Deretan masa lalu yang kelam, haruskah aku berteriak dan bertanya kepada dunia, mengapa harus aku yang mengalami. Hingga aku sadar itu semua adalah takdir.
Author P.O.V
Sebuah klakson mobil berbunyi di halaman rumah nya, Randy sangat mengetahui siapa yang datang. Sekarang ketukan pintu telah terdengar di telinganya. Randy tetap tidak ingin memperdulikan siapa yang datang ke rumahnya dan yang ingin masuk ke dalam kamarnya. Randy tetap mendengarkan lagu di earphone dan membaca buku-bukunya. Tiba-tiba saja pintu kamarnya terbuka walau ia tidak mebukanya.
"Randy, papa sudah mengetuk pintu kamar kamu berkali-kali dan memanggil namamu kenapa juga belum di bukakan pintu!" suara papanya saat memasuki kamarnya.
Randy masih tetap tidak memperdulikan papanya, hal tersebut membuat papanya geram dan marah. Ia langsung membentak Randy dan mecopot earphone yang terpasang di telinga Randy.
"Dasar anak gak tau sopan santun kepada orang tua!" ucap papanya. Randy hanya diam di tempatnya dan tetap memandang tajam wajah papanya.
" Kamu dari dulu selalu begini, jika papa berbicara tidak pernah kamu jawab." Tanya papanya. Tiba-tiba mulut Randy berucap " Apakah saya masih mempunyai orang tua, sekarang?" jawab Randy ketus. Papanya tak terima dengan jawaban Randy itu segera menamparnya. " Lalu selama ini kamu anggap papa apa?" balas papanya.
" Saya berfikir sejak kejadian kecelakaan itu, saya tidak mempunyai orang tua lagi." Ucap Randy kembali. Ucapan terakhir Randy berhasil membuat papanya yang awalnya marah kini meninggalkan Randy di kamar sendirian.
Kamar Randy yang redup membuatnya ingin pergi dari dunia ini. Kadang ia berfikir seharusnya ia ikut mamanya pergi ke surga dari pada hidup di dunia tetapi tanpa mamanya. Karena mamanya lah cahaya hidup Randy selama ini.
Tapi cahaya itu telah pergi sejak lama. Kehidupan Randy juga hitam semuanya. Sebelum mamanya meninggal ia mengingat pesan dari mamanya. Saat diantar mamanya ke sekolah mamanya berpesan bahwa Randy harus terus belajar dan belajar walaupun mamanya tidak lagi berada di sisinya, karena mamanya akan bangga dengan apa yang akan kesuksesan yang diraih Randy nanti dan mamanya akan selalu mendoakan semua itu. Itulah sebabnya Randy selalu belajar dan membaca buku hingga semua kawannya menyebutnya nerd boy.
*****
Minggu pagi Randy telah siap pergi ke makam mamanya. Dia juga telah membeli bunga untuk di letakan di makam mamanya. Dua minggu sekali Randy selalu rajin mengunjungi makam mamanya. Randy selalu menceritakan kehidupannya saat ini di depan makam ibunya. Walau tak ada balasan dari mamanya, Randy yakin disana mamanya pasti akan mendoakan yang terbaik untuknya.
Setelah berkunjung dari makam mamanya Randy pergi ke kadai yang menjual bubur ayam, kedai itu dulu sering di kunjungi oleh keluarganya sewaktu ia masih kecil. Tapi keadaan sekarang berbeda, ia jika makan di kedai itu hanya sendiri, tanpa keluarganya lagi. Kedai itu terletak di dekat taman.
Mobil Randy telah berparkir di halaman kedai tersebut, saat Randy telah keluar dari mobil terdengar suara yang memanggilnya. Randy menoleh, ia terkejut karena Lany lah yang memanggilnya. Mereka bertemu di depan kedai tanpa sengaja. Randy tersenyum membalas sapaan Lany, lalu mereka sarapan bubur ayam berdua.
Sarapan di kedai pun telah selesai, kini Randy dan Lany berjalan-jalan di taman. Ada danau yang berada di taman itu, lalu mereka duduk di bangku taman yang menghadap ke danau tersebut.
Keduanya bercanda, tertawa, sangat terlihat bahagia. Hari berlalu menjadi siang keduanya memutuskan untuk pulang. Randy pun mengantar Lany pulang. Lany tidak menyangka yang awalnya hanya ingin jogging pagi dapat bertemu Randy di kedai lalu berjalan-jalan di taman sangat membuatnya senang.
Oke ini part gantung banget. Tapi ini part juga lebih menjelaskan masa lalu Randy. Habis gini bakal jadian tungguin aja. Votemments, thanks.
-Sania
KAMU SEDANG MEMBACA
Nerdy Boy Mysterious
Teen FictionSemua seketika berubah ketika terjadi perpindahan kelas itu. Gue pisah sama sahabat-sahabat gue. Di kelas yang baru gue nemuin cowok yang dandananya kutu buku banget. Gue semakin penasaran dengannya. Dia begitu cuek dan dingin. Sampai suatu saat dia...