Maaf jika masih ada typo bertebaran...
Sambil nunggu pergantian tahun mari kita baca dulu... hihihi
Semoga tidak mengecewakan kalian ya.. *aku deg deg an, Serius!*Happy reading semua kesayanganku.....
****
"Kak..." aku mengetuk pintu ruang kak ricky sebelum akhirnya aku buka.
"Hei... udah dateng. Kirain ntar malem. Ayo sini masuk Li..."
"Ali aja disuruh masuk, aku gak!" Godaku.
"Kamu mah dah biasa keluar masuk..." balas kak ricky. Aku terkikik saja. Kami dipersilahkan duduk di sofa tamu yang ada di ruang kak ricky. "Pas kamu sms aku tadi, aku sempet kaget Li. Isi pesannya bikin tegang, makanya langsung nelfon..." ali terkekeh.
Apa? Ali sms kak ricky?
"Bisa aja kak.. enggak! Sebenernya aku cuma mau ngomong.. ini menyangkut Prilly sih!!" Kak ricky melirik ke arahku bingung.
"Menyangkut aku??" Sahutku.
"Iya...!!! Jadi gini kak, sekarang ini kan. Prilly udah jadi istriku, dia punya keluarga baru, dia juga harus ngurus aku dan rumah kami. Untuk itu aku mau Prilly berhenti kerja disini kak, begitu.."
Aku membulatkan mata. Bukan tidak terima dengan keputusannya atau apa, tapi Ali sama sekali gak konsultasiin ini dulu sama aku. Aku kan jadi gak enak sama kak ricky.
"Ooohhh masalah itu, iya gak papa kok. Aku tau posisi prilly sekarang. Jadi ya..... itu memang hak kalian, aku juga gak mungkin lah nahan prilly buat tetep kerja..."
Ali mengangguk lega. "Makasih kak. Sebenernya itu aja sih yang mau aku omongin. Oya, gimana kondisi bunda kak?"
"Alhamdulilah bunda baik. Dia kemarin titip pesen buat kalian. Katanya 'yang akur!!' Gitu, dan senin depan, bunda mulai jalanin kemo.."
"Kemo?"
Kak ricky mengangguk. "Bunda udah setuju. Dan om roy sendiri yang menandatangani surat itu..."
Ali mengalungkan lengannya di pundakku. "Udah, kita berdoa aja semoga semua berjalan lancar.."
"Amiiinn..." balasku
....
"Kita sehat kok ma, prilly nitip bunda ya ma...... iya ma, iya.... Hehehehe enggak kok ma, Ali gak bandel.... nih dia ni, mama mau ngomong?..... iya, ni! Li, ni mama mau ngomong..!" Aku menyerahkan handphonnya pada Ali.
Saat ini kami sudah ada di rumah. Ini sudah jam 8.30 malam, tepat setengah jam yang lalu kami sampai dirumah setelah dari cafe kak ricky. Cukup lama tadi kami di sana membicarakan soal kemajuan kesehatan bunda. Dan juga acara perpisahan karna aku sudah tidak bekerja lagi disana. Harusnya sih gak usah ada acara perpisahan, karna aku juga pasti akan sering datang ke sana. Tapi Ali bilang, gak papa. Sekalian dia ingin karyawan kak ricky mendoakan pernikahan kami.
Aku mengelus lengan Ali yang tengah serius berbincang dengan mamanya. Dan baru kali ini aku tau ternyata Ali sangat manja pada mamanya. "Iya mama bawel. Yaudah Ali sama Prilly mau istirahat ya. Ni prilly nya udah gak sabar ni lo. Celana Ali di tarik - tarik mulu dari tadi..."
Aku menoleh cepat pada suamiku yang sekarang jadi super jahil ini. Apa coba maksutnya bicara seperti itu. Padahal aku diam saja dari tadi. "Boong maaa..." seruku.
"Ah sayang, gak usah malu - malu lagi. Sama mama juga.. ma.. udah dulu ya... prilly malu nih, love u ma.. muah!!" Dan telfon itu terputus. Ali tersenyum lebar menatapku.
"Ih... kurang asem, masak bilang gitu ke mama. Aku kan diem aja..!!" Protesku tapi dia malah meledek dengan menjulurkan lidah sembari menaik - naikkan Alisnya. Merasa kesal bercampur gemas, aku menyerangnya dengan mencubiti pinggangnya tapi sepertinya hal itu malah membuatnya geli.
KAMU SEDANG MEMBACA
When????
Romance++18!!!!!! SEKALI LAGI AKU TEGASKAN, Ini adalah cerita Dewasa, catet!! DEWASA!!! Dan juga, identik dengan kata kasar dan kekerasan. Warning!!! Bagi yg FANATIK, atau MASIH DI BAWAH UMUR. Mendingan GAK USAH BACA!! Karna aku gak mau ada pihak yg gak su...