Problematika yang belum terpecahkan hingga saat ini dalam hidup ialah Cinta, kata manusia Cinta itu buta, kata orang Cinta itu adalah antara dua orang manusia berlawan jenis namun kataku Cinta ialah Cinta. Cinta tidak ada maknanya, yang bisa memaknai Cinta ialah perasaan kita sendiri,bukan kamus, bukan pula kata orang.
Satu hal yang pasti dalam Cinta yang kupelajari adalah, apa adanya.
Itu katanya ketika pertama kalinya aku mengaku bahwaku mencintainya.
Ia hanya memintaku untuk tetap mencintaiku dalam sederhana dan apa adanya. Mencintai apa adanya dari dirinya yang menurutnya banyak kurangnya padahal dimataku ia sempurna.Aku sempat bertanya.
Apa yang menarik dari diriku.
Ia dengan ringan menjawab
Aku tidak tau jawabannya yang jelas tidak ada alasan untuk seseorang mencintai seseorang lainnya. Karena Cinta tidak mempunyai alasan, hanya itu Beby.
Jawaban itu yang langsung membuatku tersenyum merekah, ia menjawab tanpa bualan, aku suka dengan jawaban ia yang sederhana itu. Yang ia tanpa sadari melambungkan hatiku.Aku beruntung mendapatkan hatinya. Diantara para laki laki yang mendekatinya justru hatinya memilihku.
Lantas ku tanya ia mengapa? Mengapa memilihku. Ia hanya menyunggingkan senyum tanpa berminat menjawab.***
"Beby, udah aku bilang berapa kali kalo abis pulang ngantor blazer nya ditaruh yang bener, bukan dibiarin disofa."
Hahaha selalu saja, ia bawel jika membuat rumah yang kita huni bersama berantakan.
Aku menghampirinya dan memeluknya dari belakang, aku tidak berkata apa apa hanya membiarkan hening menyapa kami. Membiarkan rasa yang berbicara."Maaf membuat kamu marah, dan aku terus terusan mengulangi kesalahan aku. Aku ngelakuin itu semua supaya dapet perhatian kamu." ucapku dibalik punggungnya.
"Kamu ga perlu ngelakuin itu, aku selalu merhatiin kamu kok, jadi jangan ngelakuin hal itu buat mencari perhatianku. Perhatian ku semuanya selalu tercurah ke kamu."
Hah... Aku selalu jatuh cinta pada perhatiannya.
Pernah, waktu aku lembur karena kerjaan yang menumpuk, aku pulang larut malam ia dengan Setianya menungguku diruang tengah hingga tak sadar ia terlelap."Hey sayang bangun." ucapku lembut.
"Hm.. Eh sayang udah pulang, kamu mau mandi pake air anget? Aku siapin ya? "
Bagaimana mungkin aku tidak jatuh Cinta padanya?
Perhatiannya yang membuatku selalu jatuh berkali kali dihatinya."Ga usah sayang, kamu tidur aja dikamar ya? Aku bisa siapin sendiri. "
"Ga, ini udah kewajiban aku. Sebagai istri kamu."
"Tapi kasian kamu. Kamu lagi hamil sayang.."
"Aku gapapa. Aku siapin sebentar ya."
Ya, kami telah menikah di Belanda lalu tinggal menetap setahun sudah kami tinggal disini dan saat ini keluarga kami akan dilengkapi dengan anak yang dikandungnya. Hah.. Aku tidak sabar menunggu anak dirahim Shania itu lahir.
"Sayang.. Udah siap tuh."
"Iya sayang makasih ya. Aku mandi dulu, kamu tidur duluan aja. Kasian dede nanti."
"Iya."
***
Aku terbangun disaat matahari sudah menampakan sinarnya. Aku menoleh dan melihat jam yang terletak diatas nakas. Sudah pukul 08.00 ternyata.
Clek.
"Sayang ba- eh udah bangun ternyata. Yuk sarapan."
"Morning kiss nya mana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shoot Story Shipper
AcakFf oneshoot terinspirasi dari lagu XD Hope you enjoy with my story ff! Don't forget to leave vote and comment