"Airin... Ayo berangkat, Vinka udah nunggu di tempat camping" ucap Adrian."Eh, iya ayo" aku pun langsung menaiki motor Adrian tanpa menimbulkan suara sedikit pun.
Hening. Itu lah suasana yang terjadi sepanjang perjalanan ke tempat camping. Baik aku maupun Adrian tidak mau membuka pembicaraan. Senang sekali rasanya bisa bersama Adrian kembali. Namun kecanggungan ini sangat menyiksaku. Aku bahkan tak bisa mengajaknya berbicara walau hanya satu kalimat saja. Adrian... Ayolah bicara, aku bisa gila kalau seperti ini terus.
"Tumben diem" ucap Adrian tiba-tiba membuat jantungku berdegup kencang.
"Emang biasanya gimana?"
"Bawel, ngomong mulu, enggak bisa diem"
"Ih enak aja lo bilang gue bawel"
"Tuh kan gue baru bilang lo bawel aja lo langsung nyerocos, Airin banget ya" ucap Adrian lalu tertawa.
Akhirnya keheningan pun pergi meninggalkan kami. Kami seperti kembali ke masa lalu. Masa dimana aku dan Adrian dapat mengobrol lepas tanpa beban dan menikmati kebersamaan kami.
Malam harinya.
Si jago merah dengan lahap memakan kayu-kayu yang diberikan padanya. Suara gitar mengiringi dan menemani kami dengan langit yang penuh bintang.Adrian sudah menungguku di dekat api unggun, aku pun langsung menghampirinya.
"Vinka mana?" tanya Adrian.
"Lagi sama kak Iza".
"Ohh yaudah lo sama gue aja" ucap Adrian tersenyum.
Malam itu sangat menyenangkan, para peserta camping dan panitia bernyanyi bergantian, penuh canda dan tawa. Begitu pula denganku dan Adrian.
"Coba dong lo nyanyi"
"Gue enggak bisa nyanyi Adrian"
"Bohong banget, lo kan kemaren jadi vocalis band pas acara pensi sekolah"
"Kok lo masih inget sih"
"Semua tentang lo juga gue inget Rin" ucap Adrian pelan.
"Hah? Lo ngomong apa tadi?"
"Eh enggak, udah ayo lo nyanyi apa gitu terserah lo deh yang penting nyanyi" kata Adrian sambil mengacak-acak rambutku.
Aku berpikir sejenak lalu akhirnya mulai bernyanyi.
'Cause all I know is we said, Hello.
And your eyes look like coming home
All I know is a simple name, and
Everything has changed
All I know is you held the door
You'll be mine and I'll be yours
All I know since yesterday, and is everything has changedAdrian pun bertepuk tangan memujiku.
"Sekarang lo yang nyanyi" pintaku.
"Enggak deh makasih"
"Curang ih, buruan nyanyi kalo enggak mau gue ngambek" ancamku.
"Iya deh iya"
Kita adalah sepasang sepatu
Selalu bersama tak bisa bersatu
Kita mati bagai tak berjiwa
Bergerak karena kaki manusia
Aku sang sepatu kanan
Kamu sang sepatu kiri
Ku senang bila diajak berlari kencang
Tapi aku takut kamu kelelahan
Ku tak masalah bila terkena hujan
Tapi aku takut kamu kedinginan"Yeayyyyy, bagus bagus" pujiku.
Tiba-tiba Adrian melepas jaketnya dan memberikannya padaku.
"Loh ini jaket lo —
"Udah pake aja.. gimana sih lo malem-malem gini bukannya pake jaket malah pake lengan pendek"
"Tapi kan —
"Eh pinjem senternya dong" pinta Adrian mengalihkan pembicaraan sebelum aku selesai berbicara.
"Buat apa?"
"Udah sini kasih aja", aku pun memberikan senter padanya dengan cemberut.
Tiba-tiba Adrian menyalakan senternya dan mengarahkannya ke langit.
"Tuh liat ke langit" ucap Adrian dan langsung ku turuti.
Mataku terpaku melihatnya. Ia terlihat bahagia dengan sinarnya diatas sana, bersama teman-teman yang tak terhitung jumlahnya. Ia membuatku iri. Aku ingin seperti dirinya, bersinar menerangi malam tanpa menanggung beban. Tinggal di langit dan tak pernah sendirian.
Langit malam itu bertabur bintang. Seperti bubuk cokelat yang ditaburkan di atas Hot Chocolate. Adrian memberikan kenangan yang sangat indah malam itu. Namun sayangnya kenangan itu tak berlangsung lama. Si jago merah sudah hilang, menandakan waktu api unggun sudah habis dan kami harus segera kembali ke tenda untuk tidur.
(Di dalam tenda)
Aku berbaring dan tenggelam dalam lamunanku. Baru kali ini aku dengar Adrian nyanyi, suara nya lumayan sih... Tapi tunggu sebentar, tadi Adrian nyanyi lagu sepatu? Maksudnya apa ya? 'selalu bersama tak bisa bersatu' apa maksudnya Adrian mau bilang kalau aku sama dia enggak akan lebih dari sekedar teman?...........................
Rekaman itu terus aku dengarkan berulang kali. Entah mengapa mendengarkan suaranya membuat hatiku sangat tenang. Beruntung aku sempat diam-diam merekam suaranya saat bernyanyi tadi. Aku pun tenggelam dalam lamunanku. Loh loh ini maksudnya apa? 'everything has changed'? Apa Airin mau bilang kalau aku jadi berubah semenjak pacaran sama Ghina? Atau ia mau bilang kalau semuanya udah enggak bisa kayak dulu lagi?
•••••••••••••••••••••••
Halo readers ^_^
Gimana nih Hot Chocolate sampe part 6 nya?
Masih belum terlalu seru ya?
Maklum namanya juga pemula, hehe
Komentar dari kalian aku tunggu yaaa, karena setiap komentar dari kalian bakal bantu bikin Hot Chocolate makin lebih baik lagi ^^
Dan buat kalian para silent readers alias 'sider' (ceilahh wkwk) ayo dong jangan sider lagi, vote kalau kalian suka, atau komentar kalau mau kritik atau saran ;)Arigatou Gozaimasu ^o^
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Chocolate
Teen FictionKisah seorang remaja yang masih tidak bisa melepaskan asmara dunia putih birunya. Adrian, first love Airin sukses membuat Airin bingung antara bertahan, atau melepaskan. Kisah ini tak hanya membahas tentang sebuah asmara, tetapi persahabatan, dan ai...