Hii....
Selamat pagii............
Aku keluar dari kamar begitu Ali menanyakan pertanyaan konyolnya tadi. Maksudku bukan konyol, itu wajar saja tapi pertanyaan itu sangat tidak tepat ia tanyakan sekarang. Kami sedang buru - buru dan dia malah menanyakan hal tidak penting.
Hampir 10 menit aku menunggunya keluar dari kamar, tapi nyatanya penantian ku itu tidak juga berakhir. Apa sebenarnya yang dia kerjakan didalam sana.
"Ali apa kamu belum selesai?!" Seruku yang tak kunjung mendapat jawaban. Aku lelah, memutar bola mataku akhirnya kuputuskan untuk kembali kekamar dan mengeceknya.
"Astaga kamu belum pakai baju kamu?!" Aku mengendus kesal melihat Ali yang masih bertelanjang dada, dia hanya memakai jins hitamnya. Beberapa bajunya yang telah aku gantung rapi jadi berantakan di atas kasur. "Aku udah siapin baju kamu kan?"
"Tapi aku gak mau pakai jas. Aku gak mau terlalu formal, sayang.."
"Okey, harusnya tadi kamu panggil aku, aku bisa cari pakaian ganti buat kamu tanpa kamu harus menghancurkan isi lemarinya.." kataku seraya masuk dan mulai mencarikan pakaian yang sekiranya cocok untuk dia kenakan.
"Aku gak mau pakek kemeja..." katanya saat aku mengambilkan kemeja kotak - kotak untuknya. Jadi aku mengembalikannya. Diam menatap ke arah tumpukan baju - bajunya dan berjinjit untuk meraih sweeter.
"Jangan pakai itu sayang, panas. Dan bukannya keren nanti malah aku dibilang sakit.."
"Astaga Tuhan, aku baru sadar kalo ternyata suamiku ini benar - benar cerewet..." gumamku yang kemudian berbalik menatapnya. Menunjukkan tampang menyerah padanya.
"Aku mau yang santai. Gak terlalu formal dan gak ribet prill... itu hanya acara ulang tahun butik. Dan kita tidak akan lama disana..."
"Kenapa? Kenapa gak lama?!"
"Karna aku gak suka ada di acara ibu - ibu. Kalo gak karna kamu aku gak mau dateng ke acara gak penting kayak gitu!"
"Itu acara mama li, sekaligus mama mau mengenalkan kita pada temannya..."
"Yah, apapun itu yang jelas aku gak mau terlalu lama disana..."
"Terserah kamu aja..." aku meraih sebuah kaos V - neck berwarna putih. "Sini..."
"Apa kamu sudah menemukan baju yang tepat untuk ku?!"
"Udah, dan kali ini kamu gak boleh nolak.. ini penawaran terakhir.."
Ali bergerak kepinggiran kasur dan duduk disana. Pun aku langsung mengenakan kaos itu padanya. Mengambil sebuah tuxedo casual berwarna hitam untuknya. Melihat itu Ali sedikit membuka mulutnya seolah ingin menolak tapi bibirnya mengatup lagi ketika aku dengan sergap mengecupnya. Ia tersenyum.
"Kita berangkat.." kataku.
"Inget sayang. Kita gak lama disana..."
"Li itu gak mu...."
"Atau aku gak akan datang!"
"Apa?!" Pria ini benar - benar membuatku gila.
"Prill, kamu tau aku. Aku gak mungkin betah lama - lama kumpul sama ibu - ibu kayak mereka.. denger, kita gak akan lama. Begitu mama mengenalkan kita pada mereka kita akan langsung pergi. Atau aku gak akan ikut!"
"Okey!" Balasku cepat. Untuk saat ini aku rasa aku harus menurutinya terlebih dahulu sampai dia mau datang ke acara mama. Dan masalah pulang, itu bisa dipikirkan nanti.
...
Kami sampai di tempat acara pada pukul 8.20. Dan itu artinya kami terlambat hampir setengah jam lamanya. Membuka pintu mobil aku segera merangkak turun dan berjalan meninggalkan Ali. Dia berlari menyusulku.
KAMU SEDANG MEMBACA
When????
Romance++18!!!!!! SEKALI LAGI AKU TEGASKAN, Ini adalah cerita Dewasa, catet!! DEWASA!!! Dan juga, identik dengan kata kasar dan kekerasan. Warning!!! Bagi yg FANATIK, atau MASIH DI BAWAH UMUR. Mendingan GAK USAH BACA!! Karna aku gak mau ada pihak yg gak su...