Part 10

559 39 4
                                    

I'm sorry for everything. I want you stay with me because if you go my life will be dark.


Randy P.O.V

Munafik? Iya gue munafik. Gue selalu mengelak jika perasaan gue berkata gue suka dia. Tapi hati kecil gue selalu berkata kalau gue suka dia. Dengan sikap gue dulu, mungkin dia capek dan lelah karena dia berfikir cuma dia yang ngejar. Gue baru sadar atas kesalahan gue yang sering nyuekin dia bahkan yang nggak pernah nganggap bahwa dia ada. Ya sejak dia mulai menjauh, gue baru sadar. Gue bego. Tapi sekali lagi gue bener-bener minta maaf sama lo. Gue akan berusaha untuk jadi yang elo harapin. Mungkin untuk sekarang lo nggak perlu lagi ngerasa bahwa cinta lo bertepuk sebelah tangan, karena disini gue akan ngebales cinta lo. Kita bakalan jalani hubungan ini bareng-bareng. Nggak Cuma lo yang berjuang, gue juga bakalan berjuang buat lo.


*****

Di koridor saat gue hendak masuk kelas, gue ketemu Lany. Dengan cepat gue menyamain langkah Lany, lalu menyapa nya. Ya memang benar menyapa untuk pertama kalinya, jika berpapasan. Seketika itu Lany menoleh dengan muka binggungya dia ngejawab sapaan gue. Suasana canggung banget. Akhirnya gue sama dia jalan bersama untuk masuk kelas dengan diem-dieman. Nggak ngobrol. Yauda gapapa, baru permulaan.


Mungkin sekarang gue lebih berubah karena gadis itu. Gadis yang membawa titik terang di hidup gue sekarang. Gue akan berusaha membuat dia bahagia. Walauppun masih merasa canggung jika berbicara dengannya. Emang semua salah gue, dari awal gue udah nyuekin dia sampai-sampai sekarang dia mulai menjuahin gue. Gue bakal tebus semua kesalahan gue ke dia. Gue harap dia juga bisa memaafkan apa yang telah gue lakuin.


Kemarin malam gue beli bunga untuk Lany agar mau maafin gue. Tapi masalahnya gue binggung ngomongnya gimana. Aduh minta maaf ke cewek gini banget. Saat kelas sepi disitu ada Lany lagi ngerjain tugas. Cewek ini bener-bener gak ada takutnya, hari ini pelajaran Bu Indah dan dia belum ngerjain tugas. Hentakan kaki gue mulai terdengar di lantai. Tangan kanan gue membawa bunga mawar yang gue sembunyiin di belakang badan gue. Seketika kringat dingin mulai ngalir dari dahi gue. Gue pun menghampiri seorang gadis yang memandang leptop. Dia terlihat terburu-buru mengetik. Entah mugkin dia lagi mengerjakan tugas atau apalah, itu gak penting. Sekarang yang terpenting adalah bagaimana cara dia memaafkan gue.


Saat gue tepat di depan keberadaanya, dia tidak menyadari keberadaan gue. Sebegitu marahnya dia kepada gue. Gue ingin sekali mengurungkan niat gue untuk ngasih bunga. Tapi hati gue selalu mendorong gue untuk meminta maaf dan mungkin gue mulai jatuh cinta kepadannya. Gue berdeham pelan, Lany mengangkat wajah dari layar leptopnnya. Kini mata kami berdua bertemu. Mata coklatnya, ya mata itu, ketika gue melihatnya, gue selalu merasakan terdapat cahaya di dalammya.


Gue memulai pembicaraan. Wajah Lany seperti tidak percaya, gue mengajaknya ngomong berdua. Wajahnya sempat melongo yang membuat gue tertawa pelan, karena imut. Akhirnya gue sampai di topic pembicaraan gue, setelah gue bertanya basa-basi kepadanya. Gue mengeluarkan bunga dan memberikan bunga tersebut kepada Lany. Disaat itu gue berbicara pelan "maafin gue,jika lo ambil bunga ini, berarti lo maafin gue". Lany mengangguk pelan sambil tersenyum saat mengambil bunga yang gue berikan. Berarti itu artinya dia telah memaafkan gue.


Hallo udah liburan nih, pada kemana guys? daku keluar kota habis gini yeay. Vote and Comment, THANKS.

Salam sayang untuk my readers {}

Sania


Nerdy Boy MysteriousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang