(Please, whoever read this, leave a comment and vote)
#
"Taehyung? Kau dimana, sih?" gerutu seorang wanita paruh baya dengan kesal.
Guratan-guratan di wajah, rambut yang mulai beruban, dan mata yang sayu itu menunjukan bahwa wanita itu sudah berumur cukup tua. Mungkin sekitar 50-an.
Wanita itu memeriksa ke seluruh ruangan guna mencari orang bernama Taehyung tersebut. Kini ia memasuki kembali ruang tidur anaknya. Pemandangan yang ia lihat ketika membuka pintu, masih sama seperti saat ditinggalkan 10 menit yang lalu.
Penuh dengan kardus-kardus yang berserakan dimana-mana, barang-barang berceceran, dan debu berterbangan. Urat kekesalan makin nampak di wajah wanita itu.
"Taetae, Ibu tahu kau bersembunyi di kamar. Cepat keluar!"
Hening.
Masih tak ada sahutan, pun tanda-tanda akan kemunculan Taehyung. "KELUAR SEKARANG, ATAU IBU TENDANG PANTATMU!"
Gubrak
Begitu ancaman mematikan diumumkan, kardus bekas kulkas yang berada di depan lemari pakaian itu terguling ke lantai. Tak lama, keluarlah lelaki bernama Taehyung. Ia meringis seraya menggurutu.
Ibu Taehyung tersenyum kala melihat anaknya keluar dari persembunyiannya. Senyum yang mencurigakan, sampai-sampai Taehyung bergidik ngeri untuk mengartikan arti senyum tersebut. Ibunya melangkah semakin dekat menuju Taehyung, hingga akhirnya..
"Aw-aw, sa-sakit Bu. Aduh, sakiiiit." Taehyung meronta-ronta, seraya mengikuti langkah Ibunya keluar kamar dengan menjewer kuping kirinya kuat-kuat.
Bukannya dilepaskan, Ibu Taehyung semakin memperkuat jewerannya, membuat Taehyung menjerit kesakitan. "Salah siapa mengacak-acak seluruh isi rumah, Hm? Bukannya bantu Ibu dan Ayah membereskan barang-barangmu, kau malah mengacak-acak!"
"Aku tidak bermaksud begitu!" kilah Taehyung. "aku berniat mencari boneka pikachu ku, tapi tidak ketemu-ketemu!"
"Alasan! Boneka itu kan sudah dibuang 2 tahun yang lalu."
"Eh?"
"Tidak mungkin. Ibu bohong, kan?" Taehyung menatap Ibunya tak percaya, ke dua bola matanya sendu.
Ibu Taehyung mendesah. Kalau sudah begini, mana tega ia masih menjewer anak semata wayangnya itu? dan sepertinya acara marah-marah yang akan ia lakukan nanti gagal.
"Kau tidak ingat, Tae?" Ibu Taehyung melunak, ia juga sudah melepaskan jewerannya. Taehyung menggeleng lemas, membuatnya Ibunya iba dan gemas disaat yang bersamaan.
Taehyung sangat menyukai boneka kuning itu. kemanapun dan kapanpun, boneka berukuran sedang itu selalu ditentengnya erat-erat dan enggan untuk ia bagi dengan siapapun. Namun, karena suatu insiden, mereka terpaksa membuang boneka itu. sepertinya Taehyung tidak ingat kejadian itu.
Dan yang membuat Ibu itu gemas, lihat lah wajah lelaki itu. ia sudah berumur 19 tahun (umur korea), namun ia masih berprilaku seperti anak kecil.
"Aku ingin pikachu," pintanya, berusaha melunakkan hati sang Ibu.
Namun Ibu Taehyung menggeleng. Heol, harganya mahal. Dan ia tak ingin mengeluarkan uang jutaan won hanya untuk membeli boneka kuning yang dapat berbicara itu untuk Taehyung yang sudah dewasa.
"Ayolah, Buuu." Lagi-lagi, wanita tua itu hanya menggeleng.
Mendapat penolakan, Taehyung kian merajuk. "Tapi aku tidak dapat tidur semalampun tanpa boneka itu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Alien Boy VS Phobia Girl [COMPLETED]
Humor[sebagian cerita di privat karena sider yang membandel. silakan follow dulu baru add story ke library] Kim Taehyung. Anak laki-laki berumur 19 tahun yang sering disangka pengidap autis dan kadang kala pula disangka pasien rumah sakit jiwa yang kabur...