Dae Woong, Dae Woong berbalik dan ingin memarahi paman yang sedang mencuci mobil itu tapi ternyata tidak ada paman yang sedang mencuci mobil. Dae Woong pun kebingungan dan bertanya, "Lalu... Dari mana ini berasal?"

Dae Woong pulang ke rumah kakek dan bilang bahwa Perempuan yang bersamanya itu sudah pergi sebelum Dae Woong bangun. Kakek jelas kaget dan memarahi Dae Woong karna meninggalkan perempuan itu dan tidak mencarinya. Dae Woong balik bertanya pada kakek, "Mengapa aku harus mencarinya? Dia pergi dari rumah atas keinginannya. Kakek jangan berbicara seperti itu padaku!" Dae Woong langsung pergi menuju ke kamarnya.

Bibi menenangkan Kakek dan berkata, "Sudahlah Ayah biarkan saja. Jujru saja, ketika kau bilang bahwa dia sudah mulai bertanggung jawab dan dapat di andalkan, aku membiarkannya. Dia main-main dengan perempuan yang tidak jelas asal usulnya, aku hanya merasa sedikit tidak nyaman saja." Kakek bilang, "Tetap saja.. Perempuan itu merubah anak itu menjadi seorang manusia terhormat. Bukankah kamu bilang dulu kamu menyukai perempuan itu?" Bibi kebingungan dan hanya berkata bahwa mereka tidak dapat berbuat apa-apa lagi karna sudah berakhir seperti ini. Kakek berkata bahwa dirinya hanya ingin Dae Woong menjadi manusia yang terhormat, dan jika perempuan itu pergi Apakah Dae Woong akan berubah seperti dahulu kembali?

Dae Woong masuk kedalam kamarnya dan berkata, "Kakek tidak tau apa yang terjadi. Ah ini bagus. Karena aku sudah ada di kamarku, aku merasa Gumiho itu sudah benar-benar hilang. Tapi... Kenapa aku merasa hampa dan tidak nyaman? Selain dari Mutiara itu, apakah dia mengambil sesuatu dari tubuhku?" Tiba-tiba HP Dae Woong berbunyi dan ada panggilan dari Hye In.

Hye In mengajak ketemuan dengan Dae Woong di sebuah Cafe dan Hye In pun bilang kepada Dae Woong bahwa dia benar-benar senang karna Dae Woong bertindak cepat untuk mengambil suatu keputusan. Dae Woong lalu berkata, "Karena sebuah situasi aku tidak bisa bersamamu, tapi hatiku tetap selalu milikmu. Noona kamu tidak bisa melihatnya dan kamu salah paham." Hye In bilang bahwa mulai sekarang Dae Woong jangan membuat dirinya salah paham lagi dan jika Mi Ho menelfon Dae Woong dan mencari Dae Woong maka Dae Woong tidak boleh pergi kemanapun juga. Dae Woong menjawab bahwa dirinya sama sekali tidak mendapatkan telfon dari Mi Ho dan tidak tahu kemana Mi Ho pergi.

Dae Woong berkata, "Tidak perlu melihat dia lagi, dia sudah pergi tanpa kata-kata. Sekarang aku berfikir, dia benar-benar sudah pergi tanpa mengatakan selamat tinggal. Ya ampun, bahkan kamu sudah saling terbiasa satu sama lain, bagaimana bisa dia tidak mengatakan selamat tinggal? Sudahlah... Dia bukanlah seseorang yang mengerti kesetiaan dan persahabatan." Hye In yang mendengar kata-kata Dae Woong barusan jelas kesal dan bertanya, "Kamu sedih ya karna dia pergi?" Dae Woong berusaha mengelak dengan bilang bahwa dia sama sekali tidak sedih namun dia masih terus memikirkan Mi Ho, "Apakah dia minum minuman kaleng dari tempat sampah?"

Malamnya, di kampus Dae Woong ada satpam yang sedang berkeliling dan dia melihat mesin penjual minuman dan minuman sodanya sudah hampir habis. Dia kebingungan karna minuman soda itu sudah hampir habis padahal tidak ada mahasiswa di kampus saat ini. Tiba-tiba terdengar ada bunyi kaleng yang berjatuhan dan satpam itu langsung kaget begitu melihat ada sosok perempuan yang sedang menjilati kaleng itu. Ya itu adalah sosok Mi Ho. Satpam itu mencoba memastikan kembali keberadaan Mi Ho tapi Mi Ho sudah tidak ada.

Ada seorang mahasiswa yang ingin mengembalikan buku ke perpustakaan. Ketika dia berjalan, dia melihat ada sosok perempuan berbaju putih dan berambut panjang. Mahasiswa itu penasaran dan terus mengikuti sosok perempuan itu yang tiba-tiba saja menghilang. Mahasiswa itu langsung kaget begitu sosok perempuan itu muncul di depannya dan berjalan semakin dekat ke arahnya. Mahasiswa itu berteriak panik dan berlari keluar. Dan lagi-lagi sosok perempuan itu adalah Mi Ho.

Tbc...

My GirlFriend is A GumihoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang