--
Sudah 2 hari ini Yoona menemani Donghae. Setiap pulang kuliah dia langsung menuju Rumah Sakit. Karna ruangan tempat Donghae dirawat adalah VIP, maka ruangan itu cukup luas sehingga Yoona, Eunhyuk, Donghwa dan Ibunya dapat menginap.
Hari ini, Yoona tidak masuk kuliah karna kondisi Donghae semakin memburuk.
"Yoon.. Kau jangan bolos. Donghae akan baik-baik saja." Bujuk Ibu Donghae.
"Eommonim. Baik-baik saja gimana? 5 menit yang lalu, Donghae berteriak kesakitan. Aku tidak tega."
"Tapi aku tidak mau karna ini kau jadi ketinggalan kuliahmu."
"Gwencana eommonim. Lagi pula aku juga jarang bolos. Sekarang eommonim istirahat saja, biar aku yang menjaga Donghae." Ucap Yoona tulus. Saat ini hanya ada mereka berdua yang menemani Donghae. Donghwa sudah dari subuh berangkat kerja, sedangkan Eunhyuk tidak tau kemana. Setelah Donghae kumat tadi, dia langsung pergi.
---
Ruangan bertuliskan Dr. Lee Sooman. Eunhyuk mengetuk pintu ruangan tersebut, lalu masuk.
"Hyukjae-ssi ada yang bisa saya bantu?" Tanya Dr.Lee.
"Uisa Lee, apa kondisi Donghae memburuk?" tanya Eunhyuk hati-hati.
"Saya tadi sudah bicara sama Ny.Lee dan Lee Sajangnim, kalau nanti sore akan ada operasi untuk Donghae. Dan kemungkinan keberhasilannya hanya 20 persen." Ucap Dr.Lee hati-hati.
Eunhyuk membungkam mulutnya. "Uisanim, Jebal bantu Donghae, sembuhkan dia. Jebal." Pinta Eunhyuk sungguh-sungguh.
"Kami tim Dokter akan berusaha semaksimal mungkin. Kita juga harus selalu berdoa kepada yang memberi kita nyawa." Dr.Lee menghela nafas. "Tapi, saya salut dengan Donghae. Tim Dokter sudah memutuskan akan mengoperasinya kemarin, tapi dilihat catatan medisnya yang terakhir menunjukkan ada perkembangan. Yah walaupun beberapa menit yang lalu kondisinya memburuk lagi."
'Donghae kemarin membaik berkat Yooba yang selalu ada didekatnya' batin Eunhyuk.
"Kalau begitu, saya pamit undur diri Uisanim."
---
Hari ini Sehun datang menjenguk Donghae karna dia mendatap kabar akan ada operasi sore ini. Tepat saat dia datang, Donghae sudah didoronh ke ruang operasi.
"Hyung.." Sehun mengikuti segerombol perawat yang mendorong Donghae diatas ranjangnya.
"Hyung, kau pasti bisa. Kalau kau sembuh, kau boleh minta apapun dariku." Donghae hanya menjawab dengan senyuman. Donghae percaya kalau Sehun akan menuruti keinginannya. Bahkan kalau dia minta Rumah Sakit ini, Sehun akan membelikannya. Karna dia memang konglomerat.
Donghae sudah masuk ruang operasi. Di luar ada keluarganya, keluarga Yoona, Sandara, Sehun, Eunhyuk, Taeyeon dan Sunny. Taeyeon dan Sunny baru saja diberitahu Yoona dan mereka segera bergegas kesini.
Eunhyuk duduk selonjoran seperti gembel yang rambutnya acak-acakan 'kemungkinan berhasil hanya 20%' Pikiran itu yang membuatnya macam gembel seperti ini.
"Oppa, kau harus kuat demi Donghae." Sunny menyemangati dan menyandarkan kepala Eunhyuk pada pundaknya. "Dia akan baik-baik saja."
Semuanya cemas luar biasa. Gimana Yoona? Jangan tanya. Dia sungguh sangat kacau. Dari tadi dia terus dipeluk oleh kedua Ibunya -Ibu Im dan Ibu Lee-
"Tuhan jangan ambil nyawanya sekarang. Aku mau Kau mengambil nyawaku sehari sebelum Donghae, Tuhan. Jebal. Semua orang disini mengharapkan Donghae hidup. Jebal Tuhan." Ucap Yoona sungguh-sungguh.
"Yoona kau tidak boleh bicara begitu." Isak Ibu Donghae.
Sehun dan Sandara duduk dikursi dengan air mata yang sepertinya tidak mau mengering meskipun Taeyeon dengan hangatnya selalu menghapus setiap air mata mereka jatuh ke pipi. Taeyeon sadar pada situasi seperti ini, merekalah yang sangat menderita. Jadi dia tidak boleh ikut sedih.
Donghwa hanya berdiri diam tanpa ekspresi. Kemudian nenek Yoona mendekat, memegang tangan Donghwa. Dingin. Donghwa seperti mayat hidup. Suhu tubuhnya sangat dingin karna efek takut dan gelisah.
2 jam mereka menunggu, tiba-tiba lampu hijau menyala tanda operasi selesai. Semua orang berdiri mengerubungi Dokter yang baru saja keluar dari ruangan tersebut.
Wajah Dokter Lee pucat, bahkan matanya berkaca-kaca. Semakin menambah taraf kegelisaan keluarga Donghae.
"Cwesohamnida. Kami tim Dokter sudah berusaha melakukan yang terbaik, tapi.."
"Tapi apa Uisa!" bentak Donghwa. Sejak Donghae dirawat, baru kali ini Donghwa merasa kesakitan yang sangat.
"Cwesohamnida. Donghae tidak bisa terselamatkan." Dengan berat hati Dokter Lee menyatakan itu.
Tak pernah terpikir olehku
Tak sedikit pun kubayangkan
Kau akan pergi
Tinggalkan ku sendiriInilah saat terakhirku
Mengingat kamu
Jatuh air mataku
Menangis pilu
Hanya mampu ucapkan
Slamat jalan.... Kasiiihhh..(Back song ST12 - Saat Terakhir)
Semua orang yang menunggu tadi langsung menangis, geleng-geleng tidak percaya.
"Seolma! Donghae tidak mungkin mati. Andwe! Andwe! Uisanim, bukankah kau Dokter? Kenapa kau tidak bisa menyembuhkan Donghae? WAE!!! WAE!!!" Eunhyuk meneriaki Dokter Lee dan mengguncang bahunya. Kemudian Sunny dan memeluk Eunhyuk untuk menenangkannya.
Sandara menangis dipelukan Sehun begitupun dengan Taeyeon. "Sehun-ah, aku tidak pernah berpikir hari seperti ini akan ada." Isak Sandara.
Ibu Donghae pingsan, lalu dibawa keruang rawat bersama nenek dan Ibu Yoona.
Yoona sekarang berada dipelukan Donghwa. "Ani. Donghae tidak mati. Dia masih hidup. Ini pasti cuma jebakan." Racau Yoona. "Dia berjanji padaku akan menikah di tengah laut. Dia belum menepati janjinya. Dia tidak boleh mati." Teriak Yoona. Yoona sangat terpukul akan hal ini. Donghwa yang air matanya mengalir deras macam air terjun, langsung memeluk Yoona.
"Kita harus tabah menerima ini Yoon." Ucapa Donghwa dalam isakannya.
--
Keesokan hari
Hari ini merupakan hari yang tidak diinginkan semua orang. Hari pemakaman Donghae. Yoona yang terus menangis, Ibu Donghae yang pingsan, bangun, pingsan, bangun, terus menerus, menandakan hari yang paling berat.
Dibawah batu nisan kini
Kau tlah sandarkan
Kasih sayang kamu..
Begitu dalamSungguh ku tak sanggup
Ini terjadi
Karna ku sangat cinta..Tapi dengan penuh kekuatan hatinya, mereka mengantarkan Donghae ke tempat peristirahatannya. Gundukan disamping Ayahnya.
Semua pelayat sudah pulang. Kecuali Yoona dan Eunhyuk.
"Donghae-ya, semoga kau tenang disana bersama ayahmu. Aku akan menjaga Ibumu bersama Donghwa Hyung " ucap Eunhyuk dengan segala kekuatannya.
"Ikan... Aku rela melapasmu sekarang. Kau bertemu dengan ayahku juga kan?" Pertanyaan Yoona yang tidak mungkin mendapat jawaban.
Kemudian mereka berdua berjalan menjauh dari gundukan itu. Tanpa mereka sadari, ada 3 namja berbaju putib yang mengawasi mereka dari balik pohon.
"Kalian adalah salah satu alasan kenapa aku bahagia selama sisa hidupku." Ucap Donghae yang berada di balik pohon bersama kedua namja paruh baya yang ada di sisi kanan dan kirinya.
"Yoonaku sudah tumbuh dengan baik." ucap namja yang ada di sisi kiri Donghae -Tuan Im-
"Dia akan mendapat pendamping yang lebih dari Donghaeku." Ucap namja yang ada disisi kanan Donghae -Tuan Lee-
THE END.
Mian kalau ceritanya agak berbelit. Gomawo yang mau voment :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Teardrops In The Rain
Fiksi PenggemarAku suka hujan karena saat hujan, Ayahku akan menghentikan pekerjaannya dan bermain bersamaku saat aku kecil. -Lee Donghae- MainCast : Im Yoona Lee Donghae Lee Jonghyun SupportCast : Lee Hyukjae Lee Donghwa Lee Sunny Kim Taeyeon Gong Seung Yeon