Part 18 (END)

1.4K 57 3
                                    

A/N
Hai readers ^^
Author janji nya kan ditamatin besok, tapi setelah author pikir-pikir, author tamatin malam ini aja.

Kenapa?

Karena besok author mau siap-siap buat masuk sekolah lagi hari senin :')

(Oke fix, sebenernya juga gaada yang nanya thor)

Oke, maafkan author yang enggak jelas ini :3

NO SIDER PLEASE

Selamat Membaca ^^

-------------------------------------------------

Pemakaman sudah selesai dilakukan. Orang-orang sudah pulang meninggalkan tempat pemakaman ini, termasuk keluarga Airin. Tinggal aku, Ariel dan istrinya.

Aku masih terdiam disamping peristirahatan Airin, duduk sambil terus memegangi papan nisan nya, tak perduli akan tanah yang mengotori baju ku.

"Hari itu, sebelum lo dateng dan peluk Airin, dia nitipin ini ke gue, dia bilang gue harus kasih ini ke lo kalo udah waktu nya. Awalnya gue enggak ngerti, tapi sekarang gue pikir ini udah waktu nya" ucap Ariel seraya memberi kan buku berwarna biru laut.

"Kita balik ya, lo jangan lama-lama di sini, nanti Airin bisa ikut sedih kalo lo masih kayak gini" Ariel dan istri nya pun pergi meninggalkan ku.

Satu jam kemudian aku pulang. Membersihkan diri, dan tertidur lelap dengan penuh duka.

####################

Dear diary....
Dear Adrian...
Adrian, aku minta maaf.
Aku bertemu seorang pria yang sangat tampan dan baik hati.
Sosoknya seperti malaikat untuk ku.
Senyum manisnya dapat menghangatkan hati ku.
Ia mengajak ku pergi ke tempat yang sangat indah katanya.
Tempat dimana tak ada lagi harapan yang tak pasti.
Tempat dimana aku tidak perlu menunggu untuk bahagia. Tempat dimana tak akan ada lagi air mata.
Aku sudah sangat lelah, Adrian.
Menunggu mu, berjuang untuk mu, tapi untuk apa aku berjuang jika ternyata aku hanya berjuang sendirian?
Aku memutuskan ingin ikut dengan nya.
Bahagia di tempat itu bersama Bintang.
Tapi entah kenapa aku terus mengingatmu...
Ku putuskan untuk memberi diary ini untuk mu.
Buku ini bertuliskan kisah kita.
Saat pertama kali kita bertemu di perpustakaan, dan tanpa sadar saling memendam rasa.
Aku tidak tahu apakah kamu merasakan hal yang sama.
Yang aku tahu, Nisa bilang kalau kamu juga menyimpan rasa seperti ku. Kamu tau? Mendengarnya dari Nisa saat itu saja sudah membuat ku sangat senang, apalagi kalau kamu sendiri yang mengatakan nya.

Adrian?
I really love you...
But i can't waiting for you now...
Cinta itu seperti Hot Chocolate, manis dan hangat...
Tapi Hot Chocolate tidak bisa bertahan lama.
Jika kamu meminumnya dalam waktu yang lama, ia akan menjadi dingin.
Jika kamu tak juga meminumnya, Hot Chocolate akan menjadi basi. Tak bisa lagi diminum.
Seperti aku, yang tak pernah kamu hiraukan, tak pernah kamu perdulikan, tak pernah kamu kasih kepastian. Hingga akhirnya, waktu ku habis. Seperti Hot Chocolate yang entah sudah menjadi dingin atau menjadi basi. Entah aku akan menjadi milik orang lain, atau pergi selamanya.

Adrian, cukup aku yang merasakan ini.
Jangan pernah kamu buat wanita lain bernasib sama seperti ku.
Aku sudah menemukan kebahagiaan ku.
Sekarang, cari lah kebahagiaan mu Adrian.
Ingat, jangan pernah membuat Hot Chocolate yang seharusnya panas malah berubah menjadi dingin.

With Love,
Airin ☕

Ku tutup diary berwarna biru di tangan ku. Ku letakan kembali di atas meja, lalu menghapus air mata yang sudah membasahi kedua pipi ku.

Ku minum Hot Chocolate yang selalu menemani ku saat ingin mengenang Airin. Ku hirup aroma Hot Chocolate yang menenangkan pikiran ku sambil menatap buku berwarna biru laut yang kalian sebut diary.

Aku sudah berkali-kali membaca buku ini Airin. Lagi-lagi aku selalu menyesal hingga menangis membaca nya. Betapa bodoh nya aku. Kami saling mencintai tapi tak ada satu pun yang saling mengetahui. Bahkan semasa hidup Airin, ia sama sekali belum pernah mendengar aku mengatakan sayang padanya. Laki-laki macam apa aku ini, batin ku sedikit tertawa memaksa.

Tiba-tiba seorang perempuan cantik datang dan duduk di hadapan ku sambil tersenyum

"Baca diary Airin lagi ya sayang?" tanya nya.

Ia adalah Finna, istri ku.
Setelah satu tahun semenjak kematian Airin, aku akhirnya bisa membuka hati ku dan menikah dengan Finna. Finna sangat pengertian terhadap ku. Ia tidak keberatan jika aku selalu membaca diary Airin dan mengenangnya berulang kali.

"Iya sayang, setiap aku baca diary ini aku jadi semakin sayang sama kamu, karena aku enggak akan ngulangin kesalahan aku lagi" jawab ku lalu mencium kening nya. Finna pun tersenyum.

Thanks Airin. Kamu Hot Chocolate termanis yang pernah aku temuin, karena kemanisan dan kehangatan kamu, aku belajar untuk mendapatkan kebahagiaan ku dan menjadi kebahagiaan bagi seseorang.

TAMAT

••••••••••••••••••••••••••••••

Konbanwa ≧∇≦

Hallo Readers ^^
Akhirnya selesai juga Hot Chocolate nya ^^
Jadi intinya, buat kalian para cowok atau cewek yang suka ngegantungin orang lain (hehe), tolong kalian pikir dua kali. Gimana kalo kalian yang digantungin? Enggak mau kan?
And buat para cowok yang punya rasa sama cewek, ungkapin aja langsung, jangan ditunda atau dipendam, siapa tau doi juga punya perasaan yang sama (hehe)

Oke sekian dari Author, tunggu story selanjutnya yaaa

And jangan lupa voment nya ya readers ^^

Ohayou Gozaimasu ^o^

Hot ChocolateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang