Saat Bersamamu (GreVe)

2.2K 101 7
                                    

Aku mencintaimu seperti air, mengalir apa adanya, murni, dan mampu membuatmu sejuk. Rasa ku padamu tidak akan seperti hujan yang hanya ramai di awal ketika dia muncul lalu kemudian mereda begitu saja.
Tapi, mungkin keberadaanku hanya seperti angin, hanya hadir sebagai penyejukmu namun tidak kau rasakan kehadirannya.

"1..2..3..4..5..6..7..8" ucap pelatih dance kami.

Clap!!

"Latihan selesai!" Ucap pelatihku.

Hufth.. untung aja udah selesai.
Setelah selesai latihan aku menuju tas ku dan mengambil sebotol air yang ku bawa dari rumah lalu meneguknya hingga tersisa setengah dari kapasitas botol itu, hufth.. sangat menyejukan tenggorokanku

"Hay gree.. "

Suara yang sangat ku kenal.

"Eh Shani, ada apa?"

"Gapapa manggil aja."

"Ish.. iseng banget lu." ucapku kesal.

Shani hanya menanggapiku dengan cengiran khas nya.

Tidak ada percakapan lagi di antara kami, aku hanya duduk dan menatapnya, seseorang yang ku sayang bersama sahabatnya.

"Ciyeee.. Gre. Gitu amat liatin dia nya. Gw tau sih dia bukan manusia, tapi bidadari. Jangan ngekhayal tinggi - tinggi Gre. Saingan lu berat semua. Termasuk disamping die tuh berat.. hhahahaha."

"Wah parah lu shan nyinggung ka Kinal gendut lu?"

"Kaga,kenyataan kan?"

"Au ah parah lu."

"Hahahahahaha." Tawa kami bersamaan.

Ya, aku menyukai Bidadari versi jekate itu. Walaupun dia sama sepertiku sama - sama perempuan. Tapi, bukan masalah itu. Kalian jangan salah paham dulu, aku menyukainya karena aku sangat mengaguminya. Dan kalaupun dia meminta lebih untuk dari sekedar teman, aku juga mau. Hehehhee.

"Woy! Gre! Elah.. malah ngelamun lu."

"E-eh kenapa Shan?"

"Ka Ve, mendekat kesini noh. Gw melipir deh.. Bye.."

Aduh,siaul banget si Shani, bukannya pengertian dia melipir bukannya nemenin aku disini.

"Hay Gre.." ucap bidadariku.

Opss, gapapa lah ya. Mungkin suatu saat dia bisa jadi bidadariku sungguhan, mungkin saja kan?

"E-eh, kak Ve nga-ngapain kesini ka?"

"Emang ga boleh ya?" Ucap Ka Ve sambil menggembungkan pipinya.

Aduh... lucu banget sih, dia.

"Gre,minta minum kamu dong.. Punya kakak udah habis. Boleh ya?"

Belum sempat aku menjawab dia sudah merebut paksa botol minumku.
Dia meneguk minumanku hingga habis tak bersisa.

"Yah.. Gre maaf aku ngabisin minumannya. Aku ganti ya?"

"Ga usah kak Ve aku ikhlas kok."

"Makasih ya.."

Cup..

Sebuah ciuman dipipi kiri ku membuatku cengo sebentar. Sedangkan yang melakukannya sudah ngacir duluan entah kemana.
Apa ini mimpi aku dicium olehnya? Aku meraba pipiku yang tadi dikecup olehnya, masih terasa hangat. Malam ini akan ku ingat dalam memory ingatanku sebagai malam terindah yang ada dihidupku.

Ahh.. Indahnya..

Aku segera membereskan barang barang ku lalu segera ke lobby untuk menunggu jemputan ku.

One Shoot Story ShipperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang