Part 10

580 50 1
                                    

##

Donghae Pouv

Mendung adalah tanda akan hujan. Jadi aku memutuskan mencari tempat yang pertama kali akan tertimpa hujan. Rooftop.

Saat aku sudah sampai disana, ada suara tangisan dan teriakan seorang yeoja. Aku pun mendekatinya. Dan siapa sangka yang menangis itu adalah Yoona. Tidak tau dia memaki siapa.

"Percuma memaki tapi tidak ada orang yang dimaki." Ucapku. Sungguh sebenarnya hatiku merasa tersayat melihatmu menangisi namja lain.

"Su...sunbae?" Dia terkejut melihatku. Aku pun berjalan mendekatinya.

"Selain hari ini mendung, ternyata hatimu jugaagi mendung." Ucapku masih stay cool.

"Yah begitulah. Ah aku malu sekali. Aku pikir rooftop adalah tempat paling aman untuk bersembunyi." Yoona menyeka air matanya.

DYAR!

Petir menyambar mengagetkanku dan Yoona sehingga Yoona sedikit bergeser memegang lengan bajuku. Kenapa cuma lengan? Pegang tanganku yang dulu sering kau pegang Yoona-ya.

"Kau takut? Kenapa tidak turun saja?" Tanyaku khawatir.

"Aniya. Aku akan merasakan tetesan hujan pertama hari ini." Yoona mengulurkan tangannya sehingga telapak tangannya yang cantik itu bisa terkena air hujan secara langsung dan kepalanya menengadah ke atas.

"Wae?" Tanyaku

"Karena aku suka hujan." Apa dia suka hujan? Sejak kapan? Dia dulu sangat takut dengan hujan dan selalu bersembunyi dibelakangku saat ada petir dan hujan.

"Ke..kenapa kau suka hujan?" Sial! Kenapa suaraku menjadi bergetar?!

"Karena dulu sahabatku menyukai hujan. Katanya ketiks hujan turun, ayahnya akan menghentikan pekerjaannya dan bermain dengannya. Kita sudah sangat lama sekali tidak bertemu. Dan setiap ada hujan, aku merasa dia selalu berada disampingku." Jadi dia masih mengingatku? Yoona-ya aku disini. Ini aku, Ikan.

"Mian jadi curhat. Sunbae kenapa tidak turun? Ini hujannya sudah mulai deras." Tanyanya. Tujuanku kesini adalah untuk menyaksikan hujan Yoona-ya.

"Aku tidak tega melihatmu kehujanan sendirian." Aku pun merentangkan tanganku dan menengadahkan kepalaku. "Haeba! Posisi ini akan membuatmu tenang. Kemudian luapkan dengan teriakan." Saranku. Aku tau dia sedang dalam hati yang tidak baik. Dia tampak ragu untuk mengikutiku. Aku pun menggeret tangannya. "Aku tau kau sedang dalam suasana yang buruk. Lepaskan masalahmu bersama aliran air hujan." Saranku. Dia pun tersenyum dan mengikuti ku.

Donghae Pouv End

Mereka pun saling tertawa saling mendorong dan berlarian kesana kemari seperti anak kecil.

Tak berapa lama, hujanpun mereda. Yoona dan Donghae tidur terlentang menatap langit-langit yang baru saja meluapkan air matanya.

"Jadi, apa yang membuatmu sedih tadi?" Tanya Donghae tanpa melihat Yoona.

Yoona menghela nafas panjang. "Hanya sedikit sakit hati karena masalah perasaan." Ucap Yoona.

"Apa kau semacam habis putus cinta?"

"Aniya. Putus sebelum terkait." Yoona menoleh kepada Donghae dan tersenyum.

"PHP?" Donghae ikut menoleh.

"Aniya. Hanya mudah baper aja akunya." Yoona kembali menatap langit. "Gomawo Sunbae sudah menemaniku. Aku seperti bersamanya sekarang." Yoona tampak menerawang jauh.

"Nugu?" Tanya Donghae.

"Sahabat kecilku."

Flashback On

Teardrops In The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang