Author Pov.
Viny menatap langit dihadapannya. Menatap lamat lamat langit biru yang berhias awan putih. Ingatan Viny tertarik mengingat kenangan yang terjadi dalam hidupnya. Di rooftop ini kenangan manis sekaligus menyakitkan terjadi, memori manis dan pahit terjadi disini.
Ia tersenyum mengingat memori itu, Viny lalu memetik gitar dan mulai menyanyikan sebait lagu.
Kulihat awan membentuk wajahmu seakan dunia pun telah setuju.
Bodohnya ku paksakan kau menjauh padahal jelas hanya kau yang ku mau.Ingatannya tertarik pada kejadian manis dalam hidupnya.
"Shan."
"Iya Ka?"
"Aku menyukaimu."
Shani hanya terdiam mendengar pernyataan Viny yang tidak diduga.
"Apa cara menembakku terlalu norak? Maaf shan, aku tidak pandai bertutur kata manis. Apa kamu juga merasakan hal yang sama, Indira?" ucap Viny, wajahnya sudah tegang menanti jawaban Shani.
Shani mengangguk samar.
"Kamu mengangguk Shan?"
Shani mengangguk kembali.
"Itu artinya?" tanya Viny memastikan.
"Aku mau Kak."
**
Rooftop itu lengang, Viny selalu mengingat kenangan manis itu. Bagai chip yang tertanam di komputer, kenangan itu terpatri manis di dalam otaknya.Viny kembali memetik gitarnya.
Menyanyikan bagian lirik selanjutnya.Mungkinkah? Kau rasakan yang sama, kau ingin coba sekali lagi adakah?
Rasa rindu yang sama bisakah kita kembali utuh lagi.Sebuah kehidupan memang begitu ada senang ada pula duka, bahagia dan sedih semua berdampingan termasuk dalam hubungan Cinta.
Saat itu ada mahasiswa baru yang menarik perhatian Viny, Viny sedikit goyah atas perhatian Gracia. Gadis lucu yang manis,dan mempunyai kecerdasan yang membuat Viny tertarik padanya. Mungkin jika dibandingkan dengan Shani, Shani kalah dengan kepintaran Gracia. Rasanya dalam sebuah hubungan pasti ada seseorang yang dikirim Tuhan sebagai penguji cinta. Dan mungkin seseorang itu adalah Gracia.
"Kak, ada apa?" ucap Shani membuka suara saat sudah dua puluh menit mereka diam membisu di rooftop tempat awal jadian mereka.
"Shan, aku minta maaf."
"Untuk?" tanya Shani takut, sungguh ia sangat takut jika dalam bayangannya benar benar terjadi. Ia tau, Gracia mendekati Viny. Shani selalu mencoba positif thinking pada pacarnya itu. Agar tidak ada perselisihan diantara mereka, demi hubungannya ia rela tersakiti saat melihat Gracia yang senang sekali mendekati Viny.
"Bolehkah kita break dulu? Aku perlu ruang buat sendiri dulu." ucap Viny.
"Apa aku terlalu mengekangmu Kak?" tanya Shani bulir air mata yang tertumpuk dikelopak matanya sudah siap meluncur membasahi pipinya.
"Tidak. Aku hanya ingin sendiri dulu." jawab Viny.
Shani mengangguk pasrah, lantas bangkit berdiri. Ia tidak ingin Viny melihat bulir air matanya yang jatuh membasahi pipinya. Tidak ingin terlihat lemah.
**
Setelah ikrar mereka untuk break, hubungan Viny dan Shani memburuk. Tidak ada lagi komunikasi antara mereka, Viny yang sedang dekat dengan Gracia. Sedangkan Shani sedang didekati Hamid.Satu minggu setelah mereka break Viny dan Gracia jadian. Shani yang mendengarnya merasa Viny telah mengkhianatinya. Berkata break namun apa setelahnya? Hubungan mereka masih gantung, apa itu sudah pantas untuk dikatakan pengkhianat?
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shoot Story Shipper
RandomFf oneshoot terinspirasi dari lagu XD Hope you enjoy with my story ff! Don't forget to leave vote and comment