Chapter 14 [Edited].

7.4K 1.1K 211
                                    



14; The Normal Taehyung



And then they were, to think everything was so 'normal'.

Well, it was never close to 'normal' when we're talking about Kim Taehyung, right?

.

.

"I was shamed myself to think you'r going to act normal."


#


Taehyung menopang dagunya, matanya menatap ke arah teh herbal yang tadi disediakan Ibu Lyn, tapi pikirannya tidak pada tempatnya. Lelaki itu berpikir keras.

Terlalu keras sampai-sampai ia tak sadar bahwa sedari tadi, lelaki gempal dan pendek di sebelahnya telah memanggilnya berkali-kali.


"TAE!" Dengan bentakan dan bogeman yang cukup kuat di pipi, Taehyung pun tersungkur dari sofa dan terguling di lantai.

Untuk beberapa detik, yang laki-laki itu lakukan hanya berbaring di lantai sembari memegangi pipinya. Jimin mulai khawatir sekaligus heran.


Apakah aku memukulnya terlalu keras, sampai-sampai ia tidak merasa sakit?

Detik-detikpun berlalu, akhirnya Taehyung tersadar. "EEH! APA-APAAN ITU?" tanyanya kesal, seraya bangkit.

Taehyung pun mengomel ini-itu dan Jimin hanya bisa tertawa sembari mengatakan bahwa itu hanya bercanda. Uh, ya, candaan yang sangat halus hingga membuat pipi seseorang lebam.


"Lagi pula, salah sendiri kau melamun," ujar Jimin pada akhirnya, sementara Taehyung tetap keukeuh mengatakan kalau Jimin lah yang salah.

"Kau tidak boleh meninju orang sembarangan, Jimin. Kau bukan petinju!" ujar Taehyung kesal, "gara-gara kau, aku jadi lupa tadi aku berpikir apa!"

"Huh?" Jimin tak yakin apakah ia baru saja mendengar hal yang aneh, "apa kau bilang? Berpikir?" tanya Jimin, menunjukkan wajah tak percayanya.

Taehyung mengangguk sebagai balasan, dan itu membuat Jimin menjadi merinding hingga ia merasakan sensasi dingin menjalari seluruh tubuhnya.

"Kau pasti bercanda." Jimin tertawa garing, seraya menggelengkan kepalanya, "Iya. Pasti begitu! Kau bercanda, haha."


Jimin tidak bermaksud untuk menghina, tapi, ayolah! Taehyung dan berpikir bukanlah suatu hal yang patut untuk bersanding bersama. Mungkin di sekolah Taehyung dapat berpikir, tapi, itu berbeda dengan hal ini!

Di sisi lain, Taehyung mengerucutkan bibirnya tak terima. Ia merasa ia telah diremehkan! Memangnya Jimin kira ia tidak punya otak untuk berpikir? Yah, meski ia memang jarang menggunakan otaknya, sih..

"Kau tega, Jim! Aku juga bisa berpikir, tahu."


"Apa? Apa yang kau pikirkan selain celana dalam yang sedang diskon dan makanan gratis?"


"Uh.. itu-anu-ehm.. bra?"


"What? Pfft, what on earth are you even thinking about? It ain't necessary, Taehyung."


"Kenapa kau menanyakan alasanku tinggal di bumi? Kau kira aku selama ini berasal dari Pluto?"


Jimin menepuk jidatnya. Keras. Sampai ia ingin menarik seluruh kulitnya karena frustasi akan eksistensi makhluk abstrak yang ia panggil sebagai sahabat itu.

Alien Boy VS Phobia Girl [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang