Part 8

618 53 2
                                    

Seperti inikah rasanya jatuh cinta?

--

Im Yoona Pouv

Jika aku punya kantong doraemon, akan aku keluarkan tuh mesin pengatur waktu. Rasanya bersama Jonghyun seharian itu kayak cuma beberapa menit. Inikah rasanya orang jatuh cinta? jika iya, aku akan mempertahankannya.

Aku keluar bioskop bersama Jonghyun. Kami satu mobil. Mobilku? Aku menyuruh Sunny membawanya pulang. Biar tidak ribet, bawa mobil satu saja kata Jonghyun. Alah itu pasti maunya Jonghyun supaya bisa dekat sama aku. Wkwkwk. Stop Yoona! jangan terlalu berharap.

"Hyun-ah nanti aku berhenti di halte saja." Ucapku. Yah ini gara-gara halmoni nitip nasi goreng kimchi, jadi aku harus berhenti di halte. Soalnya warung itu di depan halte.

"Wae?" Jonghyun masih fokus menyetir karna hari sudah gelap.

"Halmoni nitip nasi goreng, jadi aku harus membelikannya dulu. Warungnya didepan halte."

"kalau begitu aku akan menunggumu dan mengantarmu sampai rumah." Jinja? dia mau menungguku?

"Aniya. Aku tidak mau merepotkan." Sedikit jual mahal tidak apa-apa kan? wkwk

"Aniya. Sama sekali tidak merepotkan. Bahaya kalau kamu nanti pulang sendiri." Oh dia mengkhawatirkanku.

"Aku sudah biasa pulang naik mobil sendiri."

"Dan khusus hari ini kamu tidak akan pulang sendiri. Pokoknya aku antar. Aku tidak enak hati, masak iya aku ngajakin kamu nonton, tapi aku tidak mengantar pulang?" Oh jadi dia cuma tidak enak hati? tapi tidak apa-apalah yanh penting pulang bareng Jonghyun.

"Baiklah kalau begitu. Gomawo sudah mau mengantar."

"Tidak masalah." Astaga senyumnya! Damn! I Love It!

Tak lama aku pun berhenti di warung nasi goreng kimchi tersebut. Ini baru jam 8 malam tapi sudah gelap aja langitnya.

Setelah membeli pesanan halmoni, kita melanjutkan perjalanan kerumahku.

"Aku tidak menyadari kalau kau orang kaya." ucap Jonghyun.

"Aniya. Yang kaya ibuku bukan aku. Aku hanya numpang saja."

Wajar Jonghyun berkata seperti itu, karna kita sudah masuk kawasan Gangnam. Yah, itu lingkungan rumahku.

"Sama saja. Kau kan anaknya."

"Jangan merendah. Kau juga orang kaya Hyun-ah."ucapku.

"Sok tau.."

"Taulah. Coba aku tebak. Keluargamu baru saja membangun rumah 3 lantai dengan taman yang ada di rooftop dikawasan Gangnam." Bagaimana aku tau? Aku yanh merancang rumahnya setahun yang lalu.

"Dari mana kau tau?" Tanyanya bingung. "Kau memata-matai ku ya?"

"Percaya diri sekali. Asal kau tau, aku yang mendesign rumahmu itu."

Flashback

"Eomma. Sepertinya aku tak asing dengan foto ini." Ucapku setelah melihat foto yang ada dimeja kerja ibuku.

"Itu foto klien kita yang setahun lalu. Yang di Gangnam." Jelas ibuku.

Sepertinya aku pernah melihat orang ini. Tapi siapa ya?

Ah matta. Wajah ini mirip dengan Jonghyun

"Apa ini tuan Lee?" Tanyaku memastikan.

"Ne." Ibuku masih sibuk mendata klien selama setahun terakhir ini.

Teardrops In The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang