Chapter 5
[Hadiah karena chapter kemaren lumayan banyak yang vote. Aku jadi apdet cepet :3 Please, enjoy! And please LEAVE A VOTE and a COMMENT/ a single Vote is enough for me]
5; Sudden Attack.
#
"Lyn! Tunggu!"
Suara teriakan lelaki itu membuat langkah Lyn terhenti. Ia menoleh ke belakang dan dilihatnya seorang lelaki berperawakan pendek—meski tetap lebih pendek Lyn, menghampirinya.
Napas lelaki itu terengah.
Setelah mengatur sirkulasi pernapasannya ia berkata, "Kudengar dari Jaeho, kelompokmu baru ada tiga orang ya? Boleh aku bergabung?"
Oh, masalah kelompok, batin Lyn.
"Jackson. Kukira kau sudah berkelompok dengan Mark dan Bambam?"
Jackson mendengus. "Dosen kan bilang kelompoknya terdiri dari dua lelaki dan dua perempuan."
Lyn tertawa. "Oh, kau benar. Well, Jaeho sendiri yang bilang padamu, kan? Kalau Jaeho bilang iya, kurasa tak ada alasan untuk menolakmu."
Wajah Jackson berseri mendengar penuturan tersebut.
Menurut lelaki keturunan Cina-Hongkong tersebut, ini merupakan suatu keberuntungan. Tadinya, Jackson kesal sekali karena kalah main kertas-gunting-batu dengan Mark dan Bambam. Karena itulah dia harus keluar dari kelompok mereka—karena seperti kata Jackson tadi, kelompok harus terdiri dari dua lelaki dan dua perempuan.
"Kau baik sekali! Terimakasih, ya. Kalau begitu, lusa kita akan kerja kelompok, dah!" seru Jackson terlampau senang.
Bahkan tanpa menunggu Lyn untuk menjawabnya, Jackson sudah berlari berlawanan arah dan melambaikan tangannya pada Lyn.
"Yah, sendiri lagi."
Lyn mengeluh setelah Jackson menghilang dari pandangan. Ia kira tadi Jackson akan menaminya sampai ke gerbang. Nyatanya, ia malah menyusul Mark dan Bambam di depan. Ck.
Terpaksa, ia pun berjalan dari lorong ke gerbang sendirian. Disaat orang-orang begitu ramai dengan sahabat atau gengnya, ia malah seperti manusia penyendiri.
Lyn merutuki Chaeri dan Jimin yang pulang duluan sehingga mereka tidak bisa pulang bersama. Terlebih, Jimin. Padahal mereka satu gedung apartemen!
Lyn berjalan di trotoar dalam diam. Untung saja jarak dari kampus ke apartemen sangat dekat. Diam-diam, Lyn mensyukuri keputusannya untuk berbagi apartemen dengan Taehyung.
Ngomong-ngomong tentang Taehyung, tindak-tanduknya pagi tadi aneh sekali. Baiklah, lelaki itu memang selalu aneh, tapi, ugh.
Sepulang dari rumah sakit, lelaki itu terus bertanya mengenai hal seputar perempuan dan bagaimana rasanya ketika Lyn kencan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alien Boy VS Phobia Girl [COMPLETED]
Humor[sebagian cerita di privat karena sider yang membandel. silakan follow dulu baru add story ke library] Kim Taehyung. Anak laki-laki berumur 19 tahun yang sering disangka pengidap autis dan kadang kala pula disangka pasien rumah sakit jiwa yang kabur...