One Shoot Story Shipper

Rasa yang Tidak Pernah Kau Tau (KinKa)

Sudah 4 bulan lebih dia menjadi kapten team ku. Dia yang ku kagumi, dia yang ku jadikan panutan, dia yang aku... Cinta.

"Kak, ini gerakannya gimana?"

"Ooo... Ini kaya gini." sambil dia membenarkan posisi gerakanku.

Terkadang aku berpura pura bodoh akan koreo biar dia setidaknya menoleh ke arahku. Terlalu banyak yang mengagumi dia sekaligus mencari perhatiannya. Sifatnya yang sangat supel sangat mudah membuat orang nyaman padanya.

Latihan persiapan buat konser menyambut tahun baru sudah selesai. Sebagian member sudah pulang. Dia diam duduk di pojokan sambil memainkan hpnya. Aku sangat hapal kebiasaannya. Dia selalu memainkan smartphonenya jika sedang menunggu seseorang.

"Yuk pulang."

Ajakan seseorang itu disambut sumringah olehnya.

Aku yang kebetulan duduk di dekat pintu mendapat teguran darinya.
"Belum pulang? Kami pamit duluan ya.."

"Belum di jemput,Iya hati - hati kak." sahutku seadanya.

Aku terus menatap punggungnya yang sudah hampir menghilang. Kadang aku selalu berpikir
Kapan aku bisa menjadi orang spesialnya dia?
Hanya anganku, tapi semuanya berawal dari angan angan kan?

Hingga akhirnya jemputanku tiba. Aku pulang ke rumah segera berbenah diri menghilangkan bau keringat sehabis latihan.
Haahhh.. Aku menghela nafasku.
Sudah pukul satu dinihari rupanya.
Aku tidak bisa tidur sebelum melakukan kebiasaanku yang satu ini. Ya! Ngestalk akun twitternya.
Aku mengetikan user name nya di kolom search ku. Dia tidak mentwit terakhir dia ngetwit 5 jam yang lalu.
Hufth.. Helaku. Mungkin dia lagi asyik sama sahabat terbaiknya itu.

Tidak ada yang menarik di twitternya. Aku mentwit agar fansku tau aku baik baik saja. Tidak ada kabarnya membuatku sangat ingin tau apa yang dia lakukan, jika kalian menyuruhku untuk menghubunginya itu ide bagus. Namun, siapa aku? Aku terlalu gengsi buat menghubunginya, bahkan men chatnya saja aku tidak punya nyali. Aku tertidur dengan perasaan hampa.

Keesokan harinya..

Semua member sudah hadir di theater terlebih dahulu sebelum menuju lokasi. Aku melihat dia sedang bercanda bersama member lain. Caranya tertawa sangat unik aku selalu suka melihat cara dia tertawa.

"Hei, ngelamun aja. Ayo siap siap." tegurnya padaku.

Aku menganggukan kepala ku. Lalu mulai mengganti baju dan merias diriku.

***
Sudah sampai dilokasi kami segera menuju backstage semua member melingkar lalu berdoa dalam hati.

Acara dimulai semua dibuka secara apik oleh kami.
Dari jauh aku selalu memperhatikan senyumnya. Senyumnya yang sangat manis, menurutku.

Penampilan JKT48 Band aku juga memperhatikannya.
Sangat memesona penampilan dia. Terlihat cute sekali.

Sampai pada acara puncak, dimana kami menghitung mundur pergantian tahun sesekali aku menatapnya.
Aku terkagum pada wajah indahnya. Aku terkagum pada manik matanya yang selalu berbinar.

Kembang api itu sangatlah menyedihkan berlangsung sebentar cahaya indah itu hanya masa lalu sesaat.

Pura pura tidak menyadari rasa sayang yang ada di lubuk hati, hanya teman saja begitu pikirku kaupun terlihat semakin jauh jeleousy.

Ketika kembang api menyala di atas langit aku jadi teringat lirik lagu itu. Liriknya aku banget, menurutku.

Acara selesai

Penutup tahun ini di rayakan dengan fans dan senyumnya. Iya, senyumnya.
Entah kenapa aku sangat mengagumi senyumnya yang manis itu.

"Sinka! Yuk pulang!" ucap kakakku.