............................
Sesampainya di tempat perkemahan aku langsung menghapus air mataku. Kami datang terlambat. Para peserta camping sudah pulang. Tinggal panitia-panitia yang sedang berberes-beres untuk pulang. Aku dan Adrian membantu membereskan perlengkapan yang masih tergeletak ditanah begitu saja.
Sekitar tiga puluh menit kemudian kami pulang. Aku pulang diantar oleh Adrian lagi. Tiba-tiba diperjalanan aku baru ingat kalau kami berdua belum makan apapun sejak pagi tadi.
"Adrian"
"Iya?"
"Lo belum makan loh dari pagi"
"Lo juga"
"Lo enggak mau makan dulu?"
"Kalo lo mau makan ya gue ikut makan"
"Gue enggak laper, lo aja gih makan"
"Kalo lo enggak makan ya gue juga enggak"
"Tapi gue lagi enggak mood makan"
"Yaudah minum aja deh, mau beli es kelapa enggak?"
"Enggak ah, lagi enggak mood minum juga"
"Terus lo moodnya ngapain?"
"Lagi enggak mau ngapa-ngapain"
Adrian pun menghela nafas sejenak.
"Yaudah kita pulang aja, gue bisa makan di rumah kok nanti"
Sejujurnya aku merasa tidak enak pada Adrian, tapi mau bagaimana lagi, kejadian di tempat lomba tadi benar-benar merusak mood ku.
Beberapa hari kemudian.
Aku dan Adrian kembali menjadi orang asing. Kami tetap dekat di chat, tetapi sangat berbeda dalam real life. Di kehidupan nyata Adrian lebih sering menghabiskan waktu bersama Ghina. Tentu saja aku harus menerima kenyataan. Adrian milik Ghina sekarang, aku tidak mau menjadi orang ketiga dalam hubungan mereka. Aku yakin merpati terbaik jika dilepaskan pun, suatu saat nanti pasti akan kembali lagi kepada pemiliknya.Malam harinya.
Seperti biasa Ariel mengirim chat padaku. Paling tidak jauh-jauh tentang Nisa, pikirku.Ariel: Rin
Aku: Iya?
Ariel: Gue mau nanya sesuatu tapi lo jangan bilang siapa-siapa ya
Aku: Iya
Ariel: Kalo cowok ngerasa udah gak diperduliin sama ceweknya, kayak ngerasa udah jauh gitu, terus beralih ke cewek lain gimana?
Aku: Feeling gue kok udah enggak enak ya
Ariel: Jawab aja buruan
Aku: Ya enggak boleh lah Riel, harusnya itu cowok ngobrol dulu sama ceweknya, cerita apa yang dia enggak suka dari ceweknya, saling terbuka gitu, bukan malah ke cewek lain buat pelampiasan, itu namanya nyakitin dua cewek sekaligus
Ariel: Tapi kan ceweknya kayak udah jauh gitu
Aku: Sekarang lo jujur sama gue, ada apa lo nanya gitu? Jangan dikira gue enggak bisa baca pikiran lo Riel, gue udah hafal nih kalo lo lagi nyembunyiin sesuatu
Ariel: Gue terlanjur deket sama Anna
Mataku terbelalak membacanya. Ariel sangat lah bodoh, bahkan untuk memulai sesuatu ia tidak sampai berfikir apa yang akan terjadi ke depannya.
Aku membalas chat Ariel dengan kesal bahkan berkali-kali memarahinya. Tapi mau bagaimana pun Ariel adalah sahabatku, nasi sudah menjadi bubur dan tugas seorang sahabat adalah membantunya agar bubur tersebut tidak semakin berair.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Chocolate
Teen FictionKisah seorang remaja yang masih tidak bisa melepaskan asmara dunia putih birunya. Adrian, first love Airin sukses membuat Airin bingung antara bertahan, atau melepaskan. Kisah ini tak hanya membahas tentang sebuah asmara, tetapi persahabatan, dan ai...