Part 11

587 44 1
                                    

"Astaga Donghae-ya. Kenapa kau basah kuyup begini?" Raut wajah Ibu Donghae tampak khawatir.

"Gwencana eomma. Eomma taukan hujan adalah nafasku." Ucap Donghae menenangkan.

"Arraa.. keundae, kamu baru sembuh, Nak." Ibu Donghae memegang kepala Donghae yang basah karna hujan.

"Yak! Eunhyuk-ah, kenapa kau membiarkannya main hujan?" Tanya Donghwa dengan nada sedikit tinggi. Tapi ketahuilah, itu bukan bantakan. Mereka memang sudah terbiasa dengan nada bicara seperti itu.

"Hyung, neo arrayo. Donghae apa bisa diatur? Tidak kan. Astaga.. kalian ini, Donghae cuma kehujanan aja, pada heboh." Eunhyuk mendudukkan tubuhnya di sofa.

PLETAK!!

"Appo! Yak hyung! wwwaaeeee??" keluh Eunhyuk sambil mengelus kepalanya yang di jitak Donghwa.

"Makanya kalau punya mulut itu dijaga." ucap Donghwa.

"Ck. Kalian yang berlebihan. Donghae cuma kehujanan air, bukan kehujanan ikan." keluh Eunhyuk.

"Masak ikan kehujanan ikan." kekeh Donghwa.

"Ah matta. Masak ikan kehujanan ikan." kekeh Eunhyuk juga yang baru menyadarinya.

"Sudah puas tertawanya? eommaaaa.. mereka menertawakanku." Oh Donghae, kau seperti anak kecil yang sedang diejek.temanmu.

"Sudah jangan pedulikan mereka. Cepat sana ganti bajumu. Nanti masuk angin." ucap Ibu Donghae menyembunyikan tawanya.

Dengan langkah lesu, dan diiringi tawa ejek dari hyung dan temannya, Donghae berjalan menuju kamarnya.

Donghae Pouv

Aku senang bisa menghabiskan waktu bersamamu Deer. Sungguh kebersamaan seperti itu yang aku rindukan selama ini. 15 tahun Deer. 15 Tahun. Aku senang kau masih memikirkan dan mengharapkanku.

Huft.. Hujan memang nafasku, tapi dingin juga kalau lama-lama kayak gini.

Donghae Pouv End

--

"Yoona Ireona." Teriakan itu. Selalu menggema di paginya Yoona. Siapa lagi kalau bukan Halmoni. Yoona hanya meregangkan otot, lalu tidur kembali.

"Yoona! kau masuk jam berapa? yeoja kok bangunnya siang! Palli ireona!" halmoni masuk ke kamar Yoona membuka selimut Yoona.

"Halmoni. Hari ini aku malas ke kampus. Biarkan aku istirahat lebih lama." kesal Yoona menarik selimutnya kembali.

"Wae? gara-gara Jonghyun? astaga Yoona! kau ku sekolahkan bukan buat cinta-cintaan. Uangku terlalu berharga untuk itu. Jadi, cepat bangun dan berangkat kuliah!" oh mimpi apa kamu semalam Yoona? pagi-pagi sudah dapat pencerahan dari halmoni.

"Pagi-pagi sudah pada ribut. Ngeributin apa?" Ibu Yoona masuk.

"Lihat anakmu! dia malas kuliah cuma gara-gara namja ingusan." omel Halmoni.

"Biar saya yang urus, eomma." ucap Ibu Yoona.

"Hah. Pagi-pagi sudah membuat darah naik. Yasudah urus saja anakmu itu." Halmoni pergi dari kamar Yoona.

"Nak, kenapa tidak mau kuliah?" tanya Ibu Yoona dengan nada lembut.

"Eomma, aku tidak mau melihat Jonghyun dulu untuk.beberapa saat." Ucap Yoona memelas.

"Mau sampai kapan? lagian kalian kan tidak satu kelas."

"Setidaknya untuk hari ini saja eomma. Jebal." Mohon Yoona.

Teardrops In The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang